Liputan6.com, Jakarta Koin Jagat, sebuah permainan berbasis aplikasi yang tengah viral, menawarkan hadiah uang tunai bagi pemain yang berhasil mengumpulkan koin virtual di lokasi dunia nyata.
Untuk memainkannya, pengguna perlu mengunduh aplikasi Jagat, membuat akun, mengaktifkan GPS, dan mengikuti peta di aplikasi untuk menemukan koin yang tersebar di berbagai tempat umum.
Advertisement
Advertisement
Baca Juga
Melalui aplikasi itu, pemain dapat melacak koin virtual yang tersebar di lokasi seperti taman kota atau alun-alun. Setiap koin yang ditemukan memiliki nilai hadiah berbeda. Koin perunggu bernilai antara Rp300 ribu hingga Rp1 juta.
Sementara koin perak menawarkan hadiah lebih besar meskipun belum dirilis secara detail. Koin emas menjadi yang paling dicari, dengan nilai hadiah mencapai Rp100 juta. Meskipun menawarkan hadiah yang menarik, permainan ini menuai kontroversi.
Popularitasnya membuat banyak orang keluar rumah untuk berburu koin, sehingga ada kekhawatiran aktivitas itu dapat merusak fasilitas umum. Seperti yang sudah terjadi di beberapa kota besar, seperti Jakarta, Bandung, Surabaya dan Bali.
Berikut ini beberapa kontroversi Koin Jagat yang meresahkan, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber pada Rabu (15/1/2025).
1. Cara main Koin Jagat
Untuk memainkan Koin Jagat, unduh aplikasi Jagat dari Google Play Store atau App Store, buat akun, dan aktifkan GPS di perangkat. GPS memungkinkan aplikasi menunjukkan lokasi koin yang tersembunyi di sekitar pemain.
Gunakan peta dalam aplikasi untuk melacak koin, yang ditandai dengan ikon khusus. Setelah mencapai lokasi koin, klik ikon tersebut di layar untuk mengklaimnya.
Koin yang berhasil diklaim dapat ditukarkan dengan hadiah uang tunai melalui e-wallet atau rekening bank yang terverifikasi, memastikan proses penukaran aman dan transparan.
Advertisement
2. Ambisius temukan koin tersembunyi
Salah satu daya tarik utama Koin Jagat adalah nilai hadiah yang menggiurkan. Koin perunggu menawarkan hadiah antara Rp300ribu hingga Rp1 juta, serta koin emas dengan hadiah hingga Rp100 juta, menjadi incaran utama para pemain.
Namun, koin-koin ini sering kali tersembunyi di lokasi yang sulit dijangkau. Meski dibilang menambah tantangan dalam elemen kompetisi permainan, namun hal itu menimbulkan sifat ambisius dan mendorong pemain untuk lebih gigih dalam berburu koin.
Sebagai permainan yang menggabungkan teknologi digital dengan aktivitas dunia nyata, Koin Jagat menawarkan pengalaman berbeda dibandingkan game online lainnya. Meski seru, penting bagi pemain untuk tetap memprioritaskan keselamatan dan kenyamanan, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.
3. Rusak fasilitas umum
Meskipun Koin Jagat menawarkan pengalaman seru dan hadiah menarik, permainan ini juga menimbulkan kekhawatiran terkait kerusakan fasilitas umum. Laporan menunjukkan bahwa beberapa pemain merusak fasilitas, seperti memanjat pagar atau menginjak taman, saat berburu koin.
Kasatpol PP Jakarta, Satriadi, menyatakan telah mengambil langkah antisipasi untuk mencegah kerusakan lebih lanjut. Pengembang aplikasi juga mengimbau pemain agar tetap sopan dan bertanggung jawab dalam mencari koin.
Dikutip dari laman X @bidhumas_jatim, permainan Koin Jagad yang viral itu sudah ramai di Jakarta, Bandung, Surabaya dan Bali dengan nilai Rp300ribu - Rp100 juta. Karena itu, Divisi Humas Polri pun mengimbau agar tidak mudah termakan berita hoax dan jangan sampai merusak fasilitas umum.
Advertisement
4. Mulai meresahkan dan bikin khawatir
Pengembang menegaskan bahwa koin tidak ditempatkan di lokasi berbahaya atau yang memerlukan tindakan merusak. Mereka juga mengingatkan bahwa perilaku tidak bertanggung jawab akan berakibat pada pembatalan hak untuk menukar hadiah dari koin tersebut.
Meski begitu, tampaknya imbauan tersebut kurang dihiraukan oleh para pemain. Dampaknya, sejumlah fasilitas umum pun rusak. Seperti yang diunggah oleh laman X @satpolppsby.
"RUSAK FASUM, SATPOL PP SURABAYA AWASI PARA PEMBURU KOIN JAGAT," tulis keterangan pada unggahan.Â
Satpol PP Surabaya melakukan pengawasan terhadap maraknya para pencari koin jagat di kota Surabaya. Pasalnya, para pencari koin tersebut mencari koin hingga merusak bahkan membongkar fasilitas umum yang ada di Kota Surabaya.
5. Tindakan tegas untuk dampak kerusakan fasilitas umum
Tindakan para pemain yang tidak bertanggung jawab menjadi salah satu atensi bagi para personel Satpol PP untuk menghalau bahkan menindak tegas jika tindakan yang dapat merusak faisilitas umum milik Pemerintah Kota.
Selain dapat merusak fasum, pencarian koin tersebut juga mengakibatkan gangguan ketertiban umum di masyarakat.
Mengutip laman Instagram @infobandungkota, pemerintah Kota Bandung bahkan meminta pengembang aplikasi koin Jagat untuk bertanggung jawab atas kerusakan taman-taman kota, termasuk Taman Tegalega, yang diduga akibat aktivitas pengguna aplikasi tersebut.
Sementara itu, Kepala DPKP Kota Bandung, Rizki Kusrulyadi mengaku, meminta penghentian sementara penggunaan aplikasi ini hingga proses perbaikan selesai.
Advertisement
6. Imbauan Menteri PPPA
Menanggapi fenomena Koin Jagat, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifatul Choiri Fauzi, mengimbau masyarakat, khususnya anak-anak, agar lebih bijak dalam menyikapi tren tersebut.
Pasalnya, hingga kini belum diketahui dengan jelas siapa pihak di balik keberadaan Koin Jagat tersebut.
"Koin Jagat, orang yang mencari koin di daerah tertentu gitu ya, ini sebetulnya permainan dari pihak-pihak yang kita sebetulnya nggak tahu siapa," kata Arifatul di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (14/1/2025).
Pasalnya, kata Arifatul, sikap masyarakat condong mudah percaya. Sehingga, harus ada pemahaman agar tidak tergoda informasi yang belum diketahui kebenarannya.