Liputan6.com, Jakarta - Populi Center telah merilis hasil survei terkait elektabilitas pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) yang telah terdaftar di Komisi Pemilihan Umum (KPU), yakni Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK).
Dari hasil survei terhadap 1.500 responden di seluruh Indonesia dengan metode tatap muka tersebut diketahui kedua pasangan capres-cawapres tersebut memiliki daya tarik tersendiri di masyarakat.
Untuk Prabowo-Hatta, hasil survei menunjukkan responden yang memilih pasangan ini lantaran alasan ketegasan Prabowo. Sebanyak 63,7% responden menyukai Prabowo antara lain 53,1% mengaku karena suka dengan ketegasannya dan 16,8% responden lainnya menilai mantan Danjen Kopassus itu sosok yang berwibawa dan bijaksana.
Sementara itu, 72,9% masyarakat mengaku suka dengan sosok Jokowi. Dari hasil itu, 62,6% mengaku suka Jokowi lantaran sosok Gubernur DKI Jakarta tersebut dianggap dekat dengan rakyat. Sisanya memilih Jokowi karena dinilai sebagai sosok yang jujur, bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme.
Menurut Chairman Populi Center, Nico Harjanto kedua nilai positif dari capres tersebut merupakan alasan dasar pemilih. "Terlihat jelas ada perbedaan karakteristik yang disukai antara pemilih Jokowi dan pemilih Prabowo," ujar Nico di kawasan Mahakam, Jakarta Selatan, Rabu (4/6/2014).
Dari survei yang dilakukan dengan metode wawancara di 33 provinsi pada 24 hingga 29 Mei 2014 dengan margin of error kurang lebih 2,53% pada tingkat kepercayaan 95%, lanjut Nico, dapat menjadi pedoman bagi kedua pasang capres-cawapres untuk mengetahui apa yang diinginkan oleh rakyat dan pemilih saat ini.
"Saya kira semua unsur ini penting. Merakyat itu kan berarti sederhana dan peduli kepada rakyat. Ketegasan juga penting untuk mengambil sikap dan keputusan, tapi harusnya ketegasan tidak serta-merta dikaitkan dengan latar belakang yang militeristik," pungkas Nico. (Sss)
Survei Populi: Pemilih Suka Sosok Prabowo Tegas, Jokowi Merakyat
Menurut Populi Center, kedua nilai positif dari capres tersebut merupakan alasan dasar pemilih.
diperbarui 04 Jun 2014, 18:09 WIBDiterbitkan 04 Jun 2014, 18:09 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Melimpah di Indonesia, Gas Bumi jadi Penunjang Transisi Energi
Kebiasaan Ngemil Ini Ternyata Bisa Picu Diabetes, Hindari Makanan Tersebut
BPOM Ciduk 16 Produk Kosmetik Palsu, Tersebar di Jakarta hingga Makassar
5 Arti Mimpi Pingsan dalam Islam, Cerminkan Kondisi Psikologis Seseorang
Tips Pintar Bahasa Inggris: 41 Cara Efektif Kuasai dalam Waktu Singkat
Saksikan Sinetron Luka Cinta Episode Selasa 26 November 2024 Pukul 21.30 WIB di SCTV, Simak Sinopsisnya
Polri Pecat AKP Dadang, Kabag Ops Solok Selatan yang Tembak Mati Kasat Reskrim
Menaker Yassierli Serukan Inovasi Preventif untuk Perluasan Kepesertaan Jaminan Sosial
Anos dari Anime Apa: Mengenal Karakter Raja Iblis Terkuat
50 Tips Pintar untuk Meningkatkan Kecerdasan dan Produktivitas, Ternyata Gampang
KLH Tutup Pembuangan Sampah Ilegal di Bekasi
Cara Pemerintah Tangkal Hoaks untuk Pilkada yang Kondusif