Liputan6.com, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengimbau para pegawai negeri sipil (PNS) atau penyelenggara negara untuk melapor jika menerima hadiah menjelang atau berkaitan dengan Hari Raya Idul Fitri 2014. Seperti parcel.
Menurut juru bicara KPK Johan Budi SP, penerimaan apapun dari pihak lain terhadap setiap penyelenggara negara bisa masuk ke dalam kategori gratifikasi. Ini sesuai dengan Undang-undang (UU) Nomor 20 Tahun 2001 juncto UU Nomor 31 tahun 1999 sebagaimana diubah dengan UU Nomor 20 tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (UU Tipikor).
Karenanya, penyelenggara negara wajib untuk menghindari permintaan atau penerimaan dalam bentuk apapun, termasuk parcel.
"Sesuai UU Tipikor, penerimaan gratifikasi oleh pegawai negeri dan penyelenggara negara yang berhubungan dengan jabatan dan berlawanan dengan kewajiban atau tugasnya memiliki resiko sanksi pidana," ujar Johan di Jakarta, Selasa (22/7/2014).
Johan mengimbau para penyelenggara negara yang menerima parcel maupun uang 'THR' dari pihak manapun untuk melaporkannya ke KPK. Laporan penerimaan yang bisa masuk kategori gratifikasi hukumnya wajib untuk dilaporkan.
"Apabila dalam keadaan tertentu terpaksa menerima gratifikasi, wajib melaporkan kepada KPK dalam 30 hari sejak tanggal gratifikasi diterima," ucap Johan.
Sementara itu, terkait penerimaan barang yang mudah kadaluarsa, seperti bahan makanan, makanan, atau minuman dapat disalurkan ke pihak-pihak yang lebih membutuhkan. Dalam hal ini bisa panti asuhan dan panti jompo.
"Dalam jumlah wajar, ke panti asuhan dan panti jompo serta pihak lain yang membutuhkan dengan melapor kepada masing-masing instansi lengkap dengan taksiran harga, selanjutnya dilaporkan rekapitulasi penerimaan itu ke KPK," ujar dia.
Imbauan ini sendiri, kata Johan, berlaku juga kepada ketua atau pimpinan lembaga tinggi negara, menteri Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II, Jaksa Agung, Kapolri, Panglima TNI, kepala lembaga pemerintah non pemerintahan, gubernur, bupati, serta walikota.
"Termasuk pula Ketua DPRD Provinsi/Kabupaten/Kota, para ketua komisi dan Direksi BUMN dan BUMD," pungkas Johan. (Ali)
Terima Parcel Lebaran? PNS, Menteri, Polisi Harus Lapor KPK
"Termasuk pula Ketua DPRD Provinsi/Kabupaten/Kota, para ketua komisi dan Direksi BUMN dan BUMD," kata juru bicara KPK Johan Budi.
Diperbarui 23 Jul 2014, 04:28 WIBDiterbitkan 23 Jul 2014, 04:28 WIB
Advertisement
Live Streaming
Powered by
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Cara Membuat Konten yang Menarik dan Berkualitas, Bisa Dipraktikkan
Mobil Dinas Milik Pemkot Tangerang Dilarang Dipakai Mudik
Pemudik Motor Diimbau Beristirahat Setiap 2–3 Jam Perjalanan, Bisa Manfaatkan Rest Area Honda 2025
Dampak Fatherless, Anak Lebih Rentan Alami Masalah Emosional hingga Akademik
350 Caption Berbuka Puasa Lucu untuk Menghibur di Bulan Ramadhan
Tokocrypto Bagi-Bagi THR Rp 400 Juta ke Pengguna, Begini Cara Mendapatkannya
Kenalan dengan Muhammad Nurdin Kamil, Ustaz Tunanetra yang Jadi Imam Tarawih di Masjid Gus Dur
Tips Usaha Kue Nastar Biar Makin Untung Jelang Lebaran
Cara Membuat Kue Talam Lezat, Cocok untuk Camilan Ringan di Rumah
Mudik Lebaran 2025, Kesiapan Moda Kapal Laut Diminta untuk Tak Kelebihan Kapasitas
Pelatih Bahrain Akui di Posisi Sulit usai Kalah dari Timnas Indonesia
6 Potret Siti Badriah di Kehamilan Kedua, Merasa Insecure karena Perubahan Hormon