Simulasi Pengamanan Pemilu 2014 di KPU, Polisi Jadi Anggota Parpol

Anggota Polda Metro Jaya dan seluruh Polres di DKI Jakarta kembali melakukan simulasi pengamanan Pemilu 2014.

oleh Tau diperbarui 11 Feb 2014, 09:41 WIB
Diterbitkan 11 Feb 2014, 09:41 WIB
simulasi-pemilu-140210b.jpg

Liputan6.com, Jakarta - Anggota Polda Metro Jaya dan seluruh Polres di DKI Jakarta kembali melakukan simulasi pengamanan Pemilu 2014. Simulasi digelar di dalam ruang sidang dan di halaman Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Selasa (11/2/2014).

Sebanyak 400 anggota kepolisian dilibatkan. Di antaranya menjadi peserta pemilu atau perwakilan anggota partai politik. Saat akan dimulai, puluhan polisi yang bertugas menjadi peserta parpol diperiksa dan disterilkan puluhan anggota polisi.

Pantauan Liputan6.com di ruang sidang KPU, barang bawaan perwakilan parpol digeledah. Tak hanya itu, mulai dari ujung kaki hingga ujung kepala perwakilan parpol pun tak luput dari sentuhan sterilisasi pemeriksaan dari barang yang membahayakan.

Saat memasuk ruang sidang, puluhan perwakilan peserta parpol tersebut masih bejalan tertib. Setelah semua masuk dan menempati tempat duduk yang disediakan, sidang pun siap digelar dengan diawali menyanyikan lagu Padamu Negeri.

"Pemeriksaan ini penting dilakukan, karena potensi-potensi membahayakan bisa terjadi pada saat nanti penghitungan suara tingkat nasional di KPU. Kita sterilkan dari barang bawaan yang dibawa peserta sidang," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto di Gedung KPU.

Selain itu, tambahnya, sebagian anggotanya juga ada yang bertindak sebagai partisipasi parpol yang berada di halaman Gedung KPU. "Ada puluhan di halaman Gedung KPU," ujar Rikwanto.

Dalam simulasi kali ini, polisi yang dilibatkan lebih sedikit dibanding saat simulasi pengamanan pemilu di depan Gedung Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) pada Senin 10 Januari, yang mencapai 1.371 orang.

"Ini lebih kepada teknis sidang pleno finalisasi penghitungan suara ya. Jadi ada yang harus disimulasikan seperti peserta sidang yang tidak puas karena merasa dicurangi, jadi kita fokus mengamankan keselamatan para pimpinan KPU yang memimpin sidang," pungkas Rikwanto.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya