Liputan6.com, Jakarta - Jumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk Pilpres 2014 mengalami pengurangan, dibanding Pileg 9 April lalu. Koordinator Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Sebastian Salang mengatakan, pengurangan tersebut bisa saja memberikan dampak terhadap pengurangan partisipasi pemilih.
"KPU sekarang cukup bangga dan mengumumkan KPU berhasil melakukan penghematan sekian miliar karena mengurangi TPS. Secara kasat mata, pengurangan anggaran menarik dibicarakan, tapi apakah dengan itu KPU sudah antisipasi hilangnya partisipasi pemilih dengan berkurangnya jumlah TPS?" kata Sebastian di Jakarta, Kamis (19/6/2014).
Sebastian pun mempertanyakan kesiapan KPU dalam memetakan pengurangan TPS. Bila pemetaan pengurangan TPS disamakan dengan geografis di Jakarta, maka partisipasi pemilih dapat berkurang drastis.
"Kalau pola pendekatan berdasar di atas kertas saja, saya khawatir KPU terjebak dengan kondisi di Jakarta yang jarak antar TPS itu dekat. Di luar Jawa, jarak antar TPS itu berjauhan. Kalau jarak tempuh tidak dipertimbangkan, nanti orang malas memilih," jelasnya.
Sementara itu, juru bicara tim pemenangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Viva Yoga membenarkan pernyataan Sebastian. Ia mengatakan, ujung dari kampanye ada di TPS.
Namun terkait pengurangan TPS, kata Viva, kubu Prabowo-Hatta lebih bersikap terhadap pencegahan. Sebab, pengurangan atau penambahan TPS menjadi urusan KPU.
"Ujung dari kampanye hitam dan negatif itu di TPS. Problemnya sekarang, Pileg lalu banyak kasus-kasus yang dilakukan penyelenggara. Apakah nanti penyelenggara ikut terbelah jadi 2 kubu juga, ini yang kami khawatirkan. Tiap TPS harus ada 1 orang untuk memonitor dan mengawasi penghitungan suara," tandas Viva. (Mut)
Formappi: Pengurangan TPS Ancam Turunkan Partisipasi Pemilih
Formappi menilai, bila pemetaan pengurangan TPS disamakan dengan geografis di Jakarta, maka partisipasi pemilih dapat berkurang drastis.
diperbarui 19 Jun 2014, 15:34 WIBDiterbitkan 19 Jun 2014, 15:34 WIB
Seorang ibu penyandang disabilitas terlihat memasukkan surat suara yang telah dicoblosnya ke dalam kotak suara di Panti Sosial Bina Daksa Budi Bhakti, Jakarta, Senin (7/4/2014) (Liputan6.com/Faisal R Syam).
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Sisi Lain Patrick Kluivert: Tidak Kaget Makanan Indonesia, Ucapkan Terima Kasih dan Janji Belajar Bahasa
Astana Oetara: Kompleks Pemakaman, Cagar Budaya, dan Pusat Kebudayaan Peninggalan Mangkunegara VI
Aksi Jamrud dan Wali Berujung Tampil Bareng, Panaskan Panggung Malam Puncak Ketiga: Konser 3 Dekade Indosiar Luar Biasa
Hasil Piala FA Arsenal vs Manchester United: Dramatis, 10 Setan Merah Menang Adu Penalti
Kisah 3 Pemabuk Berkelahi Gara-Gara Foto Mbah Hamid Pasuruan, Diceritakan Gus Baha
Lucky Hakim, Desy Ratnasari hingga Bobby Maulana Flashback Momen Jadi Host dan Artis Indosiar di Malam Puncak Ketiga: Konser 3 Dekade
Patrick Kluivert Kenalan dengan 5 Pemain Lokal Timnas Indonesia, Ada Nathan Tjoe-A-On?
Misteri Angka 05 dalam Naskah Proklamasi Terkuak dari Sistem Penanggalan Jepang
Fungsi Radio: Peran Penting dalam Komunikasi dan Hiburan
10.548 Keluarga di Jakarta Terima Bansos Sembako dan PKH
Hasjim Djalal Meninggal Dunia, Menlu: Kemlu Kehilangan Diplomat Senior
Regulasi Baru di Gunungkidul: Kompensasi untuk Peternak Terdampak Depopulasi