40 Ribu Jemaah NU akan Gelar Istighosah di Masjid Istiqlal

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan hadir dalam acara tersebut serta akan memberikan sambutan.

oleh Nurmayanti diperbarui 12 Jun 2015, 13:23 WIB
Diterbitkan 12 Jun 2015, 13:23 WIB
1000 Jamaah NU Gelar Doa Bersama Untuk Negara
Ribuan jamaah Nahdlatul Ulama DKI saat peringatan maulid dan zikir di Jakarta, Kamis (19/2). Acara ini digelar untuk mendoakan umat dan negara. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Sekitar 40 ribu jemaah Nahdlatul Ulama (NU) akan menghadiri istighosah di Masjid Istiqlal, Jakarta pada Minggu (14/6/2015) nanti. Acara yang digelar menyambut Bulan Ramadan dan Pembukaan Munas Alim Ulama jelang Muktamar NU itu juga sekaligus memperingati Hari Lahir Pancasila. 

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan hadir dalam acara tersebut serta akan memberikan sambutan. "Acara istighosah nanti adalah ajang konsolidasi masif NU tentang Islam rahmatan lil 'alamin. Islam yang toleran, yang akomodasi kebudayaan nusantara," kata Ketua GP Ansor yang juga Ketua Panitia Istighosah NU, Nusron Wahid, di Jakarta, Jumat (12/6/2015).

Nusron membeberkan jadwal acara yang akan melibatkan ribuan jemaah NU ini. Di mana, usai Presiden Jokowi memberikan sambutannya, para jemaah NU juga akan mendengarkan ceramah dari Ketua Rais Aam Syuriah PBNU, KH Mustofa Bisri atau yang akrab disapa Gus Mus. Adapun istighosah akan dipimpin Habib Luthfi bin Yahya dari Pekalongan, Jawa Tengah.

Nusron mengatakan, Islam Indonesia adalah salah satu bangunan fundamental terbentuknya NKRI. Dan NU berkepentingan untuk terus menjaga dan memperjuangkan agar wajah Islam Indonesia yang rahmatan lil 'alamin.

Untuk itulah, dengan pelaksanaan istighosah menyambut Ramadan dan Pembukaan Munas Alim Ulama jelang Muktamar NU serta Hari Lahir Pancasila pihaknya berharap bisa menjadi semangat bagi umat Islam, khususnya jemaah NU dalam menjaga kebhinekaan.

"Di tengah mulai munculnya suatu gerakan yang mencoba merusak wajah Islam Indonesia yaitu mereka yang gemar dengan cara-cara radikal dan selalu mengkafirkan perbedaan, juga dengan tantangan berat yang dihadapi bangsa Indonesia ke depan, maka dengan media istighosah nanti meminta kepada Allah, agar semangat menjaga Islam Indonesia serta nilai-nilai Pancasila terus istiqomah," tukas dia. (Nrm/Sun)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya