Tradisi Lebaran di Arab Saudi, Perayaan Idul Fitri di Tanah Suci

Setiap tahun, tradisi lebaran di Arab Saudi menjadi sorotan umat Muslim di seluruh dunia.

oleh Woro Anjar Verianty diperbarui 29 Jan 2025, 11:00 WIB
Diterbitkan 29 Jan 2025, 11:00 WIB
Ilustrasi idul fitri
Ilustrasi idul fitri... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Setiap tahun, tradisi lebaran di Arab Saudi menjadi sorotan umat Muslim di seluruh dunia. Sebagai negara yang menjadi kiblat umat Islam, perayaan Idulfitri di tanah suci ini memiliki keunikan dan kekhasan tersendiri yang menarik untuk diketahui. Dari persiapan menjelang hari raya hingga pelaksanaan berbagai ritual dan tradisi, semua dilakukan dengan penuh khidmat dan meriah.

Menariknya, tradisi lebaran di Arab Saudi tidak hanya sekadar perayaan biasa, tetapi juga mencerminkan kekayaan budaya dan nilai-nilai Islam yang mengakar kuat di masyarakat. Berbeda dengan negara-negara Muslim lainnya, Arab Saudi sebagai tempat lahirnya Islam memiliki cara tersendiri dalam merayakan momen spesial ini, mulai dari persiapan rumah hingga tradisi berkumpul bersama keluarga.

Bagi mereka yang penasaran dengan tradisi lebaran di Arab Saudi, artikel ini akan mengulas secara lengkap bagaimana masyarakat di negeri para raja ini merayakan hari kemenangan. Mulai dari persiapan menjelang lebaran, pelaksanaan salat Id, hingga tradisi silaturahmi dan jamuan makan bersama keluarga, semua memiliki keunikan yang mencerminkan identitas budaya Arab Saudi.

Lebih jelasnya, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber informasi lengkapnya, pada Rabu (29/1).

Persiapan Menjelang Idulfitri

Ilustrasi Hari Raya Idul Fitri
Ilustrasi Hari Raya Idul Fitri... Selengkapnya

Persiapan lebaran di Arab Saudi dimulai sejak hari-hari terakhir Ramadhan. Masyarakat Saudi mulai sibuk mempersiapkan berbagai hal untuk menyambut hari kemenangan. Salah satu persiapan utama adalah membersihkan dan mendekorasi rumah untuk menyambut tamu yang akan berkunjung selama Idulfitri.

Pusat-pusat perbelanjaan dan pasar di seluruh kerajaan menjadi ramai pengunjung. Mall-mall bahkan buka hampir 24 jam selama 7-10 hari terakhir Ramadhan untuk mengakomodasi kebutuhan masyarakat. Para wanita sibuk berburu pakaian terbaik untuk pertemuan sosial, sementara kaum pria mencari thobe (jubah panjang khas Arab) dengan ghutra atau shemagh (penutup kepala) yang serasi.

Tidak ketinggalan, warga Saudi juga mempersiapkan penampilan terbaik mereka. Kaum pria akan mengantri di tukang cukur untuk merapikan rambut, sedangkan wanita ramai mengunjungi salon untuk perawatan rambut dan merias kuku. Semua ini dilakukan sebagai bentuk sunnah untuk berpenampilan sebaik mungkin di hari raya.

Selain itu, persiapan juga mencakup penyemprotan wewangian khusus beraroma kayu pada pakaian yang akan dikenakan saat Salat Id. Malam menjelang Idulfitri pun diisi dengan suasana meriah, diiringi lagu-lagu khas lebaran seperti Ya Leilet El Eid yang sudah menjadi tradisi sejak tahun 1939.

 

Pelaksanaan Salat Idulfitri

[Fimela] Ilustrasi salat id
ilustrasi salat idul fitri | pexels.com/@chattrapal-shitij-singh-1549095... Selengkapnya

Tradisi pelaksanaan Salat Idulfitri di Arab Saudi memiliki kekhasan tersendiri. Pagi hari setelah subuh, masjid-masjid dipenuhi jamaah dari berbagai usia, mulai dari anak-anak hingga lansia. Mereka mengenakan pakaian terbaik, dengan anak-anak menggunakan gamis khas Timur Tengah yang telah dipersiapkan.

Seusai salat, jamaah saling menyapa dan mengucapkan selamat dengan kalimat khas "Kul Aam wa Antum Bekhair" yang berarti "Semoga Anda selalu sehat dan diberkati setiap tahun." Menariknya, saat meninggalkan area salat, banyak jamaah yang mengambil jalan pulang berbeda dari jalan yang mereka lewati saat berangkat, mengikuti tradisi yang berasal dari Nabi Muhammad SAW.

 

Tradisi Fatur Idulfitri dan Silaturahmi

Setelah Salat Id, keluarga-keluarga di Arab Saudi berkumpul untuk menyantap fatur Idulfitri atau sarapan lebaran yang mewah. Tradisi ini biasanya dilaksanakan di rumah kakek atau kakak tertua dalam keluarga, menjadi momen berkumpul yang sangat dinanti.

Menu fatur Idulfitri di Arab Saudi terdiri dari berbagai hidangan istimewa khas negeri tersebut. Beberapa di antaranya adalah debyaza (makanan yang terbuat dari aprikot dan beragam kacang-kacangan) dan nady (hidangan yang dibuat dengan daging domba atau kambing). Selain itu, ada juga berbagai jenis roti dan makanan berbahan keju yang menjadi hidangan wajib di meja makan.

Tradisi berbagi makanan dengan tetangga dan kerabat juga menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan Idulfitri di Arab Saudi. Setelah sarapan, keluarga-keluarga akan saling mengunjungi untuk bersilaturahmi. Dalam kunjungan ini, anak-anak akan mendapatkan 'eidiya' atau uang lebaran yang nominalnya bervariasi mulai dari satu hingga lima riyal.

 

Perayaan Malam Idulfitri

Malam hari di Arab Saudi selama Idulfitri memiliki suasana yang sangat meriah. Keluarga besar berkumpul dalam jumlah yang bisa mencapai 150 orang, terutama di masa lalu. Pertemuan ini diisi dengan berbagai hiburan seperti tarian tradisional, musik, permainan, dan makan malam bersama.

Banyak warga Saudi yang memilih untuk begadang hingga pagi hari menyambut malam Idulfitri. Namun, mereka tidak langsung tidur saat pagi tiba, melainkan bersiap untuk melaksanakan Salat Id. Tradisi ini menunjukkan bagaimana masyarakat Arab Saudi sangat menghargai momen spesial Idulfitri.

Keunikan tradisi lebaran di Arab Saudi ini menunjukkan bagaimana perayaan Idulfitri tidak hanya menjadi momen keagamaan, tetapi juga momen kultural yang memperkuat ikatan keluarga dan sosial. Meskipun zaman terus berubah, nilai-nilai tradisional dalam perayaan Idulfitri di tanah suci ini tetap terjaga dengan baik.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya