Liputan6.com, Denpasar - Memasuki hari tenang kedua menjelang diselenggarakan Pileg 9 April mendatang, para caleg umumnya harap-harap cemas. Segala cara pun dilakukan guna menghadapi berbagai kemungkinan yang terjadi nanti.
Namun, caleg DPRD Bali dari Partai Golkar, Yus Priyanatha Sudibya punya cara tersendiri. Ia lebih banyak di rumah bersama keluarganya ketimbang keluar rumah. Sebab, ia sudah cukup lama menjaring aspirasi dari calon konstituennya.
"Banyak pengalaman luar biasa saya dapat ketika melakukan kampanye. Dari Pelosok Denpasar telah saya masuki. Dari situ proses pendewasaan diri saya dapat," kata Yus di Denpasar, Bali, Senin (7/4/2014).
Kini, kata Yus, saatnya berserah diri kepada Tuhan Yang Maha Esa usai berjuang menarik simpati calon konstituennya. Yus bersama rekan seperjuangannya di Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) Bali menggelar persembahyangan bersama.
Meski ia kini berserah diri kepada Tuhan, namun sejumlah relawan pendukungnya yang mayoritas murid SMA dan mahasiswa itu terus bekerja.
Media sosial seperti twitter, instagram, fasebook dan broadcast BBM dipilih sebagai sarana oleh relawannya untuk mensosilisasikan visi misinya. "Mereka bergerak sendiri tanpa iming-iming uang. Mereka bergerak karena merasa sejalan dengan ide yang saya miliki," jelas Yus.
Berbeda dengan yang dilakukan caleg sekaligus di Bali. Ia punya cara sendiri memastikan suara caleg-calegnya. PKS Bali telah menyiapkan saksi yang akan ditempatkan di 8.095 TPS se-Bali.
Ketua DPW PKS Bali Mudjiono sekligus caleg DPRD Bali itu mengatakan, pihaknya telah menggelar lelang saksi untuk kader-kadernya. "Kami gelar lelang saksi di seluruh Bali," kata dia.
Mudjiono mengaku, biaya untuk saksi seluruhnya dikoordinir partainya tidak sedikit. Kini partainya telah merekrut 4 ribu saksi yang disiapkan. Ia optimistis pada pemungutan suara 9 April nanti, seluruh TPS telah ditempatkan 1 saksi dari PKS.
"Jadi, masing-masing kader urunan dana saksi. Paling kecil itu Rp 1 juta," jelas dia. (Raden Trimutia Hatta)
Baca juga: