Pengusahan industri makanan dan minuman berharap perhelatan Pemilihan Umum (Pemilu) di tahun politik 2014 dapat mendorong pertumbuhan industri tersebut.
Sekretaris Jenderal Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) Franky Sibarani berharap perputaran uang selama penyelenggaraan Pemilu pada 2014 yang ditaksir mencapai Rp 44 triliun dapat dinikmati para pelaku usaha makanan dan minuman.
"Pemilu memberikan harapan yang baik kepada industri makanan dan minuman. Pada saat Pemilu, akan ada dana yang masuk ke masyarakat sebesar Rp 44 triliun, itu spending untuk Pemilu," ujarnya saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta seperti ditulis Minggu (22/12/2013).
GAPMMI memperkirakan konsumsi makanan dan minuman akan banyak terserap pada even-even yang diselenggarakan oleh partai-partai politik. Aktivitas tersebut diharapkan akan membantu penjualan produk makanan dan minuman itu sendiri pada tahun depan.
"Di semua event pertemuan biasanya kan akan mengkonsumsi makanan minuman dalam jumlah besar. Tapi kita juga mengimbau pada semua kontestan Pemilu untuk menggunakan produk dalam negeri," lanjutnya.
Meski demikian, menurut Franky, banyak tantangan yang harus dihadapi oleh industri makanan dan minuman pada tahun depan yang membuat industri makanan dan minuman semakin sulit.
"Tahun depan ada masalah baru soal kenaikan TDL (tarif dasar listrik) golongan I.3 yang mencapai 38,9%. Harga gas juga akan naik. Dolar juga masih menguat. Tapi Menkeu (Menteri Keuangan) bilang dolar Rp 12 ribu itu masih wajar," keluh Franky.(Dny/Shd)
Baca Juga:
Sekretaris Jenderal Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) Franky Sibarani berharap perputaran uang selama penyelenggaraan Pemilu pada 2014 yang ditaksir mencapai Rp 44 triliun dapat dinikmati para pelaku usaha makanan dan minuman.
"Pemilu memberikan harapan yang baik kepada industri makanan dan minuman. Pada saat Pemilu, akan ada dana yang masuk ke masyarakat sebesar Rp 44 triliun, itu spending untuk Pemilu," ujarnya saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta seperti ditulis Minggu (22/12/2013).
GAPMMI memperkirakan konsumsi makanan dan minuman akan banyak terserap pada even-even yang diselenggarakan oleh partai-partai politik. Aktivitas tersebut diharapkan akan membantu penjualan produk makanan dan minuman itu sendiri pada tahun depan.
"Di semua event pertemuan biasanya kan akan mengkonsumsi makanan minuman dalam jumlah besar. Tapi kita juga mengimbau pada semua kontestan Pemilu untuk menggunakan produk dalam negeri," lanjutnya.
Meski demikian, menurut Franky, banyak tantangan yang harus dihadapi oleh industri makanan dan minuman pada tahun depan yang membuat industri makanan dan minuman semakin sulit.
"Tahun depan ada masalah baru soal kenaikan TDL (tarif dasar listrik) golongan I.3 yang mencapai 38,9%. Harga gas juga akan naik. Dolar juga masih menguat. Tapi Menkeu (Menteri Keuangan) bilang dolar Rp 12 ribu itu masih wajar," keluh Franky.(Dny/Shd)
Baca Juga:
Usai Mobil Murah Bakal Muncul Makanan Murah
Harga Makanan dan Minuman Bakal Naik Tahun Depan
Penjualan Makanan Minuman Naik 10% saat Libur Akhir Tahun
Advertisement