Liputan6.com, Jakarta Asam urat atau yang sering dikenal dengan istilah gout merupakan salah satu jenis penyakit sendi yang kerap kali menyerang secara tiba-tiba dan menimbulkan rasa nyeri luar biasa. Ditandai dengan pembengkakan, kemerahan, serta rasa hangat pada area sendi, kondisi ini sering menyerang bagian tubuh seperti jempol kaki, lutut, pergelangan kaki, hingga jari-jari kaki lainnya.
Meskipun umumnya menyerang lansia, nyatanya penyakit ini juga bisa dialami oleh orang-orang berusia muda, bahkan di usia 20-an. Sayangnya, banyak orang masih menyepelekan gejala awal asam urat. Padahal, jika dibiarkan, penumpukan kristal asam urat di dalam sendi dapat memicu peradangan yang serius dan berulang. Serangan nyeri ini bisa datang 1–2 kali dalam setahun dan berlangsung hingga 7–10 hari, sangat mengganggu aktivitas harian.
Advertisement
Melalui artikel ini, kita akan mengulas lebih dalam mengenai apa itu asam urat, apa saja penyebab dan gejalanya, serta bagaimana cara mencegah dan mengatasi penyakit yang satu ini. Dirangkum Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (7/4/2025).
Heboh, di media sosial, klaim video yang menyatakan dengan cara menempelkan jari telunjuk dan kelingking dapat mendeteksi penyakit stroke dan asam urat. Benar nggak ya?
Apa Itu Asam Urat?
Asam urat adalah suatu kondisi medis yang ditandai dengan nyeri sendi yang sangat menyiksa, disertai pembengkakan dan sensasi panas di area sendi yang terdampak. Rasa nyeri ini muncul akibat penumpukan kristal asam urat—zat hasil pemecahan purin yang seharusnya dibuang melalui urine yang mengendap di dalam sendi dan memicu peradangan.
Meski semua sendi di tubuh bisa terkena, sendi-sendi kecil seperti jari tangan, jari kaki, lutut, dan pergelangan kaki merupakan area yang paling sering terdampak. Serangan asam urat dapat muncul secara tiba-tiba dan berkembang sangat cepat, bahkan hanya dalam hitungan jam. Gejalanya bisa berlangsung selama 3 hingga 10 hari dan sering kali muncul secara berulang jika tidak ditangani dengan baik.
Penyakit ini lebih umum terjadi pada pria, terutama yang berusia di atas 30 tahun. Namun, wanita juga bisa mengalaminya, biasanya setelah memasuki masa menopause karena terjadi perubahan hormonal yang memengaruhi kadar asam urat dalam tubuh.
Penting untuk diketahui, banyak orang masih salah kaprah dengan menyamakan asam urat dengan rematik. Padahal, keduanya adalah kondisi yang berbeda. Rematik merupakan istilah umum yang menggambarkan peradangan pada sendi atau otot, sedangkan asam urat lebih spesifik disebabkan oleh kristal urat yang menumpuk di persendian.
Dengan memahami perbedaan ini dan mengenali gejalanya lebih awal, kamu bisa mengambil langkah pencegahan dan penanganan yang tepat sebelum asam urat berkembang menjadi kondisi yang lebih parah.
Advertisement
Penyebab Penyakit Asam Urat
Secara alami, tubuh memproduksi asam urat sebagai hasil pemecahan purin, yaitu senyawa yang berfungsi penting dalam tubuh, seperti membantu pertumbuhan sel dan menyediakan energi. Setelah digunakan, kelebihan asam urat seharusnya dibuang oleh tubuh melalui urine. Namun, dalam kondisi tertentu, tubuh bisa menghasilkan asam urat secara berlebihan, atau justru ginjal tidak mampu membuangnya dengan efisien.
Akibatnya, kadar asam urat dalam darah meningkat dan membentuk kristal tajam seperti jarum yang menumpuk di dalam sendi atau jaringan sekitarnya. Inilah yang menyebabkan rasa sakit luar biasa, peradangan, serta pembengkakan yang khas pada penderita asam urat.
Faktor Risiko Penyakit Asam Urat
Ada beberapa faktor yang bisa memicu peningkatan kadar asam urat dalam darah, di antaranya:
1. Pola Makan Tidak Sehat
Mengonsumsi makanan tinggi purin seperti daging merah, jeroan, dan makanan laut (misalnya kerang), serta minuman manis yang mengandung fruktosa dan alkohol dapat memicu naiknya kadar asam urat.
2. Kelebihan Berat Badan
Orang dengan berat badan berlebih cenderung memproduksi lebih banyak asam urat, dan pada saat yang sama, ginjal mereka lebih sulit untuk membuangnya.
3. Riwayat Medis Tertentu
Penyakit seperti tekanan darah tinggi, diabetes, sindrom metabolik, obesitas, penyakit jantung, dan gangguan ginjal dapat meningkatkan risiko terserang asam urat.
4. Penggunaan Obat-obatan
Beberapa jenis obat, terutama obat untuk hipertensi atau obat yang digunakan setelah transplantasi organ, dapat memicu naiknya kadar asam urat dalam tubuh.
5. Faktor Genetik (Riwayat Keluarga)
Jika ada anggota keluarga yang menderita asam urat, kemungkinan kamu juga berisiko mengalaminya lebih tinggi.
6. Usia dan Jenis Kelamin
Pria cenderung lebih sering terkena asam urat, terutama di usia 30–50 tahun. Sedangkan wanita biasanya berisiko lebih tinggi setelah menopause, saat kadar asam urat dalam tubuh mulai mendekati level pria.
7. Trauma atau Operasi
Menjalani operasi atau mengalami trauma fisik dalam waktu dekat juga bisa menjadi pemicu munculnya serangan asam urat.
Gejala Penyakit Asam Urat
Penyakit asam urat atau gout dikenal karena gejalanya yang muncul tiba-tiba dan bisa sangat menyakitkan. Gejala utama berupa nyeri hebat di sendi, disertai peradangan dan pembengkakan, yang kerap kali membuat penderitanya sulit beraktivitas secara normal. Berikut ini adalah beberapa gejala umum yang perlu dikenali:
1. Nyeri Sendi yang Intens
Gejala awal dan paling khas dari asam urat adalah nyeri sendi yang sangat hebat. Rasa sakit ini sering muncul secara tiba-tiba, biasanya pada malam hari atau dini hari. Lokasi yang paling sering terkena adalah jempol kaki, tapi bisa juga menyerang sendi lain seperti pergelangan kaki, lutut, siku, jari tangan, atau pergelangan tangan. Nyeri ini terasa berdenyut, tajam, dan bisa sangat mengganggu. Puncak rasa sakit biasanya terjadi dalam 4–12 jam pertama sejak serangan dimulai.
2. Peradangan dan Kemerahan
Sendi yang terkena serangan gout akan tampak membengkak, kemerahan, terasa panas saat disentuh, dan lunak. Ini merupakan tanda peradangan akibat kristal asam urat yang menumpuk di dalam sendi.
3. Rasa Tidak Nyaman Berkepanjangan
Setelah nyeri hebat mereda, sendi sering kali masih terasa tidak nyaman atau kaku selama beberapa hari hingga minggu. Pada serangan berikutnya, gejala bisa bertahan lebih lama dan memengaruhi lebih dari satu sendi.
4. Rentang Gerak yang Terbatas
Saat peradangan semakin parah atau terjadi berulang kali, sendi yang terkena asam urat bisa mengalami keterbatasan gerak. Pengidap mungkin sulit menggerakkan bagian tubuh tertentu secara normal karena sendi terasa kaku dan nyeri.
5. Serangan yang Berulang
Serangan asam urat biasanya tidak hanya terjadi sekali. Gejala bisa kambuh kembali dalam beberapa bulan, bahkan bisa menjadi lebih sering dan lebih parah seiring waktu jika tidak ditangani dengan baik. Serangan selanjutnya dapat memengaruhi lebih banyak sendi dan berlangsung lebih lama.
Advertisement
Cara Mengatasi Penyakit Asam Urat
Asam urat merupakan kondisi yang bisa sangat mengganggu aktivitas karena nyeri sendi yang parah dan peradangan yang mendadak. Penanganan penyakit ini tidak hanya berfokus pada meredakan gejala saat serangan terjadi, tetapi juga mencegah kekambuhan di masa mendatang. Berikut adalah beberapa langkah medis dan alami yang umum dilakukan untuk mengatasi asam urat:
1. Diagnosis untuk Menentukan Penanganan Tepat
Sebelum pengobatan dilakukan, dokter akan memastikan diagnosis asam urat melalui beberapa pemeriksaan, antara lain:
- Tes darah: Untuk mengukur kadar asam urat dan kreatinin dalam darah.
- Tes urine 24 jam: Untuk melihat jumlah asam urat yang dikeluarkan tubuh.
- Pemeriksaan cairan sendi: Mengecek keberadaan kristal asam urat di sendi.
- Tes pencitraan (rontgen atau USG): Untuk mendeteksi peradangan atau kristal asam urat di sendi.
2. Penggunaan Obat-obatan
Pengobatan medis adalah cara yang paling efektif untuk mengendalikan gejala asam urat. Obat yang diberikan terbagi menjadi dua jenis:
- Untuk meredakan nyeri dan peradangan saat serangan:
- Obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), seperti ibuprofen dan naproxen
- Colchicine – bekerja menurunkan reaksi peradangan
- Kortikosteroid, seperti prednison, untuk kasus nyeri parah
- Untuk mencegah kekambuhan dan menurunkan kadar asam urat:
- Allopurinol dan Febuxostat, penghambat produksi asam urat
- Probenesid, membantu ginjal mengeluarkan lebih banyak asam urat
Selain obat resep, tersedia juga obat bebas seperti Voltaren Emulgel, Flamar Gel, atau Dolo-Neurobion untuk meringankan nyeri ringan.
3. Perubahan Gaya Hidup dan Kebiasaan Sehari-hari
Langkah penting lain dalam mengatasi asam urat adalah dengan memperbaiki gaya hidup untuk menurunkan kadar asam urat dan mencegah serangan di masa depan:
- Konsumsi makanan sehat dan rendah purin:
- Hindari makanan tinggi purin seperti jeroan, daging merah, makanan laut (kerang, ikan sarden), dan makanan olahan tinggi fruktosa.
- Perbanyak konsumsi buah dan sayur kaya vitamin C, yang bisa membantu menurunkan kadar asam urat.
- Perbanyak minum air putih:
- Air membantu ginjal membuang asam urat lebih efisien dan mencegah pembentukan kristal.
- Olahraga teratur dan menjaga berat badan ideal:
- Aktivitas fisik membantu menjaga metabolisme tubuh tetap seimbang.
- Namun, hindari olahraga saat serangan asam urat sedang berlangsung.
- Hindari alkohol dan rokok:
- Alkohol terutama bir dapat meningkatkan produksi asam urat dan mengganggu proses pembuangannya.
- Kelola stres dengan baik:
- Stres bisa memperparah peradangan dan memicu serangan asam urat.
:strip_icc()/kly-media-production/medias/2724518/original/041316200_1549706613-20190209-Petani-Kerambah-Jaring-Apung-Waduk-Jatiluhur-Imam3.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5409376/original/019158900_1762854150-Kereta_Rel_Listrik-2.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5450945/original/026930700_1766212333-token_klaim.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5450524/original/043277400_1766143127-ikan_bibit.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/3213604/original/088180500_1597830973-imani-bahati-L1kLSwdclYQ-unsplash.jpg)

:strip_icc()/kly-media-production/medias/5446038/original/003387300_1765871568-Lagidiskon__desktop-mobile__356x469_-_Button_Share.png)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/1429293/original/037383000_1481114577-20161207--Laptop-Acer-Seharga-20-Juta-Jakarta-Angga-Yuniar-01.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5436096/original/000714800_1765162370-pexels-photo-1740919.webp)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4800209/original/049531900_1712900090-shutterstock_2286683503.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5442113/original/056839600_1765528039-Ilustrasi_smartphone__tablet__dan_laptop.png)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5441514/original/073297500_1765510798-Depositphotos_547538726_L.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5429431/original/070225500_1764586417-pexels-yankrukov-9072212.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5434294/original/022663100_1764921813-Depositphotos_209735730_L.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5424660/original/045643900_1764150556-IMG-20251126-WA0006.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5429377/original/065579200_1764583822-pexels-shkrabaanthony-5264912.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5428662/original/071057300_1764557835-Depositphotos_170438662_L.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5426355/original/026522800_1764302989-Depositphotos_189719384_L.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5415137/original/055240200_1763361833-pexels-muffinsaurs-1214212.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5120267/original/063858900_1738651359-mid-section-young-woman-having-pain-hand-against-gray-background_23-2147889051.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4616265/original/056461300_1697694747-flat-lay-cup-herbal-tea-with-plants.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5258851/original/032994800_1750402363-cb26e911-0308-4d71-8620-fa95f03e0954.jpg)