Disleksia Adalah Apa? Memahami Gangguan Belajar pada Anak dan Remaja

Memahami Gejala dan Tanda Disleksia

oleh Woro Anjar Verianty diperbarui 19 Nov 2024, 13:00 WIB
Diterbitkan 19 Nov 2024, 13:00 WIB
Penyebab Disleksia pada Anak
Ilustrasi Penyebab Disleksia pada Anak Credit: unsplash.com/Jonathan

Liputan6.com, Jakarta Disleksia adalah gangguan neurologis yang mempengaruhi kemampuan seseorang dalam membaca, menulis, dan mengeja. Meskipun sering dikaitkan dengan masalah pembelajaran, perlu dipahami bahwa disleksia adalah kondisi yang tidak berhubungan dengan tingkat kecerdasan seseorang. Kondisi ini dapat mempengaruhi individu dari berbagai usia dan latar belakang, membuat penderitanya mengalami kesulitan dalam memproses informasi tertulis.

Dalam dunia medis, disleksia adalah gangguan yang mempengaruhi area otak yang bertanggung jawab untuk pemrosesan bahasa. Berbeda dengan gangguan pembelajaran lainnya seperti Auditory Processing Disorder (APD), disleksia adalah kondisi spesifik yang mempengaruhi kemampuan otak dalam mengolah dan memahami simbol-simbol tertulis. Pemahaman yang tepat tentang kondisi ini sangat penting untuk memberikan dukungan dan penanganan yang sesuai.

Memahami bahwa disleksia adalah kondisi yang dapat dikelola dengan baik merupakan langkah awal yang penting. Meskipun tidak dapat disembuhkan sepenuhnya, intervensi dini dan dukungan yang tepat dapat membantu penderita disleksia mengatasi tantangan mereka dalam belajar dan berkembang secara optimal dalam kehidupan sehari-hari.

Lebih jelasnya, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber gejala, penyebab, diagnosis dan pengobatan Disleksia, pada Selasa (19/11).

Memahami Gejala dan Tanda Disleksia

Penanganan Disleksia yang Tepat
Ilustrasi Penanganan Disleksia Credit: unsplash.com/Alexander

Gejala disleksia dapat bervariasi tergantung pada usia dan tingkat keparahannya. Pada anak-anak, tanda-tanda awal sering kali mulai terlihat ketika mereka memasuki usia sekolah dan mulai belajar membaca. Beberapa indikator umum meliputi kesulitan dalam mengenali huruf, lambatnya perkembangan kemampuan berbicara, dan kesulitan dalam memahami hubungan antara huruf dan suara.

Anak-anak dengan disleksia sering mengalami kesulitan spesifik seperti:

  • Menulis huruf atau angka secara terbalik
  • Kesulitan membedakan huruf yang mirip seperti 'b' dan 'd' atau 'p' dan 'q'
  • Lambat dalam mempelajari nama dan bunyi abjad
  • Kesulitan mengingat urutan huruf dalam kata
  • Masalah dalam memproses dan memahami apa yang didengar

Pada remaja dan orang dewasa, gejala disleksia dapat manifes dalam bentuk yang berbeda. Mereka mungkin mengalami:

  • Kesulitan dalam mengeja kata-kata
  • Masalah dalam memahami idiom atau ungkapan
  • Kesulitan dalam menarik kesimpulan dari bacaan
  • Hambatan dalam mempelajari bahasa asing
  • Masalah dengan perhitungan matematis
 

Penyebab dan Faktor Risiko Disleksia

Meskipun penyebab pasti disleksia belum sepenuhnya dipahami, penelitian menunjukkan bahwa kondisi ini memiliki komponen genetik yang kuat. Para ahli telah mengidentifikasi beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami disleksia:

Faktor Genetik dan Keturunan

Disleksia sering ditemukan dalam pola keluarga, menunjukkan adanya komponen genetik yang kuat. Anak-anak yang memiliki orang tua atau saudara dengan disleksia memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami kondisi yang sama. Hal ini menunjukkan pentingnya pemahaman riwayat keluarga dalam diagnosis dan penanganan dini.

Faktor Prenatal dan Kelahiran

Beberapa kondisi yang terjadi selama kehamilan dan proses kelahiran dapat meningkatkan risiko disleksia:

  • Kelahiran prematur
  • Berat badan lahir rendah
  • Paparan terhadap zat berbahaya selama kehamilan (nikotin, alkohol, NAPZA)
  • Infeksi selama masa kehamilan

Perbedaan Struktur dan Fungsi Otak

Penelitian menunjukkan bahwa otak penderita disleksia memproses informasi dengan cara yang berbeda dibandingkan orang lain. Area otak yang bertanggung jawab untuk pemrosesan bahasa menunjukkan pola aktivitas yang berbeda, yang dapat mempengaruhi kemampuan membaca dan memahami teks.

Diagnosis dan Evaluasi Disleksia

Proses diagnosis disleksia melibatkan serangkaian evaluasi komprehensif yang dilakukan oleh tim profesional. Pendekatan multi-disiplin ini penting untuk memastikan diagnosis yang akurat dan rencana penanganan yang tepat.

Evaluasi Medis

Dokter akan melakukan pemeriksaan menyeluruh yang mencakup:

  • Riwayat kesehatan keluarga
  • Pemeriksaan fungsi saraf
  • Evaluasi penglihatan dan pendengaran
  • Penilaian perkembangan fisik dan neurologis

Penilaian Psikologis

Psikolog akan melakukan serangkaian tes untuk mengevaluasi:

  • Kemampuan kognitif
  • Keterampilan pemrosesan informasi
  • Kondisi kejiwaan dan emosional
  • Potensi kecemasan atau depresi

Evaluasi Akademis

Tim pendidik akan menilai:

  • Kemampuan membaca dan menulis
  • Keterampilan bahasa
  • Pemahaman matematika
  • Prestasi akademis secara keseluruhan

Penanganan Komprehensif Disleksia

Meskipun disleksia merupakan kondisi yang tidak dapat disembuhkan sepenuhnya, terdapat berbagai metode penanganan yang dapat membantu penderita mengatasi tantangan mereka. Pendekatan penanganan yang tepat dapat secara signifikan meningkatkan kemampuan belajar dan kualitas hidup penderita disleksia.

Metode Fonik

Salah satu pendekatan utama dalam penanganan disleksia adalah metode fonik, yang berfokus pada pengembangan kesadaran fonologis. Metode ini mencakup beberapa komponen penting:

  • Pelatihan identifikasi bunyi kata yang mirip
  • Pembelajaran sistematis tentang hubungan huruf dan suara
  • Latihan mengeja dan menulis secara bertahap
  • Pengembangan pemahaman bacaan
  • Peningkatan kosakata dan kemampuan menyusun kalimat

Strategi Penanganan untuk Anak-anak

Penanganan disleksia pada anak-anak memerlukan pendekatan yang komprehensif dan melibatkan berbagai pihak:

Peran Orang Tua

  • Menciptakan Lingkungan Belajar yang Mendukung
  • Membacakan buku dengan suara keras secara rutin
  • Memberikan dukungan emosional dan motivasi
  • Membatasi waktu menonton televisi
  • Menyediakan waktu khusus untuk belajar

Kolaborasi dengan Sekolah

  • Berkomunikasi aktif dengan guru
  • Memantau perkembangan akademis
  • Mengadvokasi kebutuhan khusus anak
  • Memastikan anak mendapat akomodasi yang sesuai

Dukungan Sosial

  • Bergabung dengan kelompok dukungan
  • Berbagi pengalaman dengan keluarga lain
  • Membangun jaringan dukungan

 

Penanganan untuk Remaja dan Dewasa

Untuk penderita disleksia remaja dan dewasa, penanganan lebih berfokus pada:

Pengembangan Strategi Kompensasi

  • Penggunaan teknologi assistif
  • Teknik membaca dan menulis khusus
  • Manajemen waktu dan organisasi

Dukungan Akademis dan Profesional

  • Bimbingan belajar khusus
  • Akomodasi di tempat kerja
  • Pelatihan keterampilan kerja

Pemanfaatan Teknologi

  • Aplikasi text-to-speech
  • Software pengenal suara
  • Alat bantu penulisan digital

Dampak dan Komplikasi Disleksia

Disleksia dapat memiliki dampak yang signifikan pada berbagai aspek kehidupan penderitanya. Pemahaman tentang komplikasi ini penting untuk pengembangan strategi penanganan yang efektif.

Dampak Akademis

  • Tantangan Pembelajaran
  • Kesulitan mengikuti pelajaran
  • Prestasi akademik yang tidak konsisten
  • Masalah dalam ujian tertulis

Dampak Psikologis

  • Rendahnya kepercayaan diri
  • Frustasi dan kecemasan
  • Risiko depresi

Dampak Sosial

  • Kesulitan dalam interaksi sosial
  • Kecenderungan menarik diri
  • Masalah dalam komunikasi

Dampak Jangka Panjang

  • Tantangan Karir
  • Kesulitan dalam mencari pekerjaan
  • Hambatan dalam pengembangan karir
  • Masalah dalam dokumentasi kerja

Dampak pada Kehidupan Sehari-hari

  • Kesulitan dalam manajemen waktu
  • Masalah dalam organisasi
  • Tantangan dalam komunikasi tertulis

 

Pencegahan dan Manajemen Disleksia

Meskipun disleksia tidak dapat dicegah sepenuhnya, terdapat beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi dampaknya dan meningkatkan hasil penanganan.

Deteksi Dini

  • Pemantauan Perkembangan
  • Observasi kemampuan bahasa
  • Evaluasi keterampilan membaca awal
  • Penilaian perkembangan motorik

Skrining Rutin

  • Pemeriksaan kesehatan rutin
  • Evaluasi perkembangan di sekolah
  • Penilaian kemampuan belajar

Strategi Pencegahan Sekunder

  • Intervensi Awal
  • Program membaca intensif
  • Dukungan pembelajaran individual
  • Terapi wicara jika diperlukan

Dukungan Berkelanjutan

  • Monitoring perkembangan regular
  • Penyesuaian strategi pembelajaran
  • Evaluasi efektivitas intervensi

Peran Keluarga dan Masyarakat

  • Edukasi dan Kesadaran
  • Pemahaman tentang disleksia
  • Pengenalan tanda-tanda awal
  • Akses ke sumber daya dan informasi

Dukungan Sosial

  • Pembentukan kelompok dukungan
  • Sharing pengalaman dan strategi
  • Advokasi untuk hak-hak penderita disleksia

Dengan pemahaman yang lebih baik tentang disleksia dan penanganan yang tepat, penderita dapat mengatasi tantangan mereka dan mencapai potensi penuh mereka dalam kehidupan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya