Liputan6.com, Jakarta - Jumlah penumpang bus pada arus balik Lebaran di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur terus meningkat. Jumlah penumpang pada arus balik ke Ibukota melalui terminal ini menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan 2014.
Pada H+5 Lebaran atau Kamis 23 Juli 2015 lalu, jumlah penumpang yang tiba di Kampung Rambutan melalui 728 bus mencapai 34.534 orang. Jumlah ini lebih tinggi dari H+5 Lebaran 2014 yang jatuh pada Minggu 3 Agustus 2014, yakni 33.329 penumpang melalui 703 bus.
"Kalau kita lihat di hari yang sama, tahun ini jumlah penumpang yang balik melalui Terminal Kampung Rambutan meningkat 1.205 penumpang. Padahal ini belum puncaknya," ujar Kepala Terminal Kampung Rambutan Laudin Situmorang, Jakarta, Sabtu (25/7/2015).
Berdasarkan data yang dihimpun Liputan6.com, peningkatan jumlah penumpang di Kampung Rambutan terus terlihat dari hari ke hari. Pada H+3 Lebaran 2014 terdapat 24.723 penumpang yang tiba di terminal terbesar di Jakarta ini. Kemudian H+4 28.886 penumpang. Sedangkan puncak arus balik pada 2014 jatuh pada H+5 Lebaran dengan 33.329 penumpang.
Sementara, jumlah penumpang arus balik di Kampung Rambutan pada H+3 Lebaran 2015 meningkat menjadi 27.186 orang. Kemudian pada H+4 menjadi 32.887 penumpang. H+5 naik menjadi 34.534 penumpang. Jumat kemarin 24 Juli 2015 atau H+6 Lebaran, jumlah penumpang yang tiba di Kampung Rambutan mencapai 38.212 orang.
Puncak Arus Balik
Puncak Arus Balik
Laudin mengatakan, angka penumpang pada arus balik Lebaran tersebut bisa terus meningkat. Sebab puncak arus balik di Kampung Rambutan diprediksi akan terjadi pada Minggu 26 Juli 2015.
"Mungkin kita perkirakan Minggu. Kenapa? Karena Senin orang sudah mulai bekerja, anak-anak juga sudah masuk sekolah. Kalau sekarang 38 ribu, mungkin nanti bisa 40 ribu lebih (penumpang)," papar dia.
Kendati, Laudin tidak bisa memperkirakan waktu persisnya lonjakan jumlah penumpang tersebut akan terjadi. Karena selama angkutan Lebaran, Kampung Rambutan beroperasi 24 jam.
"Puncaknya jam berapa tidak bisa kami pastikan. Karena adanya kemacetan di beberapa titik, tidak bisa diprediksi. Yang jelas ada 3 shift selama 24 jam," pungkas Laudin. (Rmn/Mut)
Advertisement