Tak Ada TPS, Pemilu Ulang di Mataram Digelar di Minibus

Di Mataram pemilu ulang digelar di Minibus. Di Medan pemilih pemilu ulang sangat antusias. Distribusi logistik di Yahukimo tuntas.

oleh Tim Liputan 6 SCTV diperbarui 16 Apr 2014, 07:45 WIB
Diterbitkan 16 Apr 2014, 07:45 WIB
Pemungutan Suara Ulang
Pemungutan suara ulang dilakukan di sejumlah daerah. Di Mataram Nusa Tenggara Barat pemungutan ulang berlangsung dilakukan di sebuah mini bus.

Liputan6.com, Mataram - Pemilu legislatif lanjutan di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat digelar di dalam sebuah minibus milik petugas KPUD setempat. Hal ini disebabkan Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk pemilu legislatif 9 April lalu telah dibongkar.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Rabu (16/4/2014), pencoblosan lanjutan di TPS 24 itu digelar akibat jumlah kertas suara pada pemilu 9 April lalu kurang.

Sebanyak 17 dari 404 warga yang terdaftar dalam DPT belum menyalurkan hak suara dalam pemilu legislatif, karena kurangnya kertas surat suara untuk tingkat DPR. KPUD Kota Mataram pun memastikan, pelaksanaan pencoblosan lanjutan pada Selasa 15 April kemarin menunjukkan bahwa pemungutan suara di kota tersebut dinyatakan tuntas.

1.422 Pemilih di Medan, Sumatera Utara juga melakukan pemilu ulang, menyusul tertukarnya surat suara pada pemilu legislatif 9 April lalu. Uniknya, antusias warga mengikuti pemungutan suara ulang justru lebih tinggi dibanding pemilu yang digelar serempak.

Selain itu, distribusi logistik surat suara yang masih tersisa 5 distrik di wilayah Kabupaten Yahukimo, Papua akhirnya selesai. Warga di 5 distrik tersebut langsung mencoblos, setelah tertunda selama 6 hari akibat cuaca buruk.

Pihak KPUD Papua meminta waktu sekitar 3 hari ke depan, untuk merampungkan proses pencoblosan di wilayah tersebut.

Sedangkan di Kabupaten Jayawijaya, dilaporkan sebanyak 2 ribu pemilih di 6 TPS yang berada di Distrik Sinakma terpaksa melakukan pemilu ulang. Hal ini disebabkan adanya dugaan kecurangan berupa surat suara yang telah dicoblos, oleh oknum KPPS untuk memenangkan salah satu parpol. (Tanti Yulianingsih)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya