Jokowi: Tunjukkan Pilpres Sebagai Kegembiraan Politik

Jokowi berharap dalam kampanye ini semua merasa gembira, karena demokrasi Indonesia menyejahterahkan, bukan mencelakakan.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 03 Jun 2014, 23:14 WIB
Diterbitkan 03 Jun 2014, 23:14 WIB
4-jokowi-gita130520c.jpg
Usai unjuk kebolehan menjadi news anchor, Jokowi pun diberi kesempatan untuk mewawancara salah satu wartawan SCTV sekaligus News Anchor Liputan6, Retno Pinasti. "Biasanya kita yang ditanyain wartawan. Sekarang gantian kita wawancarai wartawan.

Liputan6.com, Jakarta Usai mendeklarasikan Pemilu berintegritas dan damai, capres Joko Widodo memberikan pidato politiknya didampingi pasangannya Jusuf Kalla. Ia menyampaikan agar Pilpres dirasakan sebagai sebuah kegembiraan politik oleh seluruh rakyat Indonesia.

"Pilpres harus kita tunjukkan sebagai kegembiraan politik, bukan sebuah ketakutan," terang Jokowi, di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (3/6/2014).

"Kita harap dalam kampanye ini semua merasa gembira, karena demokrasi kita menyejahterahkan, bukan mencelakakan," tambah Jokowi yang mengenakan kemeja kotak-kotak itu.

Jokowi menerangkan, ada 2 tahapan yang akan dilalui sebelum hari pencoblosan Pilpres nanti. Tahap pertama adalah proses kampanye dan tahap pemilihan pemimpin.

"Ada 2 hal, 2 tahapan yang akan kita lalui, 4 Juni sampai 5 Juli yaitu proses kampanye. Kedua, 9 Juli nanti kita akan lakukan pencoblosan, ada 2 calon, 2 calon presiden dan 2 calon wakil presiden," paparnya.

Tak hanya itu, Jokowi-JK juga menyatakan agar Pilpres 9 Juli yang akan datang diiringi sebuah pemilihan yang bermartabat. Mereka ingin ada sebuah pemilihan yang berintegritas tanpa kecurangan, tanpa kampanye hitam, tanpa kekerasan, dan tanpa intimidasi.

"Semua kita serahkan pada rakyat, karena yang berdaulat rakyat, Joko Widodo-Jusuf Kalla menghendaki apa yang disampaikan rakyat," tandas Jokowi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya