Profil Agus Hartono, Mafia Tanah dan Koruptor yang Terciduk Makan di Resto Bareng Keluarga

Liputan6.com, Jakarta Agus Hartono, seorang narapidana kasus korupsi dan mafia tanah, kembali menjadi sorotan setelah tertangkap basah tengah makan bersama keluarganya di sebuah restoran di Semarang. Padahal, pria yang divonis hukuman belasan tahun penjara ini seharusnya menjalani masa tahanan di Lapas Kelas I Semarang, Kedungpane.

Video yang memperlihatkan Agus Hartono bebas berkeliaran di luar lapas menjadi viral dan memicu kemarahan publik. Insiden ini berbuntut panjang, mengakibatkan mutasi 14 pejabat Lapas Semarang serta pemindahan Agus Hartono ke Lapas Super Maximum Security Nusakambangan.

Namun, di balik kasus viral tersebut, Agus Hartono bukanlah sosok biasa. Ia dikenal sebagai pengusaha yang juga terlibat dalam berbagai kasus korupsi perbankan, pencucian uang, hingga sindikat mafia tanah yang merugikan negara hingga ratusan miliar rupiah. Dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber pada Selasa (11/2/2025), berikut profil lengkap Agus Hartono.

Agus Hartono berasal dari keluarga kaya raya di Semarang dan dikenal sebagai anak seorang miliarder yang dijuluki "Crazy Rich Semarang". Ia mewarisi bisnis properti dan keuangan dari keluarganya serta memiliki berbagai usaha di sektor tanah dan properti di kota-kota besar seperti Semarang, Salatiga, dan Yogyakarta.

Namun, di balik kesuksesan bisnisnya, Agus Hartono menjalankan berbagai praktik ilegal yang membuatnya berurusan dengan hukum. Ia tidak hanya terlibat dalam kasus korupsi perbankan, tetapi juga praktik mafia tanah yang merugikan banyak pihak.

Nama Agus Hartono pertama kali mencuat ke publik setelah aksinya dalam memanipulasi kredit bank terungkap. Ia menggunakan Purchase Order (PO) palsu untuk mencairkan dana dari perbankan sehingga negara mengalami kerugian besar.

Agus Hartono dikenal sebagai sosok berpengaruh di dunia bisnis. Ia pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT Citra Guna Perkasa dan PT Seruni Prima Perkasa, dua perusahaan yang bergerak di sektor properti dan keuangan.

Namun, bisnisnya tidak berjalan secara bersih. Agus Hartono melakukan berbagai manipulasi keuangan, terutama dalam pengajuan kredit bank. Salah satu kasus besarnya adalah korupsi kredit fiktif di Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (BJB) cabang Semarang pada tahun 2017.

Dalam kasus ini, ia menggunakan PO palsu untuk mendapatkan pencairan dana. Berdasarkan hasil audit BPKP Jawa Tengah, negara mengalami kerugian hingga Rp 25 miliar akibat tindakannya. Agus kemudian dijatuhi hukuman 10,5 tahun penjara atas kasus ini.

Namun, itu bukan satu-satunya kasus yang menyeret namanya. Agus juga terlibat dalam tindak pidana pencucian uang (TPPU) dengan modus yang sama, yaitu memanipulasi data keuangan untuk mendapatkan keuntungan pribadi.

Selain kasus korupsi perbankan, Agus Hartono juga dikenal sebagai bagian dari sindikat mafia tanah di Salatiga. Ia bekerja sama dengan dua rekannya, Donny Iskandar Sugiyo Utomo alias Edward Setiadi dan Nur Ruwaidah alias Ida, untuk menjalankan modus operandi penipuan tanah.

Modus yang mereka gunakan adalah sebagai berikut:

• Menawarkan pembelian tanah kepada pemilik dengan memberikan uang muka kecil.
• Meminjam sertifikat tanah korban dengan alasan pengecekan keaslian di Badan Pertanahan Nasional (BPN).
• Mengalihkan sertifikat tersebut atas nama Agus Hartono tanpa sepengetahuan pemilik tanah.
• Menggunakan sertifikat tersebut sebagai jaminan di bank untuk mencairkan dana.

Akibat praktik ilegal ini, banyak korban yang kehilangan tanah mereka tanpa menerima pembayaran penuh. Total kerugian yang ditimbulkan oleh sindikat mafia tanah ini diperkirakan mencapai Rp 95 miliar.

Ketika kasus ini terbongkar, Agus Hartono sempat melakukan berbagai cara untuk menghindari hukuman, termasuk melaporkan jaksa yang menangani kasusnya dengan tuduhan pemerasan. Namun, upaya ini tidak berhasil dan ia tetap dijatuhi vonis penjara.

Agus Hartono kembali menjadi pusat perhatian setelah kedapatan plesiran di luar lapas dan makan di restoran bersama keluarganya.

Kejadian ini terungkap setelah aparat penegak hukum memergokinya berada di luar lapas tanpa izin. Publik pun mempertanyakan bagaimana seorang narapidana korupsi bisa bebas berkeliaran di luar penjara.

Agus Hartono langsung dipindahkan ke Lapas Super Maximum Security Nusakambangan yang memiliki tingkat keamanan lebih ketat.

Secara keseluruhan, Agus Hartono telah dijatuhi hukuman dalam berbagai kasus yang berbeda. Agus Hartono dijatuhi hukuman total 25 tahun 10 bulan penjara dari berbagai kasus korupsi dan pencucian uang. Jika tidak membayar uang pengganti Rp 67 miliar, hukumannya bisa bertambah menjadi 31 tahun 4 bulan.

Masa depan bisnis Agus Hartono kini berada di ujung tanduk. Kasus yang menjeratnya bukan hanya membuatnya kehilangan kebebasan, tetapi juga merusak reputasinya sebagai pengusaha.

1. Siapa Agus Hartono?

Agus Hartono adalah seorang pengusaha asal Semarang yang terlibat dalam berbagai kasus korupsi dan mafia tanah.

2. Berapa total kerugian negara akibat tindakan Agus Hartono?

Kerugian negara akibat kasus korupsi yang melibatkan Agus Hartono mencapai Rp 25 miliar, sedangkan praktik mafia tanah yang ia jalankan merugikan korban hingga Rp 95 miliar.

3. Mengapa Agus Hartono dipindahkan ke Lapas Nusakambangan?

Ia dipindahkan karena ketahuan keluar dari lapas tanpa izin dan tertangkap makan di restoran bersama keluarganya.

4. Apa saja bisnis yang dimiliki Agus Hartono?

Agus Hartono memiliki bisnis di sektor properti dan perbankan, terutama di wilayah Semarang, Salatiga, dan Yogyakarta.