Bola.com, Jakarta - Pelatih Tim Nasional Indonesia, Shin Tae-yong, memberikan kritik terhadap format Piala AFF 2024 yang dianggap melelahkan karena mengharuskan tim berpindah negara hanya dalam waktu tiga hari untuk bertanding. Dia menyatakan bahwa format Piala AFF sebelum 2016 lebih baik.
Sebelumnya, Piala AFF memang menggunakan format home tournament pada fase grup, seperti yang dilakukan di Myanmar dan Filipina pada tahun 2016 atau di Vietnam dan Singapura pada edisi 2014. Ketika memasuki babak semifinal dan final, tim yang bertanding menjalani dua leg pertandingan dengan sistem home and away.
Advertisement
Baca Juga
Pelatih Vietnam Setuju dengan Shin Tae-yong Tentang Jadwal Padat Piala AFF 2024, Pilih Akan Rotasi Pemain usai melawan Timnas Indonesia
Piala AFF 2024: Shin Tae-yong Blak-blakan Akui Timnas Indonesia Beda Level dengan Vietnam
Optimis! STY Sebut Akan Berikan yang Terbaik demi Meraih Kemenangan melawan Skuad Inti Vietnam dengan Tim Muda Indonesia di Piala AFF 2024
Namun, sejak tahun 2018, format tersebut mengalami perubahan. Setiap grup terdiri dari lima tim, dan masing-masing tim harus memainkan dua pertandingan kandang serta dua pertandingan tandang pada fase grup. Hanya Piala AFF 2020 yang berbeda formatnya, di mana turnamen dijalankan dengan sistem bubble di Singapura akibat pandemi COVID-19.
Advertisement
Piala AFF 2020 menjadi edisi pertama di mana Shin Tae-yong memimpin Tim Nasional Indonesia dalam kejuaraan sepak bola Asia Tenggara ini. Pada tahun 2022, Shin Tae-yong kembali memimpin tim dalam turnamen yang menggunakan sistem home and away sejak fase grup.
Perjalanan Membuat Kondisi Pemain Lelah
Di Piala AFF 2024, yang merupakan edisi ketiga bersama Timnas Indonesia, Shin Tae-yong akhirnya menyampaikan kritik tajam. Menurutnya, format home and away sejak awal turnamen sangat mempengaruhi kebugaran para pemain secara signifikan.
"Kami sudah mengatakan tentang ini setelah pertandingan di Solo kemarin. Secara pribadi, saya merasa jika digelar di satu tempat dan setiap tim bermain satu sama lain selama tiga hari, mereka akan mampu memperlihatkan performa yang lebih baik," ujar Shin Tae-yong dalam konferensi pers jelang laga kontra Vietnam.
Dia berpendapat bahwa tidak mungkin untuk berpindah ke negara lain setiap tiga hari. Menurutnya, fase grup Piala AFF akan lebih baik jika dilaksanakan di satu negara. Setelah itu, semifinal dan final dapat dilakukan seperti musim ini, yang akan menjadikan kompetisi ini lebih baik. Dengan cara ini, performa pemain dapat meningkat dan level kompetisi Piala AFF juga bisa meningkat," lanjutnya.
Advertisement
Tentang Situasi Menjelang Pertandingan Melawan Vietnam
Shin Tae-yong menyatakan bahwa perjalanan Timnas Indonesia dalam Piala AFF 2024 mengalami hambatan signifikan ketika harus bolak-balik untuk pertandingan kandang dan tandang. Menurutnya, jadwal yang padat ini sangat mempengaruhi performa tim karena mereka harus menghadapi tantangan logistik yang besar. Selain itu, faktor kelelahan juga menjadi perhatian utama karena waktu istirahat yang terbatas dapat mengurangi kesiapan pemain di lapangan.
Di sisi lain, saat bersiap menghadapi Vietnam, yang mendapatkan jeda pada matchday kedua, hal ini tentunya berdampak pada kesiapan masing-masing tim untuk berlaga. "Tiga hari, setiap tiga hari, satu pertandingan. Jadi terlalu banyak memakan perjalanan. Ini perjalanan yang mustahil bagi para pemain," ujar Shin Tae-yong. Jadwal yang ketat ini memberikan keuntungan besar bagi Vietnam, terutama dalam hal istirahat dan pengalaman bertanding, yang menurut Shin Tae-yong, sangat penting untuk persiapan tim.
"Tentu saja Vietnam punya keuntungan besar terkait jadwal saat ini dan level pengalaman. Semua perlu waktu yang lebih untuk beristirahat," lanjutnya. Dengan demikian, dia menekankan pentingnya pengaturan jadwal yang lebih adil untuk memastikan semua tim dapat bersaing dalam kondisi terbaik mereka. Oleh karena itu, Shin Tae-yong menyoroti perlunya evaluasi terhadap jadwal pertandingan agar semua tim memiliki kesempatan yang sama untuk mempersiapkan diri secara optimal.
Prioritaskan Lolos ke Piala Dunia 2026 dan Kualifikasi untuk Piala Asia U-23 2025.
Memilih untuk menurunkan pemain muda pada ajang Piala AFF 2024 tentu saja mempengaruhi hasil yang diperoleh oleh Timnas Indonesia hingga saat ini. Langkah ini menjadi bagian dari strategi yang dipilih untuk pengembangan jangka panjang tim.
Namun, Shin Tae-yong menyampaikan agar semua pihak dapat memahami bahwa terdapat tujuan yang lebih besar yang sedang dihadapi oleh Tim Garuda. Fokus utama mereka adalah persiapan untuk kompetisi yang lebih penting di masa depan.
"Kami tidak membawa skuad yang utama, tim senior. Sekarang, kami benar-benar fokus untuk lolos ke Piala Dunia 2026, dan juga untuk tim yang lebih muda ini, fokus untuk Kualifikasi Piala Asia U-23 tahun depan," ujar Shin Tae-yong. Dengan demikian, pengembangan tim muda menjadi prioritas utama saat ini.
"Mengingat semua itu, saya berharap media bisa mengerti situasi kami," tegasnya. Harapannya adalah agar media dan publik dapat memberikan dukungan dan pengertian terhadap keputusan yang diambil.
Advertisement