Liputan6.com, Jakarta Dahulu, mengetahui apakah seseorang sedang hamil tidaklah semudah sekarang. Tanpa teknologi modern, masyarakat mencoba berbagai cara aneh dan kreatif untuk memecahkan "misteri" kehamilan.
Mulai dari mengamati perubahan tubuh hingga berkonsultasi dengan peramal, semua dilakukan untuk mencari jawaban. Kini, hanya dengan beberapa langkah sederhana atau satu klik, tes kehamilan bisa dilakukan dengan cepat dan akurat.
Advertisement
Salah satu metode paling unik dalam sejarah adalah menggunakan katak sebagai "alat tes" kehamilan. Ya, pada masa lalu, para ilmuwan percaya bahwa injeksi urine wanita ke katak dapat menunjukkan hasil kehamilan.
Advertisement
Jika katak tersebut bereaksi dengan cara tertentu, seperti bertelur, maka wanita tersebut dianggap hamil. Meskipun terdengar aneh, metode ini pernah dianggap cukup efektif pada masanya.
Selain itu, berbagai budaya juga memiliki tradisi unik untuk memprediksi kehamilan. Dari mencoba makan gandum hingga menggunakan katak, kini kita memiliki tes yang tidak hanya akurat, tetapi juga sangat praktis.
Berikut ini 5 cara unik menguji kehamilan sebelum ada test pack, dilansir Liputan6.com dari Brightside pada Jumat (22/11/2024).
1. Makan biji sereal
Wanita Mesir Kuno menjadi pelopor dalam menciptakan tes kehamilan pertama dengan menggunakan biji barley dan gandum. Mereka akan buang air kecil pada biji-biji tersebut, dan jika biji tersebut tumbuh dengan cepat, itu dianggap sebagai tanda positif kehamilan.
Selain itu, jenis biji yang tumbuh dipercaya dapat memprediksi jenis kelamin bayi: barley untuk bayi laki-laki dan gandum untuk bayi perempuan. Studi modern menunjukkan bahwa metode tes menggunakan biji barley dan gandum ini memiliki tingkat akurasi sekitar 85% dalam mendeteksi kehamilan.
Advertisement
2. Awal dari tes kehamilan modern
Pada tahun 1927, ilmuwan Jerman Aschheim dan Zondek mengembangkan tes kehamilan yang unik. Mereka menyuntikkan urine seorang wanita ke seekor tikus betina muda.
Jika setelah tikus tersebut dibedah ditemukan bahwa indung telurnya membesar dan menghasilkan sel telur, hasil tes dianggap positif. Hal ini menunjukkan adanya hormon hCG dari plasenta yang menandakan kehamilan. Metode serupa kemudian digunakan dengan mengganti tikus dengan kelinci.
3. Uji kehamilan pakai katak
Beberapa tahun kemudian, ilmuwan Inggris Lancelot Hogben memperkenalkan metode serupa dengan yang menggunakan tikus atau kelinci, tetapi kali ini menggunakan katak. Karena katak bertelur, tidak diperlukan pembedahan untuk memeriksa ovulasi.
Ini menjadi tes kehamilan pertama yang dapat digunakan kembali dalam sejarah dan juga yang tercepat pada masanya, memberikan hasil dalam waktu kurang dari 12 jam. Tes kehamilan dengan katak ini digunakan di seluruh dunia selama tiga dekade, dari tahun 1940-an hingga 1960-an, melibatkan puluhan ribu katak.
Baru-baru ini, metode tes katak ini ditampilkan dalam serial TV Lessons in Chemistry. Awalnya tampak seperti fiksi untuk kepentingan drama, tetapi ternyata merupakan penggambaran akurat dari tes kehamilan kuno yang benar-benar digunakan di masa lalu.
Advertisement
4. Pakai sel darah domba
Pada tahun 1960-an, metode tes kehamilan mengalami perubahan besar yang menjadi awal dari bentuk tes kehamilan modern. Tes ini tidak lagi menggunakan hewan hidup dan dapat dilakukan di klinik dokter.
Memasuki tahun 1970-an, teknologi yang semakin canggih membuat tes kehamilan menjadi lebih akurat, bahkan mampu mendeteksi kehamilan sejak 2–3 minggu setelah pembuahan.
Para ilmuwan mengembangkan antibodi yang secara spesifik menargetkan dan menempel pada hormon hCG. Antibodi ini kemudian diikatkan pada permukaan sel darah domba. Dengan mengamati bagaimana sel-sel darah tersebut menggumpal ketika dicampur dengan urine wanita, ilmuwan dapat menentukan apakah seorang wanita hamil atau tidak.
5. Tes kehamilan pertama di rumah
Pada tahun 1970, tes kehamilan pertama yang bisa dilakukan sendiri di rumah mulai tersedia di pasaran. Kit ini mirip dengan perlengkapan laboratorium kimia siswa, lengkap dengan tabung reaksi, pipet tetes, kapsul kering yang mengandung sel darah domba, dan serum antibodi hCG.
Proses penggunaannya melibatkan 10 langkah dan mampu memberikan hasil positif dengan akurasi 97% serta hasil negatif dengan akurasi 80%. Kehadiran kit ini menjadi tonggak penting, karena wanita kini dapat melakukan tes kehamilan sendiri di rumah tanpa perlu mengunjungi dokter.
Advertisement