Tak Mau Seperti Orde Baru, Dahlan Tolak Baca Deklarasi Dukungan

Dahlan Iskan memilih langsung menyerahkan plakat deklarasi dukungan Relawan Demi Indoensia kepada Jokowi-JK.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 31 Mei 2014, 17:24 WIB
Diterbitkan 31 Mei 2014, 17:24 WIB
Dahlan iskan
Dahlan Iskan (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Dahlan Iskan akhirnya melabuhkan dukungannya kepada pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK). Dalam kesempatan itu, Dahlan tidak membacakan isi deklarasi. Dia memilih langsung menyerahkan plakat deklarasi dukungan Relawan Demi Indoensia kepada Jokowi-JK.

"Ada deklarasi, tapi sebaiknya langsung saya serahkan saja, karena kalau dibacakan kaya Orde Baru, rasanya tak Jokowi-JK banget," ujar pria yang akrab disapa DI itu di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Sabtu (31/5/2014).

Dahlan mengatakan, Relawan Demi Indonesia sudah melakukan kongres untuk menentukan arah dukungannya, setelah Konvensi Partai Demokrat selesai. "Kongres semalam ada yang ingin bikin parpol saja, atau bubar saja, menjadi ormas," ujarnya.

"Tapi, tadi malam sudah disepakati ada pekerjaan besar di republik kita yang harus ditangani dari bawah. Sepakat Relawan Demi Indoensia jadi gerakan sosioprener Demi Indonesia," sambung Dahlan.

Dahlan tak menyangka, kongres berjalan begitu cepat. Dirinya memperkirakan kongres akan berakhir pada Sabtu sekitar pukul 12.00 WIB. Sebab, diperkirakan ada yang terluka karena konvensi tidak berlanjut. Nyatanya sebaliknya, Jumat jelang tengah malam keputusan sudah bisa diambil.

"Kesimpulannya kami tidak bubar. Kami akan ikut memenangkan pilpres untuk Pak Jokowi dan JK, tanpa mengabaikan relawan yang memilih netral. Kami akan memenangkan Pak Jokowo dan Pak JK," tandas Dahlan.

Dahlan Iskan yang kini menjabat Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebelumnya memenangkan Konvensi Capres Partai Demokrat. Namun, Demokrat tidak dapat mencalonkan capres-cawapres sendiri karena perolehan suara anjlok pada Pileg 9 April lalu, yakni hanya 10,19% suara.

Demokrat yang sebelumnya disebut-sebut akan membentuk partai poros tandingan PDIP dan Gerindra pun kandas. Sebab, Partai Golkar yang sebelumnya ditengarai akan berkoalisi dengan Demokrat, akhirnya mendekat ke Gerindra. Alhasil, Demokrat memilih netral alias tidak berkoalisi dengan poros mana pun. (Ado)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya