Survei UNS: Elektabilitas Ical Tersalip Priyo dan JK

Meski demikian, populeritas Ical lebih unggul dari Priyo dan JK.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 31 Mar 2014, 18:07 WIB
Diterbitkan 31 Mar 2014, 18:07 WIB
Golkar Mau Koalisi dengan PDIP, Tapi Ogah Ical jadi Cawapres
Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie. (Liputan6.com/Andrian M Tunay)

Liputan6.com, Jakarta - Posisi Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) sebagai capres 2014 terancam. Elektabilitasnya mulai dibayang-bayangi beberapa kader internal Golkar. Berdasarkan hasil survei Pusat Kajian Pancasila, Hukum, dan Demokrasi (Puskaphdem) Universitas Negeri Semarang, popularitas Ical unggul tipis dengan Jusuf Kalla dan Priyo Budi Santoso.

"Ical lebih populer dari kader lain sangat wajar, karena dia adalah seorang ketua umum dan capres yang sering muncul di iklan," ujar Direktur Eksekutif Puskaphdem Arief Hidayat di Jakarta Selatan, Senin (31/3/2014).

Arif memaparkan, Ical meraih persentase popularitas sebesar 91,28%, Jusuf Kalla (90,64%), Priyo Budi Santoso (87,43%), Akbar Tandjung (75,59%), Agung Laksono (38,8%), dan Ade Komaruddin (7,52%).

Namun popularitas Ical tidak berbanding lurus dengan elektabilitasnya. Priyo Budi Santoso di posisi pertama dengan perolehan 18,44 %, posisi kedua Jusuf Kalla (17,33%), dan diikuti Ical (16,42%), Akbar Tandjung (11,74%), Agung Laksono (3,94%), dan Ade Komarudin (1,1%).

"Ical elektabilitasnya kalah dengan kader lain seperti Priyo dan JK," ujar Arief.

Priyo dan JK memiliki kemampuan politik yang cukup baik. Seperti JK yang terus aktif menyapa masyarakat lewat lembaga PMI dan Dewan Masjid Indonesia (DMI). "Sedangkan Priyo naik karena manuver politiknya menjelang Pileg 2014," imbuhnya.

Survei Puskaphdem ini dilakukan pada 19 Februari sampai 28 Maret 2014 di 34 provinsi. Jenis penelitian yang dilakukan adalah survei panel multistage random sampling dengan jumlah responden sebanyak 1.090 orang.

Sementara tingkat kepercayaan survei ini 95% dengan margin error atau tingkat kesalahan 2,98%. Pengambilan data dilakukan melalui teknik wawancara dengan bantuan kuesioner. (Rizki Gunawan)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya