Liputan6.com, Jakarta Bulan Ramadan merupakan bulan yang penuh berkah bagi umat Islam di seluruh dunia. Salah satu amalan yang sangat dianjurkan selama bulan suci ini adalah sahur. Keutamaan sahur telah dijelaskan dalam berbagai hadits dan riwayat, menunjukkan betapa pentingnya aktivitas makan dan minum sebelum fajar ini dalam rangkaian ibadah puasa.
Meski hukumnya sunnah, keutamaan sahur tidak bisa dipandang sebelah mata. Imam An-Nawawi dalam kitab Syarh Shahih Muslim menegaskan bahwa para ulama telah bersepakat tentang kesunnahan sahur ini. Bahkan, keutamaan sahur ini diperkuat dengan hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik, yang menyatakan bahwa dalam sahur terdapat keberkahan yang besar.
Advertisement
Baca Juga
Tidak hanya sebagai persiapan fisik untuk berpuasa, keutamaan sahur juga mencakup aspek spiritual yang mendalam. Waktu sahur adalah momen istimewa dimana Allah SWT menurunkan rahmat-Nya dan mengabulkan doa-doa hamba-Nya. Inilah mengapa sahur menjadi salah satu ritual yang sangat dianjurkan dalam Islam, bahkan jika hanya dengan minum seteguk air.
Advertisement
Lebih jelasnya, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber keutamaan-keutamaan sahur, pada Selasa (11/2).
Memperoleh Shalawat dari Allah SWT dan Para Malaikat
Salah satu keutamaan terbesar dari sahur adalah mendapatkan shalawat langsung dari Allah SWT dan para malaikat-Nya. Hal ini dijelaskan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad, dari Abu Sa'id Al-Khudri, dimana Rasulullah SAW bersabda:
"Makan sahur adalah makan penuh berkah. Janganlah kalian meninggalkannya walau dengan seteguk air karena Allah dan malaikat-Nya bershalawat kepada orang yang makan sahur." (HR. Ahmad)
Mendapatkan shalawat dari Allah SWT dan para malaikat merupakan kemuliaan yang luar biasa. Ini menunjukkan betapa spesialnya ibadah sahur di mata Allah SWT. Shalawat ini menjadi bentuk penghargaan ilahiah atas kesungguhan seorang hamba dalam menjalankan sunnah Rasulullah SAW.
Lebih dari sekedar ritual makan dan minum, sahur menjadi momen spiritual yang menghubungkan seorang hamba dengan Sang Pencipta. Ketika seseorang bangun di sepertiga malam terakhir untuk sahur, ia telah menunjukkan kesungguhannya dalam beribadah dan keinginannya untuk mengikuti sunnah Rasulullah SAW.
Para ulama menjelaskan bahwa shalawat yang diturunkan ini membawa keberkahan khusus dalam kehidupan seseorang. Keberkahan ini bisa berupa kemudahan dalam menjalani puasa, peningkatan kualitas ibadah, hingga keberkahan dalam kehidupan sehari-hari.
Advertisement
Waktu Mustajab untuk Berdoa dan Memohon Ampunan
Allah SWT memberikan keistimewaan khusus pada waktu sahur sebagai waktu yang mustajab untuk berdoa. Sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur'an surat Ali 'Imran ayat 17:
ٱلصَّٰبِرِينَ وَٱلصَّٰدِقِينَ وَٱلْقَٰنِتِينَ وَٱلْمُنفِقِينَ وَٱلْمُسْتَغْفِرِينَ بِٱلْأَسْحَارِ
Artinya: "(Yaitu) orang-orang yang bersabar, yang benar, yang tetap taat, yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah), dan yang memohon ampun di waktu sahur." (Q.S Ali 'Imran: 17)
Waktu sahur memiliki keistimewaan tersendiri karena pada saat itu Allah SWT turun ke langit dunia, sebagaimana dijelaskan dalam hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah. Rasulullah SAW bersabda:
"Rabb kita tabaroka wa ta'ala turun ke langit dunia ketika tersisa sepertiga malam terakhir. Lantas Dia berfirman: 'Siapa saja yang berdoa kepada-Ku, maka akan Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepada-Ku, maka akan Aku beri. Siapa yang meminta ampunan kepada-Ku, maka akan Aku ampuni.'" (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Momentum ini menjadi kesempatan emas bagi setiap Muslim untuk memanjatkan doa dan harapannya. Waktu sahur yang sunyi dan tenang menciptakan suasana yang kondusif untuk berkomunikasi dengan Allah SWT, merenung, dan memohon ampunan atas segala dosa.
Keistimewaan waktu sahur sebagai waktu mustajab ini diperkuat dengan ayat Al-Qur'an dalam surat adz-Dzariyat ayat 18:
وَبِٱلْأَسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُونَ
Artinya: "Dan selalu memohonkan ampunan di waktu pagi sebelum fajar." (Q.S adz-Dzariyat: 18)
Meneladani Sunnah Rasulullah SAW
Menjalankan sahur merupakan bentuk ketaatan kepada Allah SWT dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Bahkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Abdullah bin Umar RA, Rasulullah SAW bersabda:
"Hendaklah kalian bersahur meskipun hanya seteguk air." (HR. Ibnu Hibban)
Ketaatan dalam menjalankan sunnah Rasulullah SAW ini memiliki nilai yang sangat besar di sisi Allah SWT, sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur'an surat an-Nisa ayat 80:
مَّن يُطِعِ ٱلرَّسُولَ فَقَدْ أَطَاعَ ٱللَّهَ ۖ وَمَن تَوَلَّىٰ فَمَآ أَرْسَلْنَٰكَ عَلَيْهِمْ حَفِيظًا
Artinya: "Barangsiapa yang menaati Rasul itu, sesungguhnya ia telah menaati Allah. Dan barangsiapa yang berpaling (dari ketaatan itu), maka Kami tidak mengutusmu untuk menjadi pemelihara bagi mereka." (Q.S. an-Nisa: 80)
Lebih jauh lagi, Allah SWT menjanjikan kemenangan besar bagi mereka yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya, sebagaimana disebutkan dalam surat al-Ahzab ayat 71:
يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَٰلَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَمَن يُطِعِ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
Artinya: "Dan barangsiapa menaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar." (Q.S. al-Ahzab: 71)
Dengan menjalankan sahur, seorang Muslim telah menunjukkan kecintaan dan ketaatannya kepada sunnah Rasulullah SAW, yang pada gilirannya akan membawa pada ketaatan kepada Allah SWT dan mendatangkan kemenangan yang besar.
Advertisement
Pembeda dengan Kaum Terdahulu
Salah satu keistimewaan sahur yang mungkin jarang diketahui adalah fungsinya sebagai pembeda antara puasa umat Islam dengan puasa kaum Yahudi dan Nasrani. Hal ini dijelaskan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Amr bin Al-'Ash Ra, dimana Rasulullah SAW bersabda:
"Sesungguhnya perbedaan antara puasa kita dan puasa ahli kitab adalah makan sahur." (HR. Muslim)
Hadits ini menunjukkan bahwa sahur bukan sekadar ritual makan sebelum fajar, tetapi merupakan identitas yang membedakan puasa umat Islam dengan puasa umat-umat terdahulu. Perbedaan ini menjadi keistimewaan tersendiri yang menandakan kesempurnaan syariat Islam dalam mengatur ibadah puasa.
Para ulama menjelaskan bahwa puasa dalam Islam dirancang dengan sangat sempurna untuk memenuhi kebutuhan spiritual sekaligus menjaga kesehatan jasmani. Sahur menjadi bukti nyata bagaimana Islam memperhatikan keseimbangan antara tuntutan ibadah dan kebutuhan fisik manusia.
Keberadaan sahur sebagai pembeda ini juga menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang memperhatikan kemudahan bagi umatnya, sebagaimana firman Allah SWT yang menegaskan bahwa Allah menghendaki kemudahan dan tidak menghendaki kesulitan bagi hamba-Nya.
Keberkahan dan Manfaat Kesehatan
Keberkahan sahur tidak hanya terbatas pada aspek spiritual, tetapi juga mencakup manfaat kesehatan yang luar biasa. Imam Nawawi dalam kitabnya menegaskan: "Berkah makan sahur amat jelas yaitu semakin menguatkan dan menambah semangat orang yang berpuasa." (HR. Syarh Shahih Muslim, 7:206)
Dari sisi kesehatan, sahur memiliki beberapa manfaat penting:
1. Menjaga Keseimbangan Metabolisme
Sahur membantu tubuh mempertahankan tingkat metabolisme yang sehat selama berpuasa. Ketika seseorang sahur, tubuh mendapatkan nutrisi yang diperlukan untuk menjalani aktivitas sepanjang hari tanpa asupan makanan dan minuman.
2. Mencegah Dehidrasi
Mengkonsumsi air yang cukup saat sahur membantu mencegah dehidrasi selama berpuasa. Hal ini sangat penting mengingat tubuh akan menjalani periode tanpa asupan cairan selama kurang lebih 12 jam.
3. Menjaga Kestabilan Gula Darah
Asupan nutrisi yang seimbang saat sahur membantu menjaga kestabilan gula darah selama berpuasa, mencegah kondisi hipoglikemia atau penurunan kadar gula darah yang dapat menyebabkan lemas dan pusing.
4. Meningkatkan Kualitas Ibadah
Dengan tubuh yang mendapatkan nutrisi yang cukup, seseorang dapat menjalankan ibadah puasa dan aktivitas lainnya dengan lebih optimal. Ini sejalan dengan hadits Rasulullah SAW yang menganjurkan sahur meskipun hanya dengan seteguk air.
Keberkahan sahur ini semakin diperkuat dengan doa Rasulullah SAW sebagaimana diriwayatkan oleh At-Thabarani: "Semoga Allah menurunkan rahmat-Nya bagi mereka yang bersahur." (HR. At-Thabarani)
Advertisement
Optimalisasi Manfaat Sahur
Untuk memaksimalkan keutamaan dan keberkahan sahur, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaannya:
1. Mengatur Waktu Sahur
Waktu terbaik untuk sahur adalah di sepertiga malam terakhir, mendekati waktu imsak. Hal ini sesuai dengan hadits yang diriwayatkan dari Zaid bin Tsabit RA, ia berkata:
"Kami pernah makan sahur bersama Rasulullah SAW, kemudian kami berdiri untuk shalat (Subuh)." Ada yang bertanya: "Berapa jarak antara adzan dan sahur?" Beliau menjawab: "Kira-kira (membaca) lima puluh ayat." (HR. Bukhari dan Muslim)
2. Memilih Menu Sahur yang Tepat
Pemilihan menu sahur yang tepat sangat penting untuk mendapatkan manfaat optimal. Menu sahur sebaiknya mengandung:
- Karbohidrat kompleks yang memberikan energi tahan lama
- Protein yang membantu menjaga massa otot
- Serat yang membantu menjaga rasa kenyang
- Air yang cukup untuk mencegah dehidrasi
3. Memperbanyak Doa dan Dzikir
Waktu sahur adalah waktu yang mustajab untuk berdoa. Selain makan dan minum, perbanyaklah istighfar dan doa sesuai dengan firman Allah SWT dalam Al-Qur'an. Ini merupakan kesempatan emas untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Sahur bukanlah sekadar ritual makan dan minum sebelum fajar. Ia adalah ibadah yang sarat dengan keberkahan dan hikmah. Dari pembahasan di atas, kita dapat melihat bagaimana sahur memiliki dimensi yang sangat luas, mencakup aspek spiritual, sosial, dan kesehatan.
Keutamaan sahur yang telah dijelaskan di atas menunjukkan betapa Allah SWT dan Rasulullah SAW sangat memperhatikan kemaslahatan umat Islam. Melalui sahur, seorang Muslim tidak hanya mempersiapkan diri secara fisik untuk berpuasa, tetapi juga mendapatkan kesempatan untuk meraih berbagai keutamaan spiritual.
Sebagai penutup, mari kita renungkan kembali sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik:
"Sahurlah kalian, karena sesungguhnya dalam sahur terdapat berkah." (HR. Bukhari)
Hadits ini menjadi pengingat bagi kita untuk tidak melewatkan sahur, meski hanya dengan seteguk air. Semoga dengan menjalankan sahur dengan penuh kesadaran akan keutamaannya, kita dapat meraih keberkahan dan rahmat Allah SWT yang berlimpah.
![Loading](https://cdn-production-assets-kly.akamaized.net/assets/images/articles/loadingbox-liputan6.gif)