Andi Nurpati Demokrat: Koalisi Diputuskan Dewan Majelis Tinggi PD

Rapimnas saat ini adalah untuk mendengarkan usulan dari seluruh kader-kader Demokrat yang tergabung dalam DPD, DPC, dan DPAC Partai Demokrat

oleh Widji Ananta diperbarui 18 Mei 2014, 17:19 WIB
Diterbitkan 18 Mei 2014, 17:19 WIB
6-petinggi-parpol-bertemu-131028d.jpg
Wasekjen DPP Partai Demokrat, Andi Nurpati mengingatkan bahwa ujung tombak kesuksesan pemilu adalah pemilih sedangkan output pemilu sangat ditentukan kualitas dari Caleg, Capres, maupun Cawapres. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Partai Demokrat menegaskan belum ada keputusan terkait wacana koalisi dengan menduetkan Aburizal Bakrie dengan Pramono Edhie Wibowo sebagai pasangan capres dan cawapres dalam Pilpres 2014 mendatang.

Menurut Wakil Sekretaris Jenderal PD Andi Nurpati, Rapimnas saat ini adalah untuk mendengarkan usulan dari seluruh kader-kader Demokrat yang tergabung dalam DPD, DPC, dan DPAC Partai Demokrat.

"Jadi Rapimnas hari ini memang belum ada keputusan. Hari ini adalah ajang untuk mendengarkan, melihat sejauh mana perdebatan atau usulan-usulan yang muncul di Rapimnas hari ini," kata Andi Nurpati di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (18/5/2014).

"Nah satu-dua hari ini lah kita pastikan bagi semua akan menentukan keputusan yang jelas."

Ia menjelaskan, keputusan final dari sikap Demokrat terhadap koalisi Aburizal Bakrie-Pramono Edhie akan dibahas melalui rapat Dewan Majelis Tinggi partai Demokrat.

"Dan nanti masih ada satu tahap lagi Partai Demokrat. Itu ada namanya rapat Dewan Majelis Tinggi Partai Demokrat yang akan memberikan keputusan pada satu-dua hari mendatang," tandas Andi Nurpati.

Terkait keyakinan Demokrat mampu bersaing mendulang suara pada Pilpres 2014, Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Jero Wacik menegaskan dari survei yang dilakukan PD didapat fakta bahwa 31,6% masyarakat Indonesia belum menentukan pilihan terhadap 2 kandidat Capres yang ada, Joko Widodo dan Prabowo Subianto.

"Demokrat adakan survei hasilnya masyarakat  31,6% Golput. Belum mau memilih antara 2 calon yang ada. Rakyat Indonesia ingin 3 calon. Yang ingin 2 pasang sedikit," ujar Jero di Hotel Sultan, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Minggu (18/5/2014).

Karena itu, ujar Jero, opsi membuat poros baru adalah salah 1 langkah untuk mengikuti aspirasi rakyat.

"Kita coba buat pasangan ke-3. Karena itu Jika koalisi dengan Golkar, Golkar yang lebih besar usung presiden, demokrat yang lebih sedikit usung cawapres. Saat ini tim masih bekerja," jelas Jero.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya