Hindari Politik Uang, Jokowi Minta Relawan Awasi Pilpres 2014

Menurut Jokowi, kecurangan Pilpres 2014 sangat mudah terjadi bila tidak diawasi.

oleh Widji Ananta diperbarui 26 Jun 2014, 20:08 WIB
Diterbitkan 26 Jun 2014, 20:08 WIB
Joko Widodo Terus Dengar Aspirasi
Menggunakan mobil kap terbuka, pria kurus yang karib disapa Jokowi itu menyapa para pedagang dan warga.

Liputan6.com, Jakarta - Ratusan relawan pendukung pasangan capres dan cawapres Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) memadati lapangan parkir timur Senayan, Jakarta. Mereka melakukan apel siaga untuk mengamankan Pilpres dari tindak kecurangan, seperti money politics dan politik uang.

"Sore ini kita berkumpul, dalam rangka mengantisipasi dalam coblosan 9 Juli tidak ada kecurangan, tidak ada money politics," kata Jokowi di Senayan, Jakarta, Kamis (26/6/2014).

Menurut Jokowi, dalam mengantisipasi kecurangan, seluruh relawan harus mengawasi seluruh pergerakan mencurigakan di lingkungan tempat tinggalnya.

"Apa yang harus dilakukan, dilihat. Apakah ada orang yang memberikan uang kepada tetangga kita? Apakah ada nantinya saat pencoblosan? Ada usaha-usaha untuk curang? Yang memakai ikat kepala harus mengawasi semuanya," kata Jokowi.

Menurut Jokowi, kecurangan tersebut sangat mudah terjadi bila tidak diawasi. "Kita harus bergerak semuanya untuk mengawasi. Baik setelah pencoblosan. Kecurangan mudah, entah mengganti angka di TPS dan sebagainya."

"Kita berkumpul untuk 2 hal. Tidak ada curang dan tidak ada kecurangan dalam Pilpres," pungkas Jokowi.

Sementara tim pemenangan Jokowi-JK, Maruarar Sirait menambahkan, pada Pilpres 2014 potensi kecurangan akan ada. Maka itu, pria yang akrab disapa Ara itu mengimbau timnya agar mengawasi dengan ketat.

"Karena disadari ada potensi untuk curang, ada money politics, black campaign dan sebagainya. Tentu kita berharap Pemilu ini berlangsung dengan jujur dan adil, kan berjaga tidak ada salahnya," ujar Ara.

Ara menjelaskan, pergerakan relawan tersebut berasal dari inisiatif sendiri tanpa adanya paksaan. "Pak Jokowi menghargai ini. Mereka bergerak sendiri berdasarkan politik warga."

"Warga yang bergerak kumpulan dan jaringan sendiri. Mereka tidak dipaksa-paksa, mereka tumbuh dengan kesadaran sendiri. Relawan beda-beda ini bagus untuk partispasi politik," pungkas Ara.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya