Profil Chase Oliver, Dikenal sebagai Aktivis Libertarian Paling Berpengaruh di Amerika

Liputan6.com, Jakarta Chase Oliver, seorang aktivis Libertarian berusia 38 tahun yang dikenal sebagai pejuang hak individu, telah menjadi sosok penting dalam politik Amerika Serikat.

Dijuluki oleh Rolling Stone sebagai "Libertarian paling berpengaruh di Amerika," Oliver telah mendalami perjuangan melawan kekuatan negara yang semakin besar, dan memperjuangkan hak-hak dasar setiap individu.

Pada Pemilu Amerika Serikat 2024, ia menjadi calon presiden termuda AS. Sayangnya, popularitasnya tak mampu mengalahkan Donald Trump dan Kamala Harris.

Oliver pertama kali terlibat dalam aktivisme politik pada masa Perang Irak di bawah pemerintahan Presiden George W. Bush.

Aktivisme ini membawanya untuk bergabung dengan Partai Libertarian pada tahun 2010 setelah berpartisipasi dalam Atlanta Pride Festival.

Sejak saat itu, ia menjadi sosok yang konsisten memperjuangkan kebebasan individu dan menentang kekuasaan politik yang mengekang.

Pada 2020, Chase Oliver mencalonkan diri sebagai anggota Kongres untuk distrik ke-5 Georgia, menggantikan mendiang ikon hak-hak sipil, John Lewis.

Mengutip situs resmi votechaseoliver.com, pada tahun 2022, Oliver kembali mencalonkan diri untuk Senat AS, berdebat dengan Senator petahana Raphael Warnock dan kandidat lainnya, Herschel Walker, dalam pemilihan yang dianggap sebagai titik balik dalam pemilu tersebut. Kampanyenya dianggap sebagai faktor penting yang mendorong pemilihan putaran kedua antara Warnock dan Walker.

Selain berpolitik, Oliver juga menganjurkan penerapan Ranked Choice Voting untuk mencegah pemilihan putaran kedua yang sering mengarah pada polarisasi lebih lanjut.

Ia berpendapat bahwa sistem ini dapat mengurangi polarisasi politik dan memberi lebih banyak pilihan kepada pemilih.

Chase Oliver juga mengumumkan niatnya untuk mencalonkan diri sebagai calon Presiden pada Pemilu Amerika Serikat 2024 dari Partai Libertarian setelah keberhasilannya dalam kampanye senat.

Ia kemudian berhasil meraih kemenangan dalam beberapa pemilihan pendahuluan Libertarian, termasuk perolehan suara terbanyak dalam Kaukus pertama Iowa.

Sebagai seorang aktivis yang vokal, Oliver tampil di berbagai media ternama seperti PBS, CNN, Fox Business, hingga media internasional seperti The Guardian dan Rolling Stone. Dia dikenal tidak hanya sebagai politisi, tetapi juga sebagai pembicara yang menginspirasi banyak orang dengan visinya tentang kebebasan individu dan pengurangan kekuatan negara.

Chase Oliver dikenal karena keberaniannya dalam memperjuangkan kebebasan individu dan hak-hak sipil. Ia menentang kekuatan negara yang semakin besar, serta mengusung konsep kebijakan yang mengutamakan kemandirian dan kedamaian.

Ranked Choice Voting adalah sistem pemungutan suara di mana pemilih memberikan peringkat kandidat berdasarkan preferensi mereka. Oliver mendukung sistem ini karena dapat mengurangi polarisasi politik dan memberikan lebih banyak pilihan kepada pemilih.

Oliver mendapat julukan ini karena peranannya yang besar dalam mempengaruhi politik Amerika, khususnya dalam memperkenalkan ide-ide Libertarian di tingkat nasional dan mendorong perubahan politik yang lebih berorientasi pada kebebasan individu.

Oliver memainkan peran penting dalam pemilihan senat dengan menciptakan kondisi yang mengarah pada pemilihan putaran kedua antara Raphael Warnock dan Herschel Walker, sehingga menarik perhatian publik terhadap isu-isu kebebasan dan hak individu yang diusungnya.

Fokus utama kampanye Oliver adalah pengurangan kekuasaan pemerintah dan pemberdayaan individu. Ia berjuang untuk melawan kekuatan negara yang semakin besar dan mendukung kebijakan yang memprioritaskan hak-hak individu serta kedamaian dunia.