Bejo Sugiantoro Meninggal: Kisah Legenda dari Lapangan Desa ke Timnas Indonesia

Karier Bejo Sugiantoro, sang legenda sepak bola Indonesia, berakhir ketika ia meninggal pada Selasa sore, 25 Februari 2025.

oleh Fardi Rizal Diperbarui 26 Feb 2025, 09:58 WIB
Diterbitkan 26 Feb 2025, 09:58 WIB
RIP - Bejo Sugiantoro
RIP - Bejo Sugiantoro. (Bola.com/Adreanus Titus) - Bola.com... Selengkapnya

Bola.com, Jakarta - Berita sedih melanda dunia sepak bola di Indonesia. Bejo Sugiantoro, yang dikenal sebagai salah satu legenda Persebaya Surabaya dan Timnas Indonesia, telah berpulang pada Selasa sore ini (25-2-2025). Kepergiannya membawa kesedihan yang mendalam bagi keluarga, sahabat, serta para penggemar sepak bola di Tanah Air.

Bejo dikenal sebagai salah satu libero terbaik yang pernah dimiliki oleh Indonesia. Perjalanan kariernya yang gemilang tidak diraih dengan mudah. Ia memulai semuanya dari bawah, terlahir dari keluarga yang sederhana di Sidoarjo pada 2 April 1977.

Namun, berkat dukungan dari seorang tetangga yang melihat bakatnya, Bejo berhasil meniti karier hingga menjadi bintang sepak bola nasional. "Kariernya yang cemerlang tidak datang dengan mudah," adalah ungkapan yang tepat untuk menggambarkan perjuangannya.

Peran Tetangga dalam Kariernya

Bejo Sugiantoro
Bejo Sugiantoro resmi diperkenalkan sebagai caretaker Persebaya. (Bola.com/Aditya Wany) - Bola.com... Selengkapnya

Bejo Sugiantoro berbagi cerita tentang bagaimana peran penting tetangganya dalam perjalanan kariernya sebagai pemain sepak bola profesional. Tanpa dukungan dari tetangganya yang lebih mampu secara finansial, mungkin Bejo tidak akan bisa mencapai impiannya. Tetangganya tersebut melihat potensi Bejo dalam bermain sepak bola dan memutuskan untuk memberikan dukungan.

"Berawal dari talent scouting tetangga saya yang mempunyai uang dan menemukan bakat saya, lalu diikutkan SSB," ungkap Bejo dalam sebuah wawancara. Karena berasal dari keluarga yang kurang mampu, Bejo merasa sangat berterima kasih kepada orang yang telah membantunya masuk ke Sekolah Sepak Bola (SSB).

Langkah kecil ini menjadi titik awal perjalanan panjang Bejo di dunia sepak bola. Pada usia 17 tahun, Bejo berhasil mendapatkan kontrak profesional dengan Persebaya Surabaya. Ia memulai kariernya dari tim junior dan akhirnya berhasil masuk ke tim senior Bajul Ijo pada tahun 1994.

"Dari Persebaya junior tiga tahun, terus ke senior jadi berjenjang, dulu itu Piala Soeratin. Tahun 1994 saya masuk tim senior Persebaya, umur 17 sudah di tim profesional," kenang Bejo. Perjalanan Bejo menunjukkan betapa pentingnya dukungan dan kesempatan dalam meraih kesuksesan di bidang yang dicintainya.

Bersinar di Klub Persebaya dan Tim Nasional Indonesia

Bejo Sugiantoro, Piala Tiger 1998
Bejo Sugiantoro saat berduel dengan salah satu pemain Thailand di Piala Tiger 1998. (Bola.com/Dok. AFF) - Bola.com... Selengkapnya

Bejo Sugiantoro menghabiskan sebagian besar karier sepak bolanya di klub Persebaya Surabaya. Ia pertama kali bergabung dengan tim ini pada tahun 1994 dan bermain hingga 2003, kemudian kembali lagi pada tahun 2004 dan bertahan sampai 2008.

Selama membela Bajul Ijo, Bejo berhasil membawa timnya meraih dua gelar juara Liga Indonesia pada musim 1996/1997 dan 2004.

Yang menarik, gelar Liga Indonesia 2004 adalah trofi terakhir yang diraih Persebaya di tingkat tertinggi hingga saat ini. Perannya sebagai pemain bertahan sangat penting, menjadikannya salah satu bek tengah terbaik yang pernah dimiliki oleh klub kebanggaan Kota Pahlawan ini.

Di tingkat internasional, Bejo juga menjadi pemain andalan bagi Timnas Indonesia. Ia mengenakan seragam tim nasional dari tahun 1997 hingga 2004. "Prestasi terbaiknya adalah meraih medali perak di SEA Games 1997 dan medali perunggu di SEA Games 1999."

 

Peninggalan dari Seorang Tokoh Terkenal

Bejo Sugiantoro dan Rachmat Irianto
Asisten pelatih Persebaya, Bejo Sugiantoro, dan sang putra yang juga bek Persebaya dan Timnas Indonesia U-22, Rachmat Irianto. (Bola.com/Aditya Wany) - Bola.com... Selengkapnya

Bejo tidak hanya meninggalkan prestasi gemilang dalam dunia sepak bola Indonesia, tetapi juga mewariskan bakatnya kepada putranya, Rachmat Irianto. Seperti ayahnya, Irianto juga menjadi pemain profesional yang berkompetisi di level tertinggi bersama Tim Nasional Indonesia dan sejumlah klub besar di negeri ini, saat ini ia bermain untuk Persib Bandung.

Bejo Sugiantoro akan selalu dikenang sebagai salah satu bek terbaik yang dimiliki oleh Indonesia. Kepergiannya merupakan kehilangan yang besar bagi sepak bola nasional. Namun demikian, warisan dan inspirasi yang ia tinggalkan akan terus hidup dalam hati para penggemar serta generasi penerus sepak bola di Indonesia.

"Selamat jalan, Bejo Sugiantoro. Terima kasih atas dedikasi dan perjuanganmu untuk sepak bola Indonesia."

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang menggunakan Artificial Intelligence dari Bola.com

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya