Kasus An Se-young dengan Asosiasi Badminton Korea, Berawal dari Tak Serius Tangani Cedera hingga Dugaan Korupsi

Usai meraih emas Olimpiade 2024, An Se-young mengkritik tajam Asosiasi Badminton Korea (BKA) memicu investigasi dugaan korupsi.

oleh Rizka Nur Laily Muallifa diperbarui 24 Des 2024, 15:59 WIB
Diterbitkan 24 Des 2024, 15:59 WIB
Foto: Momen Pelukan Hangat An Se-young setelah Mengalahkan Gregoria Mariska Tunjung di Semifinal Olimpiade Paris 2024
Selebrasi pebulu tangkis tunggal putri Korea Selatan, An Se-young setelah mengalahkan wakil Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung pada laga semifinal nomor tunggal putri cabor bulu tangkis Olimpiade Paris 2024 di Porte de La Chapelle Arena, Paris, Minggu (4/8/2024). An Se-young menang rubber-game 11-21, 21-13 dan 21-16 dan melaju ke final. (AP Photo/Kin Cheung)

Liputan6.com, Jakarta An Se-young, atlet tunggal putri Korea Selatan, mengungkapkan tidak menyesali kritik pedas yang dilontarkannya terhadap Persatuan Bulu Tangkis Korea Selatan (BKA). Kritik tersebut disampaikan setelah meraih medali emas bulu tangkis di Olimpiade Paris 2024, namun memicu kontroversi.

Pebulu tangkis berusia 22 tahun itu menegaskan, komentarnya akan tetap disampaikan terlepas dari hasil final Olimpiade. 

"Saya tidak benar-benar menyesali apa yang saya lakukan. Saya akan mengatakan kata-kata itu, terlepas apakah saya menang atau kalah di final Olimpiade," tutur An, dikutip Korea Times, Kamis (19/12/2024).

Pernyataan tersebut mendorong pemerintah Korea Selatan untuk menggelar investigasi menyeluruh terhadap dugaan kelalaian BKA dalam menangani cedera atlet dan transparansi pengelolaan dana.

Kritik Pedas An Se-young Usai Raih Medali Emas

An Se-young menyampaikan kritik tajam kepada BKA dalam konferensi pers usai kemenangan gemilangnya di Olimpiade Paris 2024. Komentar tersebut menyoroti penanganan cedera lutut yang dinilai buruk dan menyebabkan pemulihan yang lebih lama.

Pada final tunggal putri, An mengalahkan He Bingjiao dari China dengan skor 21-13, 21-16. Kemenangan tersebut menandai puncak perjuangan berat setelah cedera ligamen yang dideritanya di Asian Games 2023.

"Cedera saya ternyata lebih serius dari perkiraan awal dan butuh waktu cukup lama untuk pulih. Namun tim nasional menganggap enteng hal tersebut dan saya tidak bisa melupakan betapa kecewanya saya dengan itu," ungkap An, dikutip dari Bola.com.

Penanganan Cedera yang Buruk dan Salah Diagnosis

An Se-young mengungkapkan rasa frustrasinya karena tim medis BKA tidak menganggap serius cederanya sejak awal. Diagnosis awal menyatakan pemulihan hanya memerlukan 2-5 minggu, tetapi kenyataannya jauh lebih kompleks.

Ketika menjalani tes lanjutan, An diberitahu bahwa cederanya memerlukan rehabilitasi jangka panjang. Akibatnya, ia terpaksa bermain di Olimpiade dengan rasa sakit, yang berisiko memperburuk kondisinya.

An juga menyoroti bahwa sistem pelatihan dan penanganan cedera di tim nasional tidak memadai. Ia berharap kritiknya bisa mendorong perbaikan yang lebih baik di masa depan.

Ancaman Mundur dari Tim Nasional

Foto: Momen Pelukan Hangat An Se-young setelah Mengalahkan Gregoria Mariska Tunjung di Semifinal Olimpiade Paris 2024
Pebulu tangkis tunggal putri Korea Selatan, An Se-young (kiri) dan lawannya, wakil Indonesia Gregoria Mariska Tunjung memberi aplaus kepada penonton usai berakhirnya laga semifinal nomor tunggal putri cabor bulu tangkis Olimpiade Paris 2024 di Porte de La Chapelle Arena, Paris, Minggu (4/8/2024). An Se-young menang rubber-game 11-21, 21-13 dan 21-16 dan melaju ke final. (AP Photo/Kin Cheung)

Kontroversi memuncak setelah An Se-young menyatakan kemungkinan mundur dari tim nasional. Ia mengaku merasa sulit untuk tetap bermain di bawah sistem yang ada saat ini.

“Mulai saat ini, saya bahkan berpikir akan sulit bagi saya untuk terus bermain di tim nasional," ujarnya. 

Keputusan ini berpotensi memengaruhi peluangnya di ajang internasional karena aturan mengharuskan atlet terdaftar di tim nasional untuk bertanding di Olimpiade.

Pernyataan An memicu diskusi luas tentang perlunya reformasi dalam manajemen atlet di Korea Selatan.

Investigasi Dugaan Korupsi di BKA

Kritik An Se-young juga memicu investigasi terhadap dugaan korupsi di BKA. Presiden BKA, Kim Taek-gyu, diduga terlibat dalam penggelapan dana sponsor dan penyalahgunaan anggaran sejak 2022.

Laporan menyebutkan dana sebesar 150 juta won atau sekitar Rp 1,7 miliar digunakan untuk kepentingan pribadi. Barang-barang sponsor juga dibagikan tanpa dokumen resmi, yang memperkuat indikasi pelanggaran.

Kementerian Olahraga Korea Selatan berjanji menyelidiki lebih lanjut dan merancang reformasi baru untuk memastikan transparansi manajemen di semua cabang olahraga.

Ambisi An Se-young Menjadi Legenda Bulu Tangkis

Meski diterpa kontroversi, An Se-young tetap menunjukkan semangat untuk meraih prestasi lebih tinggi. Ia mengungkapkan keinginannya untuk menikmati permainan dan terus meningkatkan kualitasnya.

Dia mengaku bisa bangkit lagi berkat bantuan banyak orang. Saat ini, An hanya ingin bersenang-senang dan bermain bagus di setiap pertandingan. Ia ingin menjadi legenda bulu tangkis.

Prestasi An di Paris juga membuatnya dinobatkan sebagai Pemain Tunggal Putri Terbaik BWF untuk dua tahun berturut-turut. Penghargaan tersebut diberikan pada Gala Dinner BWF World Tour Finals 2024.

Apa alasan An Se-young mengkritik BKA?

An mengkritik BKA karena penanganan cedera yang buruk dan kesalahan diagnosis yang memperlambat pemulihannya.

Apakah An Se-young akan mundur dari tim nasional?

An menyatakan kemungkinan mundur jika tidak ada perubahan dalam sistem manajemen atlet di Korea Selatan.

Apa dampak mundurnya An Se-young dari timnas?

Jika mundur, An tidak bisa mewakili Korea di ajang internasional seperti Olimpiade karena aturan seleksi atlet.

Apakah ada dugaan korupsi di BKA?

Ya, Presiden BKA diduga terlibat dalam penggelapan dana sponsor dan sedang diselidiki oleh pemerintah.

Apa target An Se-young setelah Olimpiade?

An ingin terus bermain dan menjadi legenda bulu tangkis dunia dengan meraih lebih banyak prestasi.

 

 

 

 
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya