Profil Brandon Scheunemann, Blasteran Jerman yang Bangga Gabung Klub Arema

Brandon Scheunemann, bek blasteran Jerman kelahiran Malang, bangga membela Arema FC dan mengukir sejarah baru.

oleh Nurul Diva diperbarui 19 Jan 2025, 17:17 WIB
Diterbitkan 19 Jan 2025, 17:17 WIB
Brandon Scheunemann
PSIS Semarang resmi mendatangkan bek muda berusia 20 tahun, Brandon Scheunemann, yang sebelumnya sempat bermain untuk tim Elite Pro Academy (EPA) PSIS dan Persis Solo. (DOK PSIS)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Brandon Scheunemann, pemain belakang muda berbakat, telah resmi bergabung dengan Arema FC pada bursa transfer paruh musim Liga 1 2024/2025. Pemain berusia 19 tahun ini sebelumnya memperkuat PSIS Semarang dan sempat dipinjamkan ke Persipura Jayapura untuk mendapatkan menit bermain lebih banyak. Dengan bergabungnya Brandon, Arema FC kini memiliki tambahan pemain potensial yang diharapkan mampu memperkuat lini belakang.

Sebagai putra pelatih Timo Scheunemann, sepak bola telah menjadi bagian penting dalam hidup Brandon sejak kecil. Lahir di Malang pada 9 Maret 2005, Brandon merasa seperti pulang ke rumah ketika akhirnya bergabung dengan klub kebanggaan kota kelahirannya. Ia mengungkapkan kebahagiaannya karena kini dapat bermain dekat dengan keluarga dan teman-temannya yang memberikan dukungan penuh.

Kehadiran Brandon di Arema FC tidak hanya memenuhi kebutuhan tim di sektor belakang tetapi juga menjadi langkah strategis untuk masa depan. Pemain ini diikat dengan kontrak dua tahun, menjadikannya rekrutan pertama klub Singo Edan di jendela transfer paruh musim. Yuk mengenal lebih dekat dengan sosoknya, dirangkum Liputan6, Minggu (19/1).

Awal Karier dan Perjalanan di PSIS Semarang: Jauh dari Keluarga

Dirujuk dari bola.com, Brandon memulai karier profesionalnya di PSIS Semarang pada 2022, di mana ia pertama kali merasakan atmosfer Liga 1 Indonesia. Meski tampil impresif di beberapa kesempatan, Brandon harus berjuang untuk mendapatkan menit bermain yang konsisten. Selama paruh pertama musim 2024/2025, ia bahkan sempat dipinjamkan ke Persipura Jayapura untuk mengasah kemampuannya di Liga 2.

Masa-masa di PSIS memberikan banyak pelajaran berharga bagi Brandon, baik dalam hal teknis maupun mental. Sebagai pemain muda, ia menunjukkan kedewasaan dalam menghadapi persaingan ketat di dunia sepak bola profesional. Keputusan untuk bergabung dengan Arema menjadi langkah penting dalam kariernya, terutama mengingat Arema adalah klub dengan sejarah panjang di sepak bola Indonesia.

Brandon juga mendapat perhatian karena fleksibilitasnya bermain di beberapa posisi, termasuk bek tengah dan gelandang bertahan. Hal ini menjadikannya aset berharga bagi tim manapun yang ia bela.

Alasan Memilih Arema FC sebagai Klub Baru: Serasa Pulang Kampung

Keputusan Brandon untuk bergabung dengan Arema FC tidak terlepas dari dukungan keluarganya. Sebagai anak Malang, ia merasa seperti kembali ke rumah setelah beberapa tahun merantau ke kota lain. “Keluarga saya semua berada di Malang. Seperti balik ke rumah,” ungkap Brandon dalam salah satu pernyataannya.

Arema FC juga menjadi pilihan yang tepat karena klub ini memiliki reputasi sebagai salah satu tim besar di Indonesia. Dengan bergabungnya Brandon, Arema berharap dapat menambah kedalaman skuad, terutama di lini belakang yang sedang mengalami krisis pemain akibat cedera beberapa pilar penting.

Selain itu, manajemen Arema melihat potensi besar dalam diri Brandon. Sebagai pemain muda yang telah merasakan kompetisi Liga 1, ia dianggap mampu memberikan kontribusi signifikan, tidak hanya untuk musim ini tetapi juga untuk rencana jangka panjang klub.

“Saya anak Malang, ada keluarga dan teman-teman di sini. Mereka tentu memberikan dukungan kepada saya secara langsung,” kata Brandon, dilansir wearemania.net.

Ayahnya Mendukung Penuh

Brandon merupakan putra dari Timo Scheunemann, pelatih sepak bola yang pernah menangani beberapa klub di Indonesia. Sebagai seorang ayah sekaligus pelatih, Timo selalu memberikan arahan dan dukungan penuh kepada Brandon. Sebelum memutuskan bergabung dengan Arema, Brandon berdiskusi dengan keluarganya untuk mempertimbangkan semua aspek, termasuk kesempatan bermain.

Menurut Timo, usia 18-21 tahun adalah masa krusial bagi pemain muda untuk mendapatkan menit bermain yang cukup. Tanpa itu, karier pemain bisa terhenti sebelum benar-benar berkembang. Brandon beruntung mendapatkan kesempatan untuk membuktikan diri di Arema, yang sedang membutuhkan tambahan pemain belakang akibat krisis cedera.

Meskipun memiliki ayah seorang pelatih, Brandon tidak mendapatkan jalan pintas dalam kariernya. Ia harus memulai dari bawah, mengikuti kompetisi kelompok usia di Malang sebelum akhirnya bergabung dengan PSIS dan kini Arema.

“Usia 18-21 tahun itu jadi kuburan bagi pemain jika tidak dapat kesempatan. Perlu diingat, karier pemain sepak bola itu di satu sisi tergantung pada usaha dia. Sedangkan sisi lain faktor keberuntungan. Kami harap, Brandon dapat situasi yang lebih baik di Arema,” kata ayah Brandon, yang karib disapa Cak Timo itu.

Tantangan di Arema: Performa Tim Bisa Lebih Dalam

Bergabung dengan Arema bukan tanpa tantangan. Brandon harus bersaing dengan pemain-pemain senior dan membuktikan dirinya layak mendapatkan tempat di tim utama. Selain itu, Arema juga sedang berada dalam fase transisi, di mana klub berusaha bangkit dari masa sulit dan kembali ke jalur kemenangan.

Sebagai pemain muda, Brandon juga dihadapkan pada tekanan untuk tampil konsisten di setiap pertandingan. Namun, dengan dukungan keluarga dan pengalaman yang ia miliki, Brandon optimis dapat memberikan yang terbaik untuk tim.

Dalam jangka panjang, Brandon berharap dapat menjadi bagian penting dari keberhasilan Arema, membawa klub ini kembali berjaya di kompetisi domestik maupun internasional.

"Ada dua hal yang kami jalankan sekarang, pemain yang tidak hanya bisa melengkapi skuad saat ini tapi juga untuk pondasi tim ke depan," ujar pelatih Arema FC Jose Manuel Gomes da Silva, mengutip ANTARA.

Strategi Arema dalam Merekrut Pemain Muda

Manajemen Arema FC melihat perekrutan Brandon Scheunemann sebagai langkah strategis untuk membangun tim yang kompetitif. Selain masih berusia muda, Brandon juga memiliki pengalaman bermain di Liga 1 dan Timnas Indonesia U-20. General Manager Arema, Yusrinal Fitriandi, menegaskan bahwa perekrutan Brandon adalah investasi untuk masa depan klub.

Pelatih Arema, Ze Gomes, juga menyambut baik kehadiran Brandon. Ia percaya bahwa pemain muda ini dapat memberikan kontribusi signifikan di lini belakang, terutama mengingat situasi cedera yang dialami beberapa pemain senior. Dengan tambahan pemain seperti Brandon, Arema berharap dapat mengarungi putaran kedua Liga 1 dengan lebih solid.

Keputusan Arema merekrut pemain muda seperti Brandon juga sejalan dengan visi klub untuk menciptakan regenerasi pemain yang kuat. Dengan pembinaan yang tepat, Brandon diharapkan menjadi salah satu pilar utama tim di masa mendatang.

Apa alasan Brandon Scheunemann pindah ke Arema FC?

Brandon pindah ke Arema untuk bermain lebih dekat dengan keluarga dan mendapatkan kesempatan bermain lebih banyak.

Bagaimana peran Timo Scheunemann dalam karier Brandon?

Sebagai ayah dan pelatih, Timo memberikan arahan dan dukungan penuh untuk membantu Brandon mengembangkan kariernya.

Apa target Brandon Scheunemann bersama Arema FC?

Brandon berharap dapat membantu Arema kembali berjaya dan membuktikan kemampuannya di kompetisi Liga 1.

Mengapa Arema FC merekrut Brandon Scheunemann?

Arema merekrut Brandon untuk menambah kedalaman skuad dan sebagai bagian dari strategi jangka panjang klub.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya