Liputan6.com, Jakarta Perdana Menteri Prancis, François Bayrou, baru-baru ini mengeluarkan pernyataan mengejutkan terkait pengaruh Elon Musk di kancah politik global. Dalam wawancara televisi, Bayrou menyebut miliarder pemilik Tesla dan SpaceX ini sebagai ancaman nyata bagi demokrasi, khususnya di Eropa.
Elon Musk, sebagai pemilik media sosial X, telah lama menjadi sorotan karena perannya yang kontroversial. Dia tidak hanya memanfaatkan platform tersebut untuk menyampaikan pandangannya, tetapi juga memengaruhi arah kebijakan politik di berbagai negara.
Lantas mengapa seberapa pengaruh Musk terhadap iklim perpolitikan Eropa sehingga disebut sebagai ancaman demokrasi? berikut informasinya, dirangkum Liputan6, Selasa (28/1).
Advertisement
Ini Alasan Elon Musk Dituduh Jadi Ancaman Demokrasi di Eropa
François Bayrou menyatakan bahwa pengaruh besar Elon Musk dalam politik global dapat membahayakan demokrasi. Bayrou menyoroti bahwa penggunaan kekayaan untuk memengaruhi kebijakan dan opini publik berisiko merusak integritas proses demokrasi. Kekhawatiran ini muncul setelah Musk mendukung partai sayap kanan seperti Alternatif untuk Jerman (AfD), yang dianggap kontroversial di Eropa.
Di Jerman, dukungan Musk terhadap AfD memicu perdebatan sengit, termasuk pengunduran diri kepala editor surat kabar Welt setelah mempublikasikan artikelnya. Bayrou juga menyoroti peran Musk dalam politik Inggris, di mana dia secara terbuka mendukung partai Reform UK dan dinilai sebagai campur tangan langsung dalam demokrasi suatu negara.
Selain dukungan politiknya, Musk kerap menggunakan media sosial X untuk memengaruhi opini publik. Dengan lebih dari 211 juta pengikut, Musk memiliki kemampuan untuk menyebarkan pesan politik yang dapat memengaruhi keputusan pemilih di berbagai negara.
"Elon Musk menciptakan ancaman bagi demokrasi," katanya Bayrou, dikutip dari france24.com
Advertisement
Keputusan Kontroversial di Media Sosial X
Dikutip dari Liputan6 Bisnis, sejak mengakuisisi Twitter (sekarang X) pada 2022, Musk telah melakukan berbagai perubahan yang kontroversial. Salah satu langkahnya adalah mengurangi staf moderasi hingga 80%, yang menimbulkan kekhawatiran tentang penyebaran informasi yang salah. Pengaruh besar X dalam menyebarkan opini publik membuat banyak pihak mengkritik Musk sebagai ancaman terhadap kebebasan informasi yang seimbang.
Di platform ini, Musk sering menyampaikan pandangan politiknya yang tajam dan mendukung partai-partai kontroversial, termasuk AfD di Jerman dan Reform UK di Inggris. Langkah ini memicu reaksi keras dari para pemimpin dunia, termasuk Emmanuel Macron, yang menuduh Musk mencoba mencampuri pemilu Eropa.
Selain itu, keputusannya untuk mengubah kebijakan moderasi X telah menciptakan kekhawatiran tentang bagaimana platform tersebut dapat dimanfaatkan untuk tujuan politik tertentu, yang pada akhirnya memengaruhi stabilitas demokrasi di banyak negara.
Dukungan terhadap Politik Sayap Kanan di Eropa
Musk secara terbuka menyatakan dukungannya terhadap partai sayap kanan di Eropa, seperti AfD di Jerman. Dalam salah satu artikelnya di surat kabar Jerman Welt, Musk menyebut AfD sebagai satu-satunya kekuatan yang dapat menyelamatkan Jerman. Pernyataan ini memicu perdebatan luas di Jerman, termasuk kritik dari tokoh-tokoh besar politik.
Di Inggris, Musk juga mendukung Reform UK, sebuah partai sayap kanan yang sering dikritik karena kebijakan imigrasi yang keras. Dukungan Musk terhadap partai-partai ini menimbulkan pertanyaan besar tentang netralitas dan dampak sosialnya sebagai pemimpin teknologi global.
"(Reform U.K) adalah satu-satunya harapan (bagi negara tersebut)," tulis Musk, mengutip ANTARA.
Perdana Menteri Prancis dan pemimpin dunia lainnya merasa bahwa langkah-langkah Musk dapat memengaruhi stabilitas politik Eropa. Campur tangan ini dianggap sebagai pelanggaran batas, yang berpotensi merusak demokrasi di tingkat internasional.
Advertisement
Tanggapan Dunia terhadap Pengaruh Elon Musk
Kritik terhadap Elon Musk tidak hanya datang dari François Bayrou, tetapi juga dari para pemimpin dunia lainnya. Presiden Prancis Emmanuel Macron menyebut tindakan Musk sebagai ancaman nyata terhadap proses demokrasi di Eropa.
Perdana Menteri Norwegia Jonas Gahr Støre bahkan menyatakan kekhawatiran mendalam atas pengaruh Musk yang semakin besar dalam politik global.
People Also Ask:
Q: Mengapa François Bayrou menyebut Elon Musk sebagai ancaman bagi demokrasi?
A: Karena Musk menggunakan kekayaannya untuk memengaruhi opini politik dan mendukung partai ekstrem kanan.
Advertisement
Q: Apa hubungan Elon Musk dengan partai AfD di Jerman?
A: Musk mendukung partai AfD dan menyebutnya sebagai kekuatan politik yang dapat menyelamatkan Jerman.
Q: Bagaimana media sosial X berperan dalam pengaruh politik Elon Musk?
A: Musk menggunakan X untuk menyebarkan pandangan politiknya, memengaruhi opini publik secara global.
Advertisement
Q: Apa tanggapan para pemimpin dunia terhadap Elon Musk?
A: Banyak pemimpin dunia mengkritik pengaruh Musk yang dianggap membahayakan stabilitas demokrasi.