Liputan6.com, Jakarta - Tim Transisi Joko Widodo-Jusuf Kalla telah menyerahkan opsi kabinet kementerian kepada Presiden terpilih Jokowi pada 28 Agustus 2014. Sedikitnya sudah ada 5 opsi kementerian yang telah diajukan ke Jokowi.
Deputi Tim Transisi Jokowi-JK Andi Widjajanto mengatakan, saat ini Jokowi masih mendalami opsi 34 kementerian untuk kabinet pemerintahan.
"Jokowi-JK mendalami opsi 1a yakni 34 kementerian. 19 kementerian tetap, 6 ubah nomenklatur, 6 hasil penggabungan atau pemisahan, 3 yang baru," kata Andi di Kantor Transisi Jokowi-JK, Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (13/9/2014).
Namun Andi menyatakan opsi 34 kementerian itu belum tentu diputuskan Jokowi untuk menyusun kabinetnya mendatang. Sebab, Tim Transisi telah diarahkan Jokowi untuk menganalisis business process-nya.
"Business process berarti lingkaran dari perencanaan, penganggaran, implementasi, evaluasi, sampai pertanggungjawaban program pemerintah. Itu yang didalami untuk mengenali masih berapa banyak tumpang tindihnya," tambah Andi.
Andi menambahkan, analisis yang diminta oleh Jokowi meliputi ada atau tidaknya perampingan dalam struktur kementerian dan rencana memperkuat sejumlah kementerian.
Selain di kementerian, kata Andi, Jokowi juga masih mengkaji sejumlah lembaga nonkementerian dan lembaga struktural. Menurut Andi, lembaga nonkementerian dan lembaga struktural dikaji melalui lembaga kepresidenan.
"Itu juga dikaji tapi tidak lewat pokja arsitektur kabinet, tapi lembaga kepresidenan," tandas Andi. (Sss)