Petugas PPS Dikeroyok Massa Caleg di Nabire

Syaiful Bahri dipukul linggis pada kepala, kaki dan tangan hingga mengalami luka berat. Berikut kronologi pemukulannya:

oleh Katharina Janur diperbarui 10 Apr 2014, 19:52 WIB
Diterbitkan 10 Apr 2014, 19:52 WIB
guru-korban-perkosaan-police-line-130329

Liputan6.com, Papua - Petugas Panitia Pemungutan Suara (PPS) di tempat pemungutan suara (TPS) 2, Distrik Topo, Kabupaten Nabire, Papua, dikeroyok sekelompok orang. Petugas bernama Syaiful Bahri, dipukul linggis pada kepala, kaki dan tangan hingga mengakibatkan luka berat dan dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Nabire.

Syaiful dikeroyok lantaran sekelompok orang yang mengatasnamakan diri dari pendukung caleg nomor urut 4 dari PAN Migggus Maday dan caleg dari Gerindra Abner Maday hampir tidak mendapat suara di TPS tersebut.

"Sekelompok orang ini sengaja dikerahkan oleh orangtua si caleg atas nama Pieter Maday, dia juga mendatangi Balai Kampung Topo dan meminta suara untuk anak-anaknya," ujar Kepala Hubungan Masyarakat Polda Papua Kombes Pol Sulistyo Pudjo Hartono melalui pesan singkat, Kamis (10/4/2014).

"Saat itu, Syaiful mencoba untuk menenangkan massa yang datang, namun massa dan orangtua caleg tidak terima, hingga Syaiful dikeroyok," tambahnya.

Akibat kejadian ini, tutur dia, sepanjang jalan SP1 hingga SP3, sejumlah pos pangkalan ojek dirusak, juga kaca bangunan terkena amuk massa dan hancur.

"Kejadian seperti ini seharusnya tidak terjadi, sebab perolehan suara tidak dapat dipindah-pindahkan antarpartai atau antarindividu. Ini sudah termasuk pelanggaran hukum dan polisi tetap akan memproses pidana umum dan juga pidana pemilunya," jelas Sulistyo.

(Shinta Sinaga)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya