Fermin Aldeguer Kenang Persahabatannya dengan Pedro Acosta: Meski Sulit Dilanjutkan, Saya Tetap Bangga Padanya

Pembalap baru dari Gresini Racing, Fermin Aldeguer, merasa bangga melihat sahabat masa kecilnya, Pedro Acosta, mencapai banyak keberhasilan di ajang MotoGP. Namun demikian, Aldeguer mengungkapkan bahwa tidak mudah bagi dirinya dan Acosta untuk mempertahankan persahabatan mereka ketika harus bersaing ketat sejak kecil.

Aldeguer, yang saat ini berusia 19 tahun, dan Acosta, yang berusia 20 tahun, berasal dari kota yang sama, yaitu Murcia di Spanyol. Mereka telah saling mengenal sejak kecil dan sering menghabiskan waktu bersama. Akan tetapi, ketika mereka mulai serius menekuni dunia balap motor, hubungan mereka tidak lagi sedekat dulu.

Selain itu, Aldeguer dan Acosta tidak menempuh 'jalur' yang sama untuk mencapai MotoGP. Acosta berhasil masuk ke Grand Prix setelah berkompetisi di JuniorGP dan Red Bull Rookies Cup. Sebaliknya, Aldeguer harus berjuang keras melalui European Talent Cup, European Superstock 600, CEV Moto2, dan MotoE sebelum akhirnya bisa masuk ke Grand Prix melalui Moto2.

Pengalaman saya sedikit berbeda, namun saya sudah berada di sini. Pada tahun 2020, saya berkompetisi di European Superstock 600 dan pada tahun 2021 di European Moto2, di mana saya berhasil memenangkan 9 dari 11 balapan. Prestasi ini membuka kesempatan bagi saya untuk menjadi pebalap pengganti di Moto2 sambil juga berpartisipasi di MotoE," ujar Aldeguer melalui Mundo Deportivo, Minggu (15/12/2024).

"Saya menyelesaikan musim di posisi ke-12 pada tahun pertama saya, dan hampir semua tim di kategori tersebut menginginkan saya untuk musim 2022. Namun, saya sudah menandatangani kontrak dengan Luca Boscoscuro. Ini adalah pilihan yang luar biasa, dan kami telah mencapai banyak hasil positif bersama," tambahnya.

Setelah sekian waktu berlalu, Aldeguer dan Acosta akhirnya bertemu kembali di ajang bergengsi, di mana Aldeguer membela tim Ducati melalui Gresini Racing, sedangkan Acosta mewakili Red Bull KTM Factory Racing. Aldeguer mengungkapkan kegembiraannya melihat Acosta berhasil menjadi juara dunia di Moto3 dan Moto2, serta menjadi pembalap unggulan di MotoGP.

"Kami berdua berada di tempat yang kami impikan. Saya merasa bangga padanya, atas semua pencapaian yang telah ia raih. Saya berharap ia merasakan hal yang sama terhadap saya. Kami selalu menjadi rival yang tangguh, sehingga sulit untuk menjaga hubungan ini dan melupakan apa yang terjadi di lintasan. Namun, tentu saja kami tidak memiliki niat buruk, yang merupakan hal yang sangat penting," ujarnya menutup pembicaraan.