Penyebab dan Ciri-Ciri Luka Diabetes, Begini Penanganannya

Kenali penyebab dan ciri-ciri luka diabetes serta cara perawatannya agar tidak berujung amputasi. Simak informasinya di sini.

oleh Andre Kurniawan Kristi Diperbarui 04 Mar 2025, 16:05 WIB
Diterbitkan 04 Mar 2025, 16:05 WIB
Contoh ilustrasi luka bakar yang diperban
Luka bakar meskipun diperban sekalipun sangat mengganggu aktivitas sehari-hari (Foto: Unsplash.com/Diana Polekhina)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Diabetes bukan sekadar penyakit yang ditandai dengan kadar gula darah tinggi, tetapi juga dapat menimbulkan komplikasi serius jika tidak dikelola dengan baik. Salah satu komplikasi yang paling umum dan berbahaya adalah luka diabetes, yang sering terjadi di kaki. Luka ini sering kali sulit sembuh, bahkan dalam beberapa kasus bisa menyebabkan infeksi parah hingga amputasi.

Kondisi ini terjadi akibat kerusakan saraf dan pembuluh darah yang dialami penderita diabetes. Tingginya kadar gula darah menghambat aliran darah ke area yang terluka, sehingga proses penyembuhan menjadi lebih lambat. Akibatnya, luka yang tampak kecil bisa berkembang menjadi lebih parah dalam waktu singkat.

Menurut para ahli, deteksi dini dan penanganan yang tepat sangat penting untuk mencegah komplikasi lebih lanjut. Penderita diabetes harus lebih waspada terhadap luka sekecil apa pun, terutama di kaki. Bukan tanpa alasan, karena luka yang tidak segera dirawat dapat berkembang menjadi infeksi serius.

Promosi 1

Penyebab Luka Diabetes dan Faktor Risikonya

Luka diabetes terjadi ketika kadar gula darah yang tinggi menyebabkan kerusakan pada saraf (neuropati diabetik) dan pembuluh darah. Kondisi ini mengurangi kemampuan tubuh untuk merasakan luka serta menghambat penyembuhan akibat sirkulasi darah yang buruk.

Beberapa faktor yang meningkatkan risiko luka diabetes antara lain:

  • Neuropati diabetik – Kerusakan saraf membuat penderita tidak menyadari adanya luka kecil atau lecet.
  • Gangguan sirkulasi darah – Aliran darah yang buruk menyebabkan luka sulit sembuh.
  • Infeksi – Penderita diabetes memiliki sistem imun yang lebih lemah, sehingga lebih rentan mengalami infeksi.
  • Tekanan berlebih pada kaki – Menggunakan sepatu yang tidak sesuai atau berdiri terlalu lama bisa memicu luka.

Seiring waktu, luka yang tidak ditangani dengan baik dapat berkembang menjadi gangrene, kondisi di mana jaringan tubuh mengalami kematian akibat kurangnya pasokan darah. Jika ini terjadi, amputasi bisa menjadi satu-satunya pilihan untuk mencegah penyebaran infeksi.

Ciri-Ciri Luka Diabetes yang Perlu Diwaspadai

Mengenali tanda-tanda luka diabetes sejak dini sangat penting agar bisa segera mendapatkan perawatan yang tepat. Berikut adalah beberapa gejala yang sering muncul:

  • Perubahan pada kulit – Luka bisa dimulai dengan lecet kecil, kapalan, atau perubahan warna kulit.
  • Keluarnya cairan atau nanah – Jika luka sudah terinfeksi, biasanya akan muncul cairan berwarna kuning atau kehijauan.
  • Bau tidak sedap – Infeksi yang memburuk sering kali disertai dengan bau busuk dari luka.
  • Pembengkakan dan kemerahan – Luka yang semakin parah akan menunjukkan tanda-tanda peradangan.
  • Mati rasa atau kesemutan – Kerusakan saraf bisa menyebabkan penderita tidak merasakan sakit meskipun luka sudah cukup dalam.
  • Jaringan hitam di sekitar luka (eschar) – Ini adalah tanda bahwa jaringan mulai mati akibat kurangnya pasokan darah.

Jika mengalami salah satu atau beberapa gejala di atas, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat sebelum infeksi menyebar lebih luas.

Derajat Keparahan Luka Diabetes dan Dampaknya

Luka diabetes dikategorikan ke dalam beberapa tingkat keparahan berdasarkan kedalaman luka dan adanya infeksi. Berikut adalah skala yang digunakan oleh dokter untuk menilai kondisi luka diabetes:

  • Derajat 0: Tidak ada luka terbuka, tetapi ada tanda-tanda awal kerusakan kulit.
  • Derajat 1: Luka hanya terjadi di lapisan kulit luar.
  • Derajat 2: Luka lebih dalam hingga mencapai jaringan lunak atau tendon.
  • Derajat 3: Luka semakin dalam hingga menyebabkan infeksi tulang (osteomielitis) atau abses.
  • Derajat 4: Muncul gangrene di sebagian kaki.
  • Derajat 5: Gangrene menyebar ke seluruh kaki, yang sering kali berujung pada amputasi.

Penanganan luka diabetes akan disesuaikan dengan tingkat keparahannya. Luka ringan dapat dirawat di rumah dengan membersihkan luka dan mengganti perban secara rutin, sedangkan luka yang lebih serius membutuhkan perawatan medis intensif.

Cara Merawat Luka Diabetes agar Cepat Sembuh

Merawat luka diabetes dengan benar adalah langkah penting untuk mencegah infeksi dan mempercepat penyembuhan. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa dilakukan:

  • Bersihkan luka setiap hari – Gunakan larutan garam steril (NaCl 0,9%) untuk membersihkan luka sebelum mengganti perban.
  • Kurangi tekanan pada luka – Hindari menggunakan sepatu ketat atau berdiri terlalu lama agar luka tidak semakin parah.
  • Tutup luka dengan perban steril – Ini membantu mencegah infeksi dan mempercepat penyembuhan.
  • Kontrol kadar gula darah – Kadar gula yang stabil akan mempercepat proses penyembuhan.
  • Konsumsi makanan bergizi – Protein dan vitamin C dapat membantu memperbaiki jaringan yang rusak.
  • Periksa luka secara rutin ke dokter – Jika luka tidak membaik dalam beberapa hari, segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

Kapan Harus ke Dokter?

Luka diabetes bisa berkembang dengan cepat dan menjadi infeksi serius. Segera periksakan diri ke dokter jika mengalami:

  • Luka yang tidak membaik setelah beberapa hari perawatan.
  • Nyeri hebat atau sensasi terbakar di sekitar luka.
  • Kulit di sekitar luka berubah warna menjadi kemerahan atau menghitam.
  • Kaki terasa lebih dingin dibandingkan bagian tubuh lainnya.
  • Bau tidak sedap dari luka yang semakin parah.

Dokter mungkin akan melakukan tindakan seperti debridement (pengangkatan jaringan mati), pemberian antibiotik, atau terapi oksigen hiperbarik untuk mempercepat penyembuhan luka.

Pertanyaan Umum Seputar Luka Diabetes

1. Apa yang menyebabkan luka diabetes sulit sembuh?

Luka diabetes sulit sembuh karena aliran darah yang buruk, kerusakan saraf, dan sistem imun yang melemah pada penderita diabetes.

2. Apakah luka diabetes bisa sembuh tanpa pengobatan?

Tidak, luka diabetes membutuhkan perawatan khusus agar tidak berkembang menjadi infeksi yang lebih serius.

3. Bagaimana cara mencegah luka diabetes?

Pastikan untuk selalu memakai alas kaki, menjaga kebersihan kaki, mengontrol kadar gula darah, dan rutin memeriksakan diri ke dokter.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya