Survei PDB: Yang Manfaatkan Pemilih Mengambang Bisa Menang

Survei PDB, elektabilitas pasangan capres Prabowo-Hatta menyalip Jokowi-JK.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 03 Jul 2014, 18:51 WIB
Diterbitkan 03 Jul 2014, 18:51 WIB
Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK (4)
Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Liputan6.com, Jakarta - Pusat Data Bersatu (PDB) merilis hasil survei terkini terkait elektabilitas 2 pasangan capres-cawapres. Hasilnya, elektabilitas pasangan capres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa menyalip Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK).

"Elektabilitas Prabowo-Hatta 40,8% sekarang unggul dibandingkan Jokowi-JK 32,2%," kata peneliti senior PDB Agus Herta di Jakarta, Kamis (3/7/2014).

Kendati, Agus mengatakan masih ada ruang bagi Jokowi-JK menyalip elektabilitas Prabowo-Hatta. PDB menyarankan, agar pasangan capres-cawapres nomor 2 itu memanfaatkan swing voters atau pemilih mengambang.

"Pemilih yang belum menentukan pilihan 15,8%. Pasangan yang bisa memanfaatkan swing voters bisa keluar sebagai pemenang," katanya.

Agus juga menyampaikan, keberhasilan Prabowo-Hatta menyalip elektabilitas Jokowi-JK tidak semudah membalikkan tangan. Ada sebuah proses dan juga stagnansi elektabilitas Jokowi.

"Kalau merunut pada tren, tidak aneh Prabowo-Hatta bisa leading. Prabowo berhasil salip Jokowi pada 6-11 Juni. Sampai 2 hari lalu, selisih antara Prabowo dan Jokowi makin lebar. Tidak ujuk-ujuk langsung menang, tapi ada tren positif dan terjadi stagnasi pada Jokowi," paparnya.

Terkait pusat kantung suara, kata Agus, Pulau Jawa menjadi salah satu yang difokuskan para peserta Pilpres dan Jawa Timur akan menjadi penentu. Sebab, Prabowo-Hatta unggul di Jawa Barat, sementara Jawa Tengah dikuasai Jokowi-JK.

"Pertarungan di wilayah Jawa Timur sangat ketat. Sampai 1 Juli 2014 belum ada pasangan yang bisa dikatakan menang di wilayah Jatim," jelas Agus.

Selain itu, PDB juga merilis hasil survei terkait kemantapan pemillih. Hasilnya, jelang hari pencoblosan Rabu 9 Juli mendatang, di atas 80% sudah menyatakan mantap. Hanya sedikit yang menyatakan suara masih bisa berubah, sekitar 10-13%.

Survei yang dilakukan pada 23 Juni sampai 1 Juli 2014 di 20 provinsi itu melibatkan 1.090 responden, dengan margin of error atau tingkat kesalahan 3%.

Direktur PDB Ahmad Ridwan menjelaskan, para tokoh pendiri lembaga survei merupakan elite-elite politik, antara lain adalah Theo L Sambuaga dari Partai Golkar dan Didik J Rachbini dari PAN. Meski demikian, mereka nonaktif di PDB.

"Hasilnya memang mencengangkan. Tapi kami berani mempertanggungjawabkan secara akademis dan di hadapan Tuhan," tandas Ahmad.

Baca juga:

Akbar Faisal: Mungkin Sampel Survei Polcomm di Rumah Polonia

Eva PDIP: Hasil Survei Jokowi Turun Karena Banyak Kampanye Hitam

Survei Polcomm: Prabowo-Hatta 46,8%, Jokowi-JK 45,3%

(Sss)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya