Hotman Paris Dilarikan ke RS Singapura, Biaya Capai Rp195 Juta per Malam

Liputan6.com, Jakarta Banyak individu berjuang keras untuk meraih kesuksesan, namun tidak semua menyadari batasan fisik yang mereka miliki. Kesehatan sering kali menjadi pengorbanan yang harus dilakukan ketika pekerjaan menguasai hidup seseorang. Hal ini juga dialami oleh Hotman Paris, seorang pengacara ternama di Indonesia yang terpaksa dirawat di rumah sakit mewah di Singapura setelah bekerja hingga 18 jam setiap harinya.

Dalam sebuah postingan di Instagram, Hotman Paris menceritakan pengalamannya saat dirawat di Mount Elizabeth Hospital, yang merupakan rumah sakit premium di Singapura. Selain membahas kondisi kesehatannya, ia juga mengungkapkan biaya luar biasa yang harus dibayarkan untuk mendapatkan perawatan di tempat tersebut. Biaya untuk kamar penthouse tempat ia dirawat mencapai SGD16.000 atau sekitar Rp195 juta per malam, dengan fasilitas mewah yang mencakup layanan mobil limosin.

Video yang dibagikan di akun @hotmanparisofficial tersebut kini telah dihapus, namun berita mengenai perawatannya masih menjadi perhatian publik. Pertanyaannya, bagaimana kejadian ini berlangsung sehingga Hotman Paris harus mendapatkan perawatan di rumah sakit yang sangat mahal tersebut?

Hotman Paris terkenal sebagai seorang pengacara dengan rutinitas kerja yang sangat sibuk. Dalam penjelasannya, ia mengungkapkan, "Saya terbiasa bekerja hingga 18 jam dalam sehari," sambil menangani sejumlah kasus hukum penting di Indonesia.

Namun, kesibukan yang luar biasa ini ternyata berdampak negatif pada kondisi kesehatannya. Merasa lelah dan memerlukan perawatan yang lebih mendalam, ia akhirnya memilih untuk mendapatkan pengobatan di Mount Elizabeth Hospital, yang merupakan salah satu rumah sakit terkemuka di Singapura.

Hotman Paris baru-baru ini mengungkapkan melalui sebuah unggahan di Instagram yang kini sudah dihapus bahwa ia sedang menjalani perawatan di penthouse Mount Elizabeth Hospital. Ia menyebutkan bahwa biaya untuk menginap di kamar tersebut mencapai SGD16.000, yang setara dengan sekitar Rp195 juta per malam.

Dalam unggahan itu, ia juga menginformasikan bahwa kamar yang ia huni sebelumnya pernah digunakan oleh Raja Arab Saudi. Menariknya, Hotman Paris mengaitkan latar belakangnya yang berasal dari kampung Laguboti, Toba, dengan pasien-pasien kelas atas lainnya yang juga pernah dirawat di tempat yang sama.

Pasien yang dirawat di penthouse rumah sakit ini tidak hanya menikmati kenyamanan kamar yang mewah, tetapi juga mendapatkan layanan mobil limosin sebagai bagian dari fasilitas eksklusif. Dalam sebuah unggahan, Hotman Paris memperlihatkan sebuah tablet yang berisi informasi mengenai fasilitas yang diterimanya, yang membuatnya merasa sangat terkesan.

Ia tampak sangat takjub dengan pelayanan yang diberikan, bahkan membandingkan biaya per malam di rumah sakit tersebut dengan penghasilannya sebagai pengacara di Jakarta dalam sehari. Hal ini menunjukkan betapa istimewanya layanan yang ditawarkan, yang tidak hanya memberikan perawatan kesehatan, tetapi juga pengalaman yang luar biasa bagi pasien.

Di tengah perawatan yang dijalaninya, Hotman Paris mengakui bahwa ia jatuh sakit karena terlalu sibuk bekerja. Ia menyebutkan bahwa kebiasaan bekerja tanpa henti membuat kesehatannya menurun drastis.

Pengalaman ini membuatnya mulai berpikir untuk lebih memprioritaskan kesehatannya. Meski dikenal sebagai sosok yang energik dan tak pernah berhenti bekerja, peristiwa ini menjadi pengingat bahwa tubuh tetap memiliki batasannya.