Kronologi 2 Pendaki Meninggal Dunia di Puncak Carstensz, Sempat Alami Hipotermia

Dua pendaki perempuan, Elsa Laksono dan Lilie Wijayanti Poegiono, meninggal di Puncak Carstensz diduga akibat AMS atau hipotermia saat perjalanan turun, meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan dunia pendakian Indonesia.

oleh Nurul Diva Diperbarui 02 Mar 2025, 12:41 WIB
Diterbitkan 02 Mar 2025, 12:41 WIB
Pendaki Lilie Wijayati Poegiono.
Pendaki Lilie Wijayati Poegiono. (Foto sebelah kiri, sumber: X @andreasharsono).... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Insiden duka terjadi di Puncak Carstensz, Papua. Dua pendaki perempuan, Elsa Laksono dan Lilie Wijayanti Poegiono, asal Jakarta dan Bandung, ditemukan meninggal dunia pada tanggal 1 Maret 2025 saat melakukan pendakian menuju puncak tertinggi di Indonesia ini. Peristiwa ini terjadi saat mereka dalam perjalanan turun dari Puncak Carstensz, yang juga dikenal sebagai Puncak Jaya atau Carstensz Pyramid. 

Keduanya merupakan bagian dari kelompok tim ekspedisi yang terdiri dari sepuluh pendaki lainnya, termasuk musisi Fiersa Besari, dan lima pemandu gunung profesional. Ekspedisi yang dimulai akhir Februari 2025 ini, sayangnya berakhir dengan tragedi yang mendalam. 

Jenazah Elsa Laksono dan Lilie Wijayanti Poegiono kemudian dievakuasi menggunakan helikopter menuju Mimika, sebelum akhirnya dijemput oleh pihak keluarga. Lantas bagaimana kronologi meninggalnya 2 pendaki tersebut? berikut informasinya, dirangkum Liputan6, Minggu (2/3).

Kronologi Meninggalnya 2 Pendaki di Puncak Carstensz: Karena Hipotermia

Kedua pendaki memulai pendakian sebagai bagian dari ekspedisi yang melibatkan total 15 orang, termasuk 10 pendaki dari berbagai daerah dan 5 pemandu gunung berpengalaman. Mereka menggunakan helikopter hingga Lembah Kuning sebelum melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki. Sayangnya, kondisi cuaca yang ekstrem di ketinggian tersebut diduga menjadi faktor penyebab terjadinya AMS atau hipotermia pada kedua pendaki.

Informasi meninggalnya Lilie Wijayanti dan Elsa Laksono dibenarkan oleh jurnalis Andreas Harsono di akun media sosial X miliknya. Menurut Andreas, Lilie merupakan temannya semasa Sekolah Menengah Akhir (SMA).

"Lilie Wijayati dan Elsa Laksono, keduanya berumur 60 tahun, meninggal dunia karena kedinginan di Puncak Cartens, dekat Timika, Papua. Lilie perancang busana di Bandung, Elsa dokter gigi di Jakarta. Mereka alumni SMA Dempo Malang tahun 1984," kata Andreas.

Ekspedisi ke Puncak Carstensz: Perjalanan Menuju Titik Tertinggi

Pendakian menuju Puncak Carstensz dilakukan oleh rombongan yang terdiri dari 10 pendaki, termasuk peserta dari Indonesia, Rusia, dan Turki. Tim ini dipandu oleh lima orang pemandu dan memulai perjalanan mereka dengan menggunakan helikopter hingga mencapai Lembah Kuning, titik awal pendakian menuju puncak.

Puncak Carstensz, atau Puncak Jaya, merupakan gunung tertinggi di Indonesia dengan ketinggian 4.884 meter di atas permukaan laut (mdpl). Jalur pendakiannya dikenal sebagai salah satu yang paling ekstrem di dunia, dengan suhu dingin, curah hujan tinggi, serta medan berbatu yang menantang.

Lilie Wijayati dan Elsa Laksono, yang merupakan alumni SMA Dempo Malang, mengikuti ekspedisi ini sebagai bagian dari misi pribadi mereka untuk menaklukkan tujuh puncak tertinggi di Indonesia. Bagi Lilie, Puncak Carstensz adalah puncak terakhir yang ingin ia capai dalam daftar pendakiannya.

"Selain Lilie Wijayati dan Elsa Laksono, ada tiga pendaki lain terkena hipotermia. Kesehatan mereka sudah membaik, kini tunggu evakuasi," tambah Andreas.

Terkena Hipotermia di Lembah Kuning

Menurut Andreas, jenazah kedua pendaki ada di Lembah Kuning. Mulanya, mereka menggunakan helikopter dan berhenti di Lembah Kuning, namun terkena hipotermia. Karena kondisinya semakin melemah, keduanya kemudian menghembuskan nafas terakhir di sana.

"Lilie meninggal di urutan terakhir: Puncak Cartenz, Papua. Lilie dan Elsa ikut kelompok pendaki Puncak Cartenz, total 10 orang, termasuk 1 warga Rusia dan 2 warga Turki, dengan lima pemandu, naik helikopter sampai Lembah Kuning, perjalanan selanjutnya jalan kaki, namun mereka kedinginan dan meninggal," terang Andreas.

Kedua korban baru bisa dievakuasi hari ini dan dibawa dengan menggunakan helikopter dari Lembah Kuning menuju Timika. Selanjutnya jenazah dibawa ke Jakarta untuk dijemput pihak keluarga.

Hipotermia diketahui terjadi ketika suhu tubuh manusia turun secara drastis hingga di bawah 35 derajat Celsius, menyebabkan organ tubuh tidak dapat berfungsi dengan baik. Gejala awal biasanya meliputi menggigil hebat, kelelahan ekstrem, kebingungan, hingga kehilangan kesadaran jika tidak segera ditangani.

 

FAQ: Pertanyaan Seputar Insiden Pendaki Meninggal di Puncak Carstensz

1. Apa penyebab utama meninggalnya dua pendaki di Puncak Carstensz?

Mereka mengalami hipotermia, yaitu kondisi ketika suhu tubuh turun drastis akibat cuaca dingin ekstrem.

2. Siapa dua pendaki yang meninggal dalam insiden ini?

Lilie Wijayati Poegiono dan Elsa Laksono, keduanya berusia 60 tahun dan alumni SMA Dempo Malang.

3. Apakah ada pendaki lain yang terkena dampak cuaca ekstrem?

Ya, tiga pendaki lain juga mengalami hipotermia, tetapi berhasil bertahan dan kini menunggu evakuasi.

4. Bagaimana kondisi medan di Puncak Carstensz?

Puncak Carstensz memiliki medan berbatu yang curam dengan suhu yang bisa turun hingga di bawah nol derajat Celsius.

5. Apa langkah yang bisa diambil untuk menghindari hipotermia saat mendaki?

Menggunakan pakaian khusus untuk suhu ekstrem, membawa perlengkapan darurat, serta mengenali gejala awal hipotermia dan segera mencari tempat berlindung jika kondisi memburuk.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya