Keren, Warga Jambi Bangunin Sahur Pakai Orkestra yang Indah

Liputan6.com, Jakarta Ramadan selalu menghadirkan berbagai tradisi unik di berbagai daerah, termasuk di Jambi. Baru-baru ini, sebuah video viral di media sosial memperlihatkan warga Jambi membangunkan sahur dengan musik orkestra yang meriah. Dalam video tersebut, sekelompok orang memainkan alat musik tradisional seperti rebana, angklung, hingga bambu di serambi dan halaman musala atau masjid.

Tradisi membangunkan sahur dengan musik sebenarnya bukan hal baru di Indonesia. Namun, penggunaan orkestra yang harmonis untuk membangunkan masyarakat adalah sesuatu yang jarang ditemui. Hal ini menarik perhatian netizen yang memberikan beragam komentar, mulai dari apresiasi hingga kritik membangun.

Suasana dalam video tersebut menunjukkan kehangatan Ramadan yang masih terjaga di komunitas setempat. Selain sebagai cara membangunkan sahur, tradisi ini juga menjadi ajang kebersamaan dan melestarikan budaya musik daerah. Berikut adalah rangkuman dari fenomena menarik ini.

Membangunkan sahur dengan musik adalah tradisi yang masih dipertahankan di berbagai daerah di Indonesia. Biasanya, kelompok anak-anak atau pemuda akan berkeliling kampung dengan alat musik sederhana seperti bedug, kentungan, atau rebana.

Namun, di Kuala Tungkal, Jambi, tradisi ini berkembang menjadi sesuatu yang lebih artistik. Bukan sekadar tabuhan sederhana, mereka menggunakan format orkestra dengan beberapa alat musik untuk menghasilkan suara yang lebih harmonis.

Hal ini menunjukkan kreativitas masyarakat lokal dalam merayakan Ramadan. Dengan perpaduan musik yang unik, warga tidak hanya sekadar membangunkan sahur, tetapi juga menghadirkan suasana yang meriah dan penuh kebersamaan.

Video yang pertama kali diunggah oleh akun Twitter @papipai_ab pada 2 Maret 2025 memperlihatkan sekelompok orang yang sedang memainkan alat musik di serambi dan halaman masjid atau musala. Video ini telah ditonton hingga 150 ribu dan mendapat 3,9 ribu tanda suka. 

Selain itu, dalam video tersebut tampak seorang pria berbaju hijau dan berpeci yang tampaknya berperan sebagai pemimpin dalam orkestra sahur ini. Ia terlihat memberi aba-aba kepada para pemain alat musik untuk menjaga ritme dan harmoni dalam permainan mereka.

Reaksi Netizen

Seperti halnya fenomena unik lainnya di media sosial, video ini mendapatkan beragam respons dari netizen. Beberapa netizen mengapresiasi kreativitas warga Jambi dalam membangunkan sahur, sementara yang lain memberikan kritik membangun terkait harmoni musiknya.

"Terasa banget bulan Ramadhannya! Kalau di tempatku mah sepi, gak ada anak-anak yang bangunin sahur," komentar pemilik akun X @Al**.

"Sayang banget, orkestra sahurnya nggak ada dirigen. Jadi kurang harmoni antar instrumen. Btw, salut sama musik sahur Jambi," komentar pemilik akun X @Ru**.

Meskipun ada beberapa kritik, mayoritas netizen tetap memberikan penghargaan terhadap usaha warga dalam mempertahankan tradisi ini.

Seorang netizen memberikan informasi tambahan bahwa musik sahur ini sebenarnya adalah bagian dari latihan untuk pesta arak-arakan Ramadan di Kuala Tungkal, Jambi.

"Ini anak anak lagi latihan, untuk pesata arak arak Ramadhan di Kuala tungkal jambi," ujar @wkurniawan609. 

Pesta arak-arakan Ramadan adalah acara tahunan di beberapa daerah di Indonesia, di mana masyarakat melakukan pawai atau parade sebagai bagian dari perayaan bulan suci. Biasanya, acara ini diisi dengan berbagai pertunjukan seni, termasuk musik tradisional dan tabuhan bedug.

Dengan adanya informasi ini, dapat dipahami bahwa permainan musik dalam video tersebut kemungkinan belum sempurna karena masih dalam tahap latihan. Ini juga menunjukkan bahwa tradisi membangunkan sahur dengan musik di Jambi tidak hanya sekadar membangunkan warga, tetapi juga bagian dari persiapan untuk perayaan Ramadan yang lebih besar.

1. Mengapa warga Jambi membangunkan sahur dengan orkestra?

Tradisi ini adalah bagian dari cara unik masyarakat Jambi dalam merayakan Ramadan. Selain membangunkan sahur, musik orkestra ini juga menjadi bagian dari latihan untuk pesta arak-arakan Ramadan.

2. Apakah ini tradisi tahunan di Jambi?

Belum diketahui secara pasti apakah ini tradisi tahunan atau hanya inisiatif komunitas tertentu. Namun, adanya pesta arak-arakan Ramadan di Jambi menunjukkan bahwa musik tradisional memiliki peran penting dalam perayaan Ramadan di daerah tersebut.

3. Apakah musik sahur seperti ini hanya ada di Jambi?

Tidak, berbagai daerah di Indonesia memiliki tradisi serupa, tetapi bentuk dan alat musik yang digunakan bisa berbeda. Di beberapa daerah lain, membangunkan sahur dilakukan dengan tabuhan bedug atau nyanyian khas Ramadan.