Liputan6.com, Jakarta - Menjelang pengumuman keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) tentang hasil pemilihan presiden 2014, Selasa 22 Juli 2014, seruan aksi damai terus mengalir. Kali ini solidaritas perempuan mengajak masyarakat untuk mengawal pemilu damai.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Senin (22/7/2014), para aktivis bergantian berorasi mengajak masyarakat untuk turut mengawal hasil pemenang pilpres dengan sengaja mengenakan pakaian serba hitam.
Warna hitam sengaja dipilih untuk melambangkan netralitas perempuan yang tidak mewakili kepentingan partai maupun salah satu kubu pasangan calon.
Dalam aksinya, para aktivis juga mengenakan topi caping yang kerap digunakan para petani. Topi ini sebagai simbol petani yang juga menggantungkan harapan kepada presiden terpilih.
Selain itu, solidaritas perempuan juga meminta KPU sebagai penyelenggara pemilu untuk tetap menjaga netralitas dan independensinya. Hal ini terkait klaim kemenangan dari kedua pasangan capres-cawapres.
Sementara itu, di halaman Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kapolri Jenderal Sutarman memimpin apel pasukan pengamanan Operasi Ketupat 2014. Selain kapolri, hadir pula Panglima TNI Moeldoko dan instansi terkait lain.
Operasi Ketupat ini rencananya akan berlangsung selama 16 hari, terhitung sejak 22 Juli hingga 6 Agustus mendatang. Selain lebaran, pasukan ini juga untuk mengamankan penetapan pilpres 2014 yang akan diumumkan Selasa 22 Juli besok.
Khusus penetapan pilpres 2014, kapolri menegaskan pasukannya hingga kini sudah siap di lapangan. Nanti pengamanan akan dilakukan mulai dari di dalam kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) hingga di wilayah sekitarnya. (Yus)
Baca juga:
Yakin Menang, Jokowi-JK Siapkan Ucapan Terima Kasih
Marwan PKB: Penghentian Rekapitulasi Langgar UU Pilpres
Sultan Berharap Tak Ada Keributan Saat Pengumuman Hasil Pilpres