Liputan6.com, Jakarta - Tak sampai 24 jam berselang setelah presiden terpilih Jokowi dan cawapres lawan, Hatta Rajasa bertemu semalam, pertemuan lain digelar pagi ini.
Presiden SBY dijadwalkan menerima kunjungan dari para petinggi parpol di Koalisi Merah Putih pengusung Prabowo-Hatta. Sementara hari ini, Tim Transisi Jokowi-JK juga bakal menemui Wapres Boediono.
Adakah kaitan antara pertemuan-pertemuan yang terjadi susul-menyusul itu? Apa benang merahnya?
"Saya kira ada (hubungan). SBY masih jadi presiden. Jadi dia punya kewajiban untuk bisa merangkul semua elemen parpol yang belakangan ini terbelah," kata pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Indria Samego kepada Liputan6.com di Jakarta, Selasa (2/9/2014).
"Saya kira SBY akan mengajak mereka untuk mengakhiri persoalan Pilpres karena MK (Mahkamah Konstitusi) sudah memutuskan," imbuh dia.
Indria menuturkan, meski masih belum bisa diterima pihak tertentu, namun karena Indonesia adalah negara hukum maka seharusnya putusan MK diterima dan dihargai. Karena itu, dia berharap, SBY akan mengajak Koalisi Merah Putih untuk berbesar hati.
"Saya harap SBY mengajak Koalisi Merah Putih untuk kembali memikirkan masalah bangsa, bukan masalah kelompok," ujar dia.
Pelan-pelan
Dan hal ini sudah diawali dengan pertemuan Hatta Rajasa dengan Jokowi di kediaman Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh Senin malam 1 September 2014 kemarin. Menurut dia, pertemuan kedua peserta Pilpres itu bisa menjembatani hubungan antara kubu Jokowi-JK dan juga Prabowo-Hatta.
"(Kedatangan) Hatta untuk menjembatani, karena bagaimanapun juga Hatta orang kedua di koalisi (Merah Putih) itu. Kalau dia sudah datang, bisa menetralisir suasana dengan Jokowi," tutur Indria.
Lalu bagaimana dengan Prabowo? "Pelan-pelan. Hatta saja dulu, baru nanti yang lain-lain. Prabowo kan lama-lama rasional," tandas Indria.
Advertisement