Eva PDIP: Kalau Tak Cocok Koalisi, Nggak Usah Gabung

Syarat yang diajukan sebuah partai dalam membangun koalisi itu hal yang lumrah. Jika tak diterima partai lain, PDIP tak bisa disalahkan.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 24 Apr 2014, 23:33 WIB
Diterbitkan 24 Apr 2014, 23:33 WIB
eva
Politisi PDIP Eva Sundari (Antara)

Liputan6.com, Jakarta - Sejak awal membuka pintu koalisi, PDIP memang memiliki cara sendiri dalam membangun relasi. PDIP menegaskan tidak ada transaksi kursi dalam koalisi yang terjalin. Hal ini sempat menimbulkan kesan terkungkung bagi partai lain yang berniat bergabung dengannya.

Namun, politisi PDIP Eva Kusuma Sundari menanggapi lain kesan itu. Menurutnya, menjadi suatu hal yang wajar sebuah partai pemimpin koalisi mengajukan syarat tertentu bagi partai lain yang ingin
bergabung.

"Jokowi menawarkan, kalau gabung ke aku kita kuatkan presidensial. Kalau nggak cocok, ya nggak usah gabung gitu lho," kata Eva di Mega Institute, Jakarta Pusat, Kamis (24/4/2014).

Eva mengatakan, syarat yang diajukan sebuah partai dalam membangun koalisi itu hal yang lumrah. Jika tidak bisa diterima partai lain, PDIP juga tidak bisa disalahkan.

"Namanya gabung, ya kan ada rule of the game-nya. Siapa yang bisa menyalahkan frame work yang dibuat PDIP," lanjutnya.

Meski sudah ada hal minor dari syarat yang diajukan PDIP, lanjut Eva, partai tak akan mengubah itu. Sebab, untuk membangun bangsa bukan untuk golongan. Jika ada yang merasa terkungkung, silakan tanya pada partai yang merasakan itu.

"Orang itu kepentingan rakyat ko, bukan kepentingan PDIP. Ya tanya partainya dong," tandas Eva. (Tanti Yulianingsih)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya