Profil Bung Towel yang Minta Shin Tae-yong Mundur, Sempat Cetus Tagar #STYOut

Bung Towel, pengamat sepak bola Indonesia, kerap mengkritik Shin Tae-yong dan kebijakan PSSI. Siapa dia, dan apa pandangannya tentang sepak bola nasional?

oleh Nurul Diva diperbarui 20 Nov 2024, 11:18 WIB
Diterbitkan 20 Nov 2024, 11:18 WIB
Foto: Ada Kuku Bima, Ribuan Suporter Tak Gentar Hujan saat Meriahkan Nonton Bersama Timnas Indonesia Vs Filipina dalam MALAMNYA BOLA 2024
Komentator sepak bola, Tommy Welly alias Bung Towel menyampaikan pandangannya sebelum dimulainya acara nonton bersama laga kualifikasi Piala Dunia 2026 antara Timnas Indonesia menghadapi Filipina dalam rangkaian acara MALAMNYA BOLA 2024 di area Jakarta International Velodrome, Rawamangun, Selasa (11/6/2024). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Liputan6.com, Jakarta Nama Bung Towel, seorang pengamat dan komentator sepak bola Indonesia, kembali menjadi sorotan. Setelah Timnas Indonesia mengalami kekalahan telak 0-4 dari Jepang dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026 lalu, Bung Towel secara terbuka meminta pelatih Shin Tae-yong untuk mundur dari jabatannya.

Pandangan kritisnya terhadap Shin Tae-yong bukan kali pertama mencuri perhatian publik. Bung Towel kerap menyampaikan kritik tajam terhadap taktik dan kebijakan pelatih asal Korea Selatan itu, termasuk soal pemain naturalisasi yang ia nilai tidak dimanfaatkan dengan maksimal.

Namun, siapa sebenarnya Bung Towel? Mengapa pendapatnya menjadi perhatian besar di dunia sepak bola Indonesia? Berikut profil lengkap Bung Towel, perjalanan kariernya, dan pandangannya tentang sepak bola nasional, dirangkum Liputan6 dari berbagai sumber, Rabu (20/11).

 

1. Profil Bung Towel: Awal Karier Sebagai Jurnalis Olahraga

Bung Towel, yang memiliki nama asli Tommy Welly, lahir di Bandung pada 5 Maret 1971. Ia adalah lulusan Jurusan Jurnalistik di Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Padjadjaran.

Sejak masa kuliah, kecintaannya pada sepak bola sudah terlihat. Ia memulai karier sebagai jurnalis olahraga di Harian Umum Bandung Pos dan kerap meliput pertandingan-pertandingan sepak bola.

Selain itu, Bung Towel juga sempat bekerja sebagai kameramen di berbagai pertandingan internasional sebelum akhirnya dikenal sebagai komentator sepak bola di berbagai stasiun televisi nasional.

 

2. Nama Bung Towel Mulai Dikenal di Dunia Sepak Bola

Bung Towel
Komentator sepak bola, Bung Towel, akan mengisi acara MALAMNYA BOLA 2024, di Jakarta International Velodrome, Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (11/6/2024).

Nama Bung Towel mulai populer saat menjadi komentator Indonesia Super League (ISL) di ANTV. Kepiawaiannya dalam menganalisis pertandingan membuatnya banyak tampil di televisi, termasuk RCTI dan SCTV.

Ia juga pernah dipercaya menjadi komentator Liga Champions dan laga Timnas Indonesia, menambah pengaruhnya di dunia sepak bola tanah air. Tidak hanya di layar kaca, Bung Towel juga merambah platform digital dengan kanal YouTube bernama "GOCEK BUNGTOWEL," yang membahas isu-isu terkini dalam sepak bola.

Popularitasnya terus meningkat seiring dengan pandangan-pandangannya yang sering kontroversial namun dianggap relevan oleh banyak penggemar sepak bola.

 

3. Kritik Bung Towel terhadap Shin Tae-yong

Bung Towel mulai vokal mengkritik Shin Tae-yong sejak pelatih asal Korea Selatan itu menangani Timnas Indonesia. Kritiknya semakin tajam usai kekalahan Indonesia 0-4 dari Jepang pada Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Ia menilai taktik bertahan ala "parkir bus" yang diterapkan STY tidak efektif, meskipun Indonesia diperkuat banyak pemain naturalisasi. Menurut Bung Towel, strategi seperti itu tidak mencerminkan perkembangan tim di level Asia.

Dalam salah satu unggahannya di media sosial, Bung Towel menulis, “Jika Shin Tae-yong punya jiwa sportivitas, ia harus mundur.” Pandangan ini memicu perdebatan besar di kalangan pecinta sepak bola Indonesia.

 

4. Pandangan Bung Towel tentang Naturalisasi

Pemain Selain soal taktik, Bung Towel juga sering mengkritik kebijakan naturalisasi pemain yang dilakukan PSSI. Menurutnya, kompetisi domestik seharusnya menjadi ajang pengembangan pemain muda lokal, bukan bergantung pada pemain keturunan.

Bung Towel menilai bahwa fokus pembinaan harus diarahkan pada peningkatan kualitas pemain lokal agar mampu bersaing di level internasional. Kritik ini ia sampaikan dalam berbagai kesempatan, termasuk di kanal YouTube pribadinya.

Namun, meskipun ia kerap menyuarakan pendapat keras, tidak sedikit yang sependapat dengan Bung Towel mengenai pentingnya pembangunan fondasi sepak bola dari dalam negeri.

 

5. Peran Bung Towel di Sepak Bola Indonesia

Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong.
Ekspresi kaget pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong setelah mendengar Garuda pernah dihajar Bahrain 0-10. (Tangkapan layar dari video wawancara PSSI)

Bung Towel tidak hanya dikenal sebagai komentator, tetapi juga pernah menjabat sebagai General Manager Football Development PSSI. Pengalaman ini membuatnya lebih memahami dinamika sepak bola Indonesia secara mendalam.

Sebagai salah satu tokoh yang peduli terhadap kemajuan sepak bola Tanah Air, Bung Towel sering menjadi narasumber di berbagai acara televisi, podcast, dan seminar. Ia juga dikenal memiliki pandangan yang tajam terhadap kebijakan-kebijakan PSSI.

Melalui berbagai platform, ia terus menyuarakan kritik konstruktif yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas sepak bola Indonesia.

 

6. Kontroversi Kritik terhadap Shin Tae-yong

Kritik Bung Towel terhadap STY menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat. Ada yang menganggap kritiknya sebagai bentuk kepedulian terhadap sepak bola Indonesia, sementara yang lain menganggapnya terlalu keras dan tidak mendukung pelatih.

Pernyataannya, seperti "STY sudah habis," menjadi viral dan memicu perdebatan. Namun, Bung Towel tetap konsisten dengan pandangannya bahwa hasil kerja seorang pelatih harus dievaluasi secara objektif berdasarkan pencapaian tim.

Sikap tegasnya membuatnya menjadi salah satu tokoh yang disorot dalam dinamika sepak bola Indonesia saat ini.

 

7. Peran Media dalam Meningkatkan Popularitas Bung Towel

Penampilan Bung Towel dalam acara-acara televisi seperti Hot Room bersama Hotman Paris dan di berbagai podcast semakin memperkuat posisinya sebagai salah satu pandit sepak bola paling dikenal di Indonesia.

Ia memanfaatkan media untuk menyampaikan kritik dan pandangannya, yang sering kali menjadi bahan diskusi di kalangan penggemar sepak bola. Media sosial juga menjadi platform utama bagi Bung Towel untuk berinteraksi dengan para pendukung dan pengkritiknya.

Keberanian Bung Towel dalam mengungkapkan opini membuatnya dihormati sekaligus diperdebatkan oleh berbagai kalangan.

 

8. Dampak Kritik Bung Towel terhadap Sepak Bola Indonesia

Terlepas dari kontroversinya, kritik Bung Towel memberikan perspektif baru tentang bagaimana sepak bola Indonesia dapat berkembang. Pandangannya sering kali menyoroti kelemahan struktural yang perlu diperbaiki.

Meskipun ia kerap dianggap terlalu keras, pandangan Bung Towel sebenarnya dapat menjadi masukan berharga bagi PSSI dan pelatih Timnas Indonesia. Dengan adanya tokoh seperti Bung Towel, diskusi tentang sepak bola Indonesia menjadi lebih dinamis dan transparan.

Kritiknya terhadap Shin Tae-yong dan kebijakan PSSI menjadi bukti nyata bahwa ia memiliki perhatian besar terhadap kemajuan sepak bola tanah air.

 

Siapa Bung Towel?

Bung Towel, atau Tommy Welly, adalah komentator dan pengamat sepak bola Indonesia yang dikenal dengan kritik tajamnya terhadap berbagai aspek sepak bola nasional.

Mengapa Bung Towel meminta Shin Tae-yong mundur?

Bung Towel mengkritik taktik Shin Tae-yong, terutama setelah kekalahan telak 0-4 dari Jepang, dan menilai hasil kerja pelatih asal Korea Selatan itu kurang memuaskan.

Apa pandangan Bung Towel tentang naturalisasi pemain?

Bung Towel menilai kebijakan naturalisasi terlalu berlebihan dan seharusnya fokus pada pengembangan pemain lokal melalui kompetisi domestik.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya