Liputan6.com, Jakarta - Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Jimly Asshiddiqie mengatakan, pelaksanaan pemilu presiden (Pilpres) 2014 merupakan pilpres paling bersejarah dibandingkan pilpres sebelumya dan harus dinikmati oleh semua pihak secara positif.
Kenapa bersejarah? Karena, kata Jimly, pilpres tahun ini bertepatan dengan bulan suci Ramadhan, hanya diikuti 2 pasang calon, dan akan menjadi pilpres terakhir mengingat pada 2019 nanti pemilu akan dilaksanakan secara serentak.
"Jadi Ramadhan tahun ini sangat bersejarah karena terjadi saat bangsa kita mengadakan pilpres, dan pilpres ini sangat seru karena capresnya ada dua. Belum pernah ada pilpres yang hanya diiikuti dua pasang calon. Pada pilpres 2004, capresnya 5, pada 2009 ada 3, sekarang cuma dua," kata Jimly di kediamannya, Pondok Labu, Jakarta Selatan, Rabu (30/7/2014).
Karena itu, ujar Jimly, persaingan pilpres kali ini sangat ketat dan otomatis membuat pilihan rakyat terbelah 2 jadi hitam dan putih. Ia menambahkan, sebagai bangsa plural tentunya hal itu semakin terlihat, apalagi pluralisme yang ada di Indonesia itu berbeda dengan yang ada di Amerika.
"Di Amerika itu beda tapi campur aduk, kalau kita itu segmented dan pragmented. Maksudnya ada segmented dan pecah-pecah, contoh Sumatera Utara mayoritas Kristen, Bali agamanya Hindu Bali. NTT juga begitu antara orang Katolik sama Protestan pisah, Sulawesi Utara juga demikian," ujarnya.
Kondisi segmented dan fragmented ini, lanjutnya, membuat kondisi di Indonesia lebih berbahaya. Apalagi pelaksanaan pilpres diwarnai berbagai konflik seperti saling menjelek-jelekkan yang keras sekali antar para pendukung.
"Kampanye hitam itu hitam sekali, hitamnya pekat," tuturnya. Kendati demikian, Jimly menilai pelaksanaan pilpres kali ini beruntung karena bertepatan dengan bulan Ramadan. Sehingga semua warga negara dipaksa untuk menahan diri. "Kita bersyukur ada di bulan Ramadan, kalau tidak kita repot," tandas Jimly. (Ali)
Ketua DKPP: Pilpres 2014 Bersejarah dan Sangat Seru
Pilpres di bulan suci Ramadhan, diikuti 2 pasang calon, dan menjadi pilpres terakhir karena pada 2019 pemilu dilakukan serentak.
diperbarui 30 Jul 2014, 18:21 WIBDiterbitkan 30 Jul 2014, 18:21 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Bolehkah Sholat Lebih Awal sebelum Waktunya karena Bekerja? Simak Kata Buya Yahya
Mimpi Kencing di WC: Makna dan Interpretasi Spiritual
Tarif Baru PAM Jaya Berlaku 1 Februari 2025, DPRD Jakarta: Melanggar Aturan
Bukit Tanau, Keindahan Alam yang Memesona di Pulau Sumba
Mengenal Supernova A 1987 yang Meledak 3 Dekade Lalu
Tanpa Mukena, Apakah Sholat Tetap Sah? Ini 5 Hal yang Harus Diperhatikan
Mimpi Suami Menikah Lagi Menurut Psikologi: Makna dan Interpretasi
KPK Percaya Diri Penahanan Paulus Tannos di Singapura Akan Disetujui Pihak Pengadilan
Jelang Ramadan, Ini 5 Peristiwa Besar yang Terjadi di Bulan Syaban
Cara Membuat Air Rebusan Bawang Putih dan Kunyit yang Salah Satunya Bermanfaat Menekan Kadar Kolesterol
Arti Mimpi Melihat Banyak Anjing: Tafsir dan Makna Spiritual
UAH Ungkap 1 Amalan Spesial Sya’ban yang Sering Dilakukan Rasulullah SAW, Apa Itu?