Liputan6.com, Jakarta Bencana banjir bandang melanda kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, setelah hujan deras mengguyur sejak Minggu (2/3/2025) sore hingga malam. Luapan Sungai Ciliwung yang tak terbendung menyebabkan dua jembatan putus, sementara 119 rumah warga terendam akibat derasnya arus air yang mengalir ke permukiman.
Banjir ini juga mengakibatkan seorang warga bernama Asep Mulyana (55) hilang setelah rumahnya di bibir Sungai Ciliwung terseret arus yang meluap. Tim SAR bersama warga telah melakukan pencarian, namun hingga malam hari korban belum ditemukan.
Advertisement
Dengan status Siaga 1 yang sempat tercatat di Bendung Katulampa, kejadian ini menandai ancaman serius bagi warga Bogor dan Jakarta yang berada di sepanjang aliran Sungai Ciliwung. Lantas, bagaimana fakta banjir bandang tersebut? Berikut ulasannya, dirangkum Liputan6, Senin (3/3).
Advertisement
Hujan Deras di Puncak Bogor, Sungai Ciliwung Meluap
Hujan dengan intensitas tinggi mulai mengguyur kawasan Puncak, Kabupaten Bogor sejak Minggu sore, menyebabkan debit air di Sungai Ciliwung meningkat drastis hingga mencapai 514.659 liter per detik di Bendung Katulampa. Akibatnya, pada pukul 21.33 WIB, status Bendung Katulampa sempat menyentuh Siaga 1 dengan tinggi muka air 220 cm, sebelum akhirnya surut ke 160 cm pada 22.15 WIB.
Meskipun debit air sempat turun, dampak dari hujan yang berkepanjangan sudah terlanjur menyebabkan banjir bandang di berbagai titik, khususnya di Kecamatan Cisarua, Bogor. Air yang meluap dari sungai membawa material lumpur dan puing-puing, memperburuk situasi di permukiman warga yang berada di dataran rendah.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) memperingatkan bahwa banjir ini bisa berdampak ke daerah lain, termasuk Bogor dan Jakarta, karena arus air terus bergerak mengikuti aliran Sungai Ciliwung. Warga yang tinggal di sepanjang bantaran sungai diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi banjir susulan.
Advertisement
Dua Jembatan Putus, Akses Warga Terganggu
Dampak dari banjir bandang ini tidak hanya merendam rumah warga, tetapi juga merusak infrastruktur penting. Dua jembatan di Kecamatan Cisarua putus akibat derasnya arus sungai yang meluap. Jembatan yang mengalami kerusakan parah berada di:
Pondok 10, Desa Tugu SelatanJalan Hankam, Desa KopoJembatan yang putus ini merupakan jalur utama yang menghubungkan beberapa desa di kawasan Puncak. Akibatnya, warga yang biasa menggunakan jalur ini terpaksa mencari jalan alternatif untuk beraktivitas, sementara akses menuju destinasi wisata seperti Curug Cilember juga terganggu.
Pemerintah setempat kini sedang mengkaji langkah darurat untuk membangun jembatan sementara agar warga tetap bisa beraktivitas, sementara tim teknis melakukan peninjauan terkait kemungkinan rekonstruksi jembatan dalam waktu dekat.
"Ada beberapa titik kejadian. Dua jembatan putus, rumah tergerus sungai dan banjir di Kampung Pensiunan," kata Camat Cisarua, Heri Risnandar kepada Liputan6 News.
119 Rumah Terendam Banjir, Warga Mengungsi
Selain merusak infrastruktur, banjir juga menyebabkan setidaknya 119 rumah warga terendam di beberapa wilayah, terutama di Kampung Pensiunan, Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua. Air yang menggenangi permukiman membawa material lumpur dan sampah, membuat warga harus segera dievakuasi.
Dalam beberapa rekaman video yang beredar di media sosial, tampak warga meminta bantuan tim SAR untuk segera datang dan mengevakuasi mereka yang terjebak di dalam rumah. Beberapa warga bahkan memilih mengungsi ke tempat yang lebih tinggi sambil menunggu bantuan dari tim penyelamat.
BPBD Kabupaten Bogor telah menyiapkan lokasi pengungsian sementara, namun jumlah warga terdampak yang terus bertambah membuat koordinasi dan distribusi bantuan harus dilakukan dengan cepat. Tim relawan dan aparat desa saat ini sedang mendata korban serta menyalurkan bantuan logistik kepada warga terdampak.
Advertisement
Satu Warga Hilang, Pencarian Masih Berlangsung
Dari laporan yang diterima, seorang warga bernama Asep Mulyana (55) dinyatakan hilang setelah terseret arus Sungai Ciliwung. Korban diketahui tinggal di Kampung Anggraini, Desa Citeko, Kecamatan Cisarua, dan saat kejadian, ia berada di dalam rumahnya yang berdiri di tepi sungai.
Ketika arus sungai meluap, rumahnya terseret hingga roboh, membuat korban ikut hanyut dalam derasnya aliran air. Warga sekitar bersama tim SAR langsung melakukan pencarian hingga radius 3 kilometer dari lokasi kejadian, namun hingga Minggu malam korban belum ditemukan.
Karena cuaca dan medan yang sulit, pencarian dihentikan sementara dan akan dilanjutkan keesokan harinya. Tim gabungan dari BPBD, Basarnas, dan relawan lokal telah dikerahkan untuk membantu pencarian korban dengan menggunakan perahu karet dan alat pendeteksi bawah air.
"Pada saat kejadian, Asep sedang berada di dalam rumah dan rumahnya tergerus lalu hanyut diterjang arus sungai yang sedang meluap," terang, Kepala Seksi Trantib Kecamatan Cisarua, Komarudin.
Antisipasi dan Langkah Penanganan Banjir di Puncak Bogor
Dengan kondisi cuaca yang masih berpotensi hujan deras dalam beberapa hari ke depan, pemerintah dan tim tanggap bencana telah melakukan beberapa langkah mitigasi untuk mencegah dampak yang lebih luas. Beberapa langkah yang telah diambil meliputi:
- Peningkatan patroli di sepanjang aliran Sungai Ciliwung guna mengantisipasi potensi banjir susulan.
- Pendataan jumlah warga terdampak dan penyaluran bantuan logistik bagi mereka yang mengungsi.
- Pembangunan jembatan darurat agar warga tetap memiliki akses transportasi yang aman.
- Koordinasi dengan BMKG untuk memperkirakan pola cuaca dan memberikan peringatan dini kepada masyarakat.
- Upaya normalisasi sungai dan penguatan tanggul untuk mengurangi risiko banjir di masa mendatang.
Masyarakat yang tinggal di sepanjang aliran Sungai Ciliwung diimbau untuk tetap waspada dan segera mengungsi jika air kembali naik. Tim BPBD juga meminta agar warga selalu memantau informasi cuaca terbaru dan mengikuti arahan petugas jika terjadi keadaan darurat.
Advertisement
People Also Ask (PAA) – Pertanyaan yang Sering Diajukan
Apa penyebab banjir bandang di Puncak Bogor?
Hujan deras berkepanjangan menyebabkan luapan Sungai Ciliwung dan jebolnya tanggul Kali Cikamasan, yang mengakibatkan banjir bandang.
Berapa jumlah rumah yang terdampak banjir di Puncak Bogor?
Setidaknya 119 rumah warga terendam akibat banjir yang melanda Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor.
Bagaimana kondisi jembatan di Puncak Bogor setelah banjir?
Dua jembatan putus akibat arus deras, yaitu di Pondok 10, Desa Tugu Selatan, dan Jalan Hankam, Desa Kopo.
Apa langkah pemerintah dalam menangani banjir ini?
Pemerintah fokus pada evakuasi korban, pendistribusian bantuan, serta pembangunan jembatan darurat dan penguatan tanggul sungai.
