Wasit Marco Ortiz: 16 Tahun di Lapangan Hijau, 6 Bulan Skorsing Karena Kagumi Messi

Liputan6.com, Jakarta Siapa Marco Antonio Ortiz Nava? Bagi pencinta sepak bola, khususnya Liga MX dan penggemar Concacaf, nama ini mungkin sudah tak asing. Pria asal Meksiko ini adalah seorang wasit sepak bola profesional yang telah malang melintang di lapangan hijau selama 16 tahun. Debut profesionalnya dimulai pada tahun 2004, dan sejak tahun 2015, ia dipercaya memimpin pertandingan-pertandingan di Liga MX, salah satu liga sepak bola paling bergengsi di Amerika Utara.

Ortiz Nava telah menorehkan sejumlah prestasi membanggakan. Ia pernah memimpin pertandingan final di Liga MX dan Concacaf, sebuah pencapaian yang menunjukkan kualitas dan kredibilitasnya sebagai seorang pengadil di lapangan.

Kiprahnya di dunia persepakbolaan internasional juga tak kalah gemilang. Ia berpartisipasi dalam Copa Oro 2019, sebuah turnamen sepak bola bergengsi di kawasan Concacaf. Puncak kariernya adalah pada tahun 2018, ketika ia mendapatkan lisensi FIFA, dan di tahun 2025, ia kembali mendapatkan lisensi FIFA sebagai wasit VAR (Video Assistant Referee).

Namun, di balik kariernya yang cemerlang, Ortiz Nava baru-baru ini terlibat dalam sebuah kontroversi yang membuatnya menjadi sorotan media internasional. Kontroversi ini bermula dari tindakannya yang meminta tanda tangan kepada Lionel Messi setelah sebuah pertandingan di bulan Februari 2025.

Permintaan tanda tangan yang mungkin terlihat sederhana bagi sebagian orang, namun berbuntut panjang bagi kariernya sebagai wasit.

Permintaan tanda tangan kepada Lionel Messi, seorang mega bintang sepak bola dunia, telah berbuah hukuman bagi Marco Ortiz Nava. CONCACAF, konfederasi sepak bola Amerika Utara, Tengah, dan Karibia, menjatuhkan sanksi penangguhan selama enam bulan kepadanya. Keputusan ini tentu mengejutkan banyak pihak, mengingat Ortiz Nava telah memiliki reputasi yang baik selama bertahun-tahun sebagai wasit profesional.

Meskipun sanksi tersebut berlaku untuk tugasnya di kompetisi CONCACAF, Ortiz Nava masih diizinkan untuk memimpin pertandingan di Liga MX Meksiko. Hal ini menunjukkan bahwa otoritas sepak bola Meksiko masih memberikan kepercayaan kepada wasit tersebut. Setelah kejadian ini, Ortiz Nava telah mengeluarkan pernyataan permintaan maaf atas tindakannya. Ia mengakui kesalahannya dan menerima hukuman yang dijatuhkan.

Insiden ini menimbulkan perdebatan di kalangan penggemar sepak bola. Sebagian berpendapat bahwa tindakan Ortiz Nava tidaklah terlalu serius dan hukuman yang diberikan terlalu berat. Namun, sebagian lain berpendapat bahwa seorang wasit profesional seharusnya tetap menjaga netralitas dan profesionalitasnya, terlepas dari siapapun pemain yang terlibat dalam pertandingan.

Kontroversi ini sedikit banyak membuka tabir kehidupan pribadi Ortiz Nava. Meskipun informasi tentang kehidupan pribadinya di luar sepak bola sangat terbatas, tindakannya meminta tanda tangan Messi menunjukkan sisi lain dari kepribadiannya. Ia ternyata seorang penggemar berat Lionel Messi, sehingga meminta tanda tangan sang idola menjadi sebuah tindakan spontan yang akhirnya berbuah sanksi.

Kejadian ini mengingatkan kita bahwa di balik sosok wasit yang tegas dan profesional di lapangan, terdapat juga seorang manusia biasa dengan perasaan, keinginan, dan kegemarannya sendiri. Namun, profesionalitas tetap menjadi hal yang utama bagi seorang wasit, dan kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi Ortiz Nava dan wasit lainnya.

Meskipun Ortiz Nava telah meminta maaf dan menerima konsekuensi dari tindakannya, kasus ini tetap menjadi catatan penting dalam sejarah kariernya sebagai wasit. Ia harus belajar dari pengalaman ini untuk tetap menjaga profesionalitas dan netralitasnya sebagai seorang pengadil di lapangan hijau.

Kesimpulannya, Marco Antonio Ortiz Nava adalah seorang wasit sepak bola profesional yang memiliki karier gemilang selama 16 tahun. Namun, sebuah tindakan spontan meminta tanda tangan Lionel Messi telah membuatnya harus menerima sanksi penangguhan selama enam bulan dari CONCACAF. Insiden ini menjadi pengingat penting tentang pentingnya menjaga profesionalitas dan netralitas bagi seorang wasit, terlepas dari siapapun pemain yang terlibat dalam pertandingan.