PDIP Capreskan Jokowi, Perjanjian Mega Dukung Prabowo Beredar

Kesepakatan yang dikenal dengan perjanjian Batu Tulis itu santer didengungkan oleh sejumlah politisi Gerindra menjelang Pemilu 2014.

oleh Eko Huda Setyawan diperbarui 15 Mar 2014, 12:04 WIB
Diterbitkan 15 Mar 2014, 12:04 WIB
Pasangan Megawati-Prabowo di sidang perdana gugatan pilpres di Mahkamah Konstitusi Jakarta. Pasangan ini meminta MK membatalkan keputusan KPU yang menetapkan pasangan SBY-Boediono pemenang.(Antara)

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah foto dokumen yang berisi perjanjian antara PDIP dan Partai Gerindra beredar. Dokumen itu berjudul 'Kesepakatan Bersama PDI Perjuangan dan Partai Gerindra dalam Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Negara Kesatuan Republik Indonesia 2009-2014'.

Memang, kesepakatan yang dikenal dengan perjanjian Batu Tulis itu santer didengungkan oleh sejumlah politisi Gerindra menjelang Pemilu 2014. Apalagi setelah nama Jokowi santer disebut-sebut menjadi calon presiden PDIP, dan akhirnya dideklarasikan Jumat 14 Maret kemarin.

Dalam dokumen yang beredar itu, penanda tangan dari PDIP adalah Megawati Soekarnoputri. Sementara dari Gerindra adalah Prabowo Subianto. Materai bernilai Rp 6.000 berada di atas nama Megawati. Dibubuhi tandatangan oleh Ketua Umum PDIP itu.

Ada 7 butir perjanjian yang tertera dalam dokumen yang beredar itu. Isinya seputar kesepakatan pencalonan Mega-Prabowo dalam Pemilu Presiden 2009. Namun poin ke-7 berbunyi "Megawati Soekarnoputri mendukung pencalonan Prabowo Subianto sebagai Calon Presiden pada Pemilu Presiden 2014".

Saat dikonfirmasi, politisi Gerindra Martin Hutabarat mengatakan perjanjian itu benar adanya. "Saya hadir saat membuat kesepakatan itu," tutur Martin saat dikonfirmasi Liputan6.com di Jakarta, Sabtu (15/3/2014).

Martin mengaku belum melihat dokumen yang beredar itu. Namun saat Liputan6.com membacakan satu persatu perjanjian dalam dokumen itu, Martin mengatakan isinya sama persis dengan kesepakatan yang dibuat PDIP dan Gerindra di Batu Tulis, termasuk poin ke-7.

"Sama, perjanjian Batu Tulis seperti itu. Memang dibuat sekitar tanggal 16 Mei, sudah Pemilu Legilslatif, hari Jumat malam atau Sabtu dinihari, karena Sabtunya terakhir pendaftaran calon presiden. Itu sekitar jam 9 atau jam 10 malam," papar Martin.

Namun, jika benar dokumen itu benar-benar perjanjian batu Tulis PDIP dan Gerindra, siapa yang membocorkannya? "Saya tidak tahu. Itu kan perjanjian lama, sudah 5 tahun lalu dan semua orang sudah tahu," tandas Martin. (Rizki Gunawan)

Baca juga:

Perjanjian `Batu Tulis`, Puan: Gerindra Sebaiknya Fokus Pileg

`Tantangan` Gerindra untuk Jokowi

Jika Perjanjian Batu Tulis Ada, Megawati Harus Jalankan Janjinya

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya