Liputan6.com, Jakarta - Partai Golkar enggan mengikuti strategi politik menjelang Pemilu 2014 yang digunakan PDIP, dengan membentuk kabinet bayangan. Partai berlambang pohon beringin itu mengaku tak berani melangkahi kehendak Tuhan dengan membentuk kabinet bayangan.
"Kami nggak akan bikin itu, kalau bikin pada saatnya nanti saja setelah ketahuan di Pileg," ujar Ketua DPP Partai Golkar Priyo Budi Santoso, di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (28/2/2014).
Terkait kabinet bayangan yang telah dibentuk PDIP, Priyo mengucapkan selamat kepada PDIP. Namun, ucapan selamat itu diikuti sindiran. "Selamat pada PDIP, tokoh-tokoh di kabinet bayangan itu baik dan kita kena, hanya Golkar tak mau ikut-ikutan."
"Kami dari Golkar khawatir akan disii kerso atau mendahului kehendak Tuhan," sambung Priyo.
Sementara terkait posisi Puan Maharani yang tak disebut dalam kabinet bayangan, Priyo menduga anak Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri itu akan menempati posisi yang jauh lebih tinggi dari anggota DPR.
"Mba Puan kan putri Bu Mega, bisa saja pasang di posisi lebih atas dari kabinet. Kartu truf makna ganda bisa saja jadi Ketua DPR, Ketua MPR, atau presiden," terang Priyo.
Hal senada juga disampaikan Fraksi Partai Hanura. Mereka mengaku tak mau mengikuti jejak PDIP membentuk kabinet bayangan. "Kita sih nggak sampai sejauh itu, Hanura tidak sampai ke kabinet bayangan. Hanura fokus Pileg dan mempersiapkan Pak Wiranto dan Pak HT," ungkap Ketua Fraksi Hanura Sarifuddin Sudding.
Menurut Sudding, jabatan setingkat menteri sebaiknya diberikan kepada mereka yang punya kemampuan. Hanura menyarankan agar jabatan kabinet lebih diserahkan kepada orang yang profesional.
"Hanura ini tujuannya untuk kemajuan bangsa. Ketika diberikan kesempatan, orang profesionallah. Jangan orang dari parpol yang sesuai dengan bidangnya," pungkas Sudding. (Raden Trimutia Hatta)