Liputan6.com, Jakarta - Tak bisa dipungkri, aksi saling sindir dan saling serang antara kedua kubu capres cawapres tak bisa dihindari. Bahkan saat debat pertama, Senin 9 Juni lalu, kondisi itu terjadi. Padahal, masih ada 4 kali debat yang harus dijalani kedua pasangan tersebut.
Menanggapi hal itu, anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Pramono Edhie Wibowo mengatakan, sebaiknya para calon menyiapkan diri dengan baik. Bukan malah saling menjelekkan satu sama lain.
"Saya justru titip kepada mereka (pada para pasangan capres) jangan saling memburukkan, tapi yang diutamakan jual apa yang akan kau lakukan untuk Indonesia ke depan," kata Pramono Edhie usai memberikan materi kepada pengajar muda di kawasan Fatmawati, Jakarta Selatan, Kamis (12/6/2014).
Pramono mengatakan, aksi saling menjelekkan tak akan berakhir. Sebagai manusia, masing-masing pasangan pasti punya kekurangan. Seharusnya mereka bisa belajar dari kekurangan itu.
"Kalau saling memburukkan, manusia. Manusia tidak ada yang sempurna, jauh lebih baik manusia yang siap belajar dan menyempurnakan diri. Itu lebih baik, daripada dia merasa sempurna dan tidak mau berubah," tegas purnawirawan jenderal bintang 4 itu.
Karena itu, dirinya berharap kedua pasangan cepres-cawapres itu lebih mengutamakan sesuatu yang akan dikerjakan bagi Indonesia. Sehingga masyarakat dapat menilai calon mana yang benar-benar cocok menjadi pemimpin.
"Saya sarankan, saya berharap masing-masing kandidat jual apa yang akan kau lakukan. Jadi suatu saat rakyat yakin akan memilih. Kalau tidak sesuai, rakyat boleh menagih janji," tandas Pramono Edhie.
Dalam debat jilid II nanti akan berlangsung lebih lama dibanding debat jilid I. Menurut Komisioner KPU Sigit Pamungkas, pembukaan memakan waktu 3 menit. Setelah itu keduanya diberi waktu untuk memaparkan visi-misi selama 12 menit. Kemudian penajaman visi-misi 10 menit. Sementara pertanyaan untuk moderator diberi waktu 12 menit.
Debat kedua yang bertemakan Pembangunan Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial itu tak dimoderatori oleh Direktur Pusat Kajian Anti Korupsi (Pukat) Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, Zainal Arifin Mochtar.
Pada debat kedua ini, moderator yang bertugas adalah Ahmad Erani Yustika. Dia merupakan doktor lulusan University of Göttingen (Georg-August-Universität Göttingen), Jerman. Dan guru besar ilmu ekonomi kelembagaan dari Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya. (Mut)
Titipan Pramono Edhie untuk Prabowo dan Jokowi
"Saya titip kepada mereka (pada para pasangan capres) jangan saling memburukkan."
Diperbarui 12 Jun 2014, 16:01 WIBDiterbitkan 12 Jun 2014, 16:01 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 Energi & TambangHarga Emas Makin Kinclong, Sekarang Sudah Sentuh Segini
10
Berita Terbaru
5 Ciri Orang Puasa yang Sia-Sia, Tidak Berguna Ibadah Shaumnya Kata Buya Yahya
Kapolres Ngada Dinonaktifkan, Ini Kasusnya
3 Amalan di Bulan Ramadhan yang Pahalanya Setara Haji dan Umrah
Prabowo Beberkan Program ke Menteri dan Wamen: Sekolah Rakyat hingga Berantas Korupsi
Diskon Tarif Tol saat Mudik Lebaran 2025, Kapan Mulai?
4 Cara Mudah Mencairkan Daging Ayam Beku dalam 15 Menit
Arti Imsak: Pengertian, Sejarah, dan Penerapannya dalam Puasa Ramadan
Ruben Amorim Buka-bukaan Masalah Utama yang Bikin Manchester United Terpuruk Musim Ini
5 Maret 1909: Lahirnya 'Si Kancil' Sutan Sjahrir
100+ Ucapan Selamat Sahur Lucu yang Bikin Ngakak dan Semangat Bangun Pagi
5 Makanan yang Harus Dihindari Saat Buka Puasa dan Sahur
4 Fakta Menarik Laut Hitam