Aksi 411 Digelar Hari Ini, Berikut Informasi Lengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Ribuan anggota dari berbagai organisasi kemasyarakatan Islam menggelar aksi “Reuni Akbar 411” di Jakarta Pusat pada 4 November 2024. Aksi ini dimulai dari Masjid Istiqlal dan dilanjutkan ke Istana Negara dengan tujuan menyuarakan sejumlah tuntutan.

Untuk menjaga keamanan, pihak kepolisian melibatkan sekitar 1.994 personel gabungan yang ditempatkan di titik-titik strategis. Aparat keamanan, bersama personel dari TNI dan Pemda DKI Jakarta, memfokuskan pengamanan di kawasan Istana Negara serta beberapa titik lain, sambil mengatur arus lalu lintas agar kegiatan masyarakat tidak terganggu.

Aksi ini mendapat perhatian luas dari publik, di mana para peserta berharap agar tuntutan mereka didengar oleh pemerintah. Kepolisian memastikan pendekatan pengamanan yang persuasif agar kegiatan ini berlangsung dengan damai dan tertib. Berikut informasi lengkap seputar Aksi 411 yang dirangkum Liputan6, Senin (4/11).

Kepolisian bekerja sama dengan TNI dan Pemda DKI Jakarta dalam menyiapkan 1.994 personel gabungan untuk mengawal aksi 411.

Fokus pengamanan terpusat di area sekitar Istana Negara, bundaran Patung Kuda Monas, dan Kedutaan Besar Amerika Serikat. Langkah ini dilakukan untuk memastikan keamanan dan mengantisipasi potensi gangguan.

Untuk itu, pengguna kendaraan diminta untuk menghindari rute kawasan Monas dan sekitarnya agar tidak terjebak aksi massa.

Selama aksi, arus lalu lintas di sekitar kawasan Monas diatur dan, jika perlu, dialihkan secara situasional.

Pengaturan ini mencakup area Jalan Medan Merdeka Barat dan Patung Kuda, bertujuan untuk menjaga kelancaran aktivitas di area publik selama berlangsungnya aksi.

Sudah sejak pagi, kelompok massa dari organisasi keagamaan dan kemasyarakatan Islam telah mulai bergerak dengan membawa spanduk atribut tuntutan.

Peserta aksi diimbau untuk menjaga ketertiban dan tidak melakukan tindakan yang dapat memicu ketegangan.

Pengingat ini bertujuan untuk memastikan agar kegiatan berjalan damai, tanpa mengganggu ketertiban umum maupun merusak fasilitas publik.

Petugas gabungan juga mengantisipasi kegiatan massa dengan sejumlah skenario agar aksi bisa berjalan secara lancar.

Dalam aksi ini, peserta mengusung sejumlah tuntutan yang disampaikan melalui spanduk, poster hingga atribut yang disertakan.

Pertama, mereka menuntut mantan Presiden Joko Widodo untuk diadili karena dianggap melanggar undang-undang.

Lalu, massa juga meminta adanya sanksi dari salah satu Calon Wakil Gubernur Jakarta Suswono yang dianggap menistakan agama usai menyampaikan kelakar tentang janda yang menikahi pemuda miskin dan mencontohkan Rasulullah SAW.

Selain tuntutan terhadap Jokowi dan Suswono, massa juga meminta penangkapan terhadap pemilik akun Fufufafa yang dinilai memicu keresahan di masyarakat. 

Tuntutan ini turut menjadi salah satu agenda utama yang diusung dalam aksi.

Mereka berharap agar tuntutan ini mendapat perhatian dan menjadi momentum bagi pemerintah untuk merespons aspirasi massa.

Pihak keamanan tetap waspada akan adanya potensi penyusupan agenda lain yang dapat memengaruhi jalannya aksi. Kewaspadaan ini difokuskan untuk mencegah gangguan yang mungkin muncul di luar agenda utama aksi.

Kepada seluruh masyarakat yang hadir dan berpartisipasi, disampaikan ajakan untuk menjaga kedamaian. Aksi ini diharapkan dapat berjalan tertib, dan para peserta diminta untuk menghindari tindakan provokatif atau kekerasan yang dapat merugikan pihak lain.

Aksi ini bertujuan menuntut pengadilan terhadap mantan Presiden Joko Widodo serta meminta tindakan hukum bagi pemilik akun Fufufafa yang kontroversial.

Kepolisian mengerahkan 1.994 personel gabungan dari berbagai instansi untuk menjaga ketertiban di titik-titik strategis sekitar lokasi aksi.

Ya, rekayasa lalu lintas di sekitar Monas dan Istana Negara dilakukan situasional, tergantung pada perkembangan situasi selama aksi berlangsung.