Liputan6.com, Jakarta - Barisan relawan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) kini gencar menggelar aksi untuk memenangkan pasangan yang diusung poros PDIP itu. Salah satu cara adalah menggalang dana dengan mengamen.
Hasil mengamen itu akan diberikan kepada Jokowi-JK sebagai modal politik.
"Semoga bebas korupsi, karena dengan sumbangan kita ini, mereka tak terbebani biaya politik yang mahal. Ini starting point kita, setelah ini akan dilanjutkan dengan jaringan JJ Bangkit (Jokowi-JK Bangkit) secara nasional," kata Koordinator JJ Bangkit untuk Perubahan Indonesia Billy Nur Kholim, di Jakarta, Minggu (25/5/2014).
Billy menjelaskan, gerakan ini juga bertujuan agar segala praktik money politics atau politik uang tak ada lagi pada Pilpres 9 Juli mendatang. JJ Bangkit membatasi pemberian sumbangan, yakni hanya Rp 1.000 agar tak memberatkan rakyat.
"Dengan donasi ini kami imbau agar yang mau ada perubahan beri Rp 1.000 saja untuk Jokowi-JK tanpa politik uang," katanya.
Aksi ini akan terus dilakukan selama 20 hari ke depan. Menurut Billy, pihaknya akan memberikan berapa pun hasil donasi itu untuk Jokowi-JK. "Sampai sebulan ke depan akan kita lakukan gerakkan seperti ini. 15 Juni akan diberi di kantor pemenangan Jokowi," imbuh Billy.
Aksi ini juga menarik perhatian massa. Pemberian uang Rp 1.000 ini bukan dilakukan masyarakat kalangan alite. Tapi pemberian justru datang dari mereka yang tergolong masyarakat kelas bawah, yakni supir bajaj, supir angkot, atau pengguna jalan.
Advertisement
Para relawan Jokowi ini kini lebih dari 30 kelompok. Mereka akan berkerja ke lapangan, bahkan hingga memanfaatkan jejering sosial, seperti Facebook dan Twitter.
Kelompok relawan Jokowi di antaranya Barisan Relawan Jokowi Presiden 2014 (Bara JP), Pro-Jokowi (Projo), Forum Jokowi for Presiden 2014 (JKW4P), dan Sekretariat Nasional (Seknas) Jokowi.
Tak hanya itu, ada juga Jokowi Advanced Social Media Volunteers (Jasmev), relawan Jokowi Ahok Social Media Volunteer yang eksis mendukung dua nama itu di ajang Pemilu Gubernur DKI Jakarta dua tahun lalu.
Di luar kelompok-kelompok itu, Jokowi memiliki puluhan komunitas relawan yang lain. Tidak semuanya dikoordinasikan dari Jakarta. Beberapa di antaranya lahir di daerah-daerah. Contohnya, Sahabat Rakyat yang berdiri di Makassar, Sulawesi Selatan. Posko ini mengonsentrasikan penyebaran jaringan relawan di kawasan Timur Indonesia.
Selain berbasis kedaerahan, para relawan Jokowi juga menghimpun diri berdasarkan profesi. Seperti Entrepreneur and Professional for Jokowi (EP for Jokowi). Tidak ketinggalan relawan berbasis kampus seperti Alumni ITB, Alumni Universitas Trisakti, dan Alumni Bulaksumur.