Liputan6.com, Jakarta - Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2014 mempertarungkan 2 pasang calon. Pertarungan dua pasang calon ini merupakan yang pertama kali berlangsung di Indonesia. Dalam perjalanan pilpres kemarin, kedua pasangan capres dan cawapres ternyata mampu membelah masyarakat dari berbagai kalangan menjadi 2 bagian karena beda dukungan.
Hal itu ternyata juga diakui oleh Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Jimly Asshidiqqie. Meski demikian, ia menyebut pelaksanaan Pilpres 2014 ini sudah berjalan baik. Namun, dirinya tak menampik suasana tegang pasca pilpres masih terus menyelimuti.
"Pilpres lebih baik (tahun) ini, walaupun lebih tegang. Ini membelah dua warga. Kita ini belum pernah kayak Amerika (hanya dua pasang calon)," kata Jimly di Ruang Sidang DKPP, Gedung Bawaslu, Jakarta, Senin (4/8/2014).
Namun demikian, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini menilai jika ketegangan di masyarakat sudah mulai menurun pasca-pelaksanaan pilpres saat ini. Terlebih ia menambahkan, hal tersebut berbarengan dengan Hari Raya Idul Fitri.
"Ini kan cuma masalah psikologis saja. Mudah-mudahan semangat ramadan, semangat menahan diri, semoga itu yang meredakan konflik," ujarnya.
Selain itu Jimly tak luput mengingatkan, kepada kedua kubu pasangan calon agar tetap menahan diri meski Komisi Pemilihan Umum (KPU) sudah mengumumkan hasil pemenang. Menurutnya, meski sudah ditetapkan 22 Juli silam keputusan KPU itu belum mengikat.
"Formal kan (keputusan) KPU, nanti (keputusan) finalnya di MK (Mahkamah Konstitusi)," tandas Jimly. (Ans)
(Hanz Jimenez Salim)