Liputan6.com, Jakarta - Jokowi telah diberi mandat oleh PDIP untuk menjadi calon presiden pada 2014. Ia pun telah memiliki kriteria cawapres pendampingnya.
Gubernur DKI Jakarta bernama lengkap Joko Widodo itu mengaku tidak peduli cawapresnya berusia tua atau muda, berpengalaman atau tidak, lelaki atau perempuan. "Tidak seperti itu. Yang penting menguasai medan makro. Tidak hanya makro ekonomi, makro politik, geopolitik juga."
Terkait kriteria tersebut, muncul nama mantan Menteri Perdagangan Gita Wirjawan. Peserta Konvensi Capres Partai Demokrat itu dinilai layak menjadi cawapres Jokowi.‬
‪"Joko Widodo-Gita Wirjawan (JWGW) adalah pasangan ideal jika menjadi pasangan capres-cawapres mendatang. Keduanya akan saling melengkapi untuk membuat bangsa dan negara ini menjadi lebih baik," kata Koordinator Nasional Gita Indonesia, Reza Fahlevi, dalam keterangan tertulisnya kepada Liputan6.com di Jakarta, Kamis (20/3/2014).‬
‪Dia menilai, capres dan cawapres pendamping Jokowi haruslah orang yang memiliki banyak ide terobosan maupun inovasi untuk memperbaiki bangsa. Jokowi dan Gita sama-sama tokoh muda berprestasi yang inspiratif dan pekerja keras di bidangnya masing-masing.
"Bila disandingkan kelebihan kedua tokoh itu akan sangat bermanfaat dalam menghadapi tantangan zaman saat ini dan ke depan," ucap dia.
‪Levi mencontohkan, Jokowi memiliki kelebihan dalam kepemimpinan masyarakat, pendekatan humanis kerakyatan dan aspek praktis pelayanan publik yang berpihak pada rakyat banyak. "Sementara itu, Gita memiliki rekam jejak mumpuni dalam pemahaman ekonomi makro, geopolitik dan hubungan luar negeri. Keduanya adalah sosok bersih yang anti terhadap korupsi," ungkap dia.‬
‪Kesuksesan Jokowi, lanjut Levi, adalah pengalamannya sebagai Walikota dan Gubernur yang berprestasi, dekat, dan dicintai rakyatnya. Sementara kesuksesan Gita adalah, selain sukses sebagai pengusaha nasional, sukses menjadi Kepala BKPM dan saat menjadi Menteri Perdagangan berhasil sebagai Ketua Konferensi WTO di Bali pada Desember 2013 lalu.
"Untuk pertama kalinya setelah 19 tahun, WTO bisa mencapai kesepakatan yang berbuah Paket Bali," kata Levi menjelaskan kemampuan lobi Gita dalam forum yang dihadiri 159 perwakilan negara tersebut.‬
‪Selain itu, Gita memiliki kemampuan manajerial yang unggul sebagaimana ditunjukkannya saat memimpin perusahaan multinasional. Gita juga berpengalaman dalam lingkungan birokrasi dan isu-isu ekonomi pembangunan yang berkeadilan.‬
‪Kedua keunggulan Gita tersebut bisa membantu Jokowi untuk bersama menata birokrasi pemerintahan, pelayanan publik dan membangun perekonomian yang lebih baik untuk Indonesia ke depan.
"Dua-duanya tokoh muda, memiliki prestasi di bidang kerja masing-masing, dan punya keistimewaan sebagai pemimpin. Figur-figur segar seperti inilah yang dibutuhkan Indonesia. Anak muda sebagai pemilih terbanyak menyenangi pasangan ideal ini," tandas Levi. (Yus Ariyanto)
Baca juga:
Advertisement