Liputan6.com, Mekah - Mulai tanggal 30 Agustus 2015, 80 ribu calon jemaah haji Indonesia yang berasal dari Madinah akan menuju kota Mekah. Usai mengambil Miqat di Bir Ali, Madinah, yaitu batas bagi dimulainya ibadah haji, mereka akan melanjutkan perjalanan ke Mekah dengan menggunakan pakaian ikhram.
Sesampainya di Mekah, acap kali mereka lupa melakukan orientasi lingkungan pemondokannya terlebih dahulu. Sehingga berpotensi terjadi kebingungan, manakala akan pulang dari Masjidil Haram ke tempat tinggal sementara mereka di sana.
Baca Juga
Sejauh ini, sektor khusus Mekah sudah menyiapkan 4 pos penjagaan di lokasi Masjidil Haram untuk pelayanan, perlindungan dan pembinaan kepada para 'jemaah bingung'. Ditambah 1 pos (Dar el Taqwa) yang akan bersinergi dalam mengantisipasi kedatangan jamaah yang tinggal di sektor 7 dan 8 (Jarwal) di luar Masjidil Haram.
Advertisement
Kepala Sektor Khusus Daerah Kerja (Daker) Mekah, Slamet Budiyono menegaskan, para personel sektor khusus sudah siap bertugas untuk memberikan pelayanan kepada jamaah haji.
"Kita siap menghantarkan para calon jamaah haji untuk bisa melaksanakan ibadah dengan tenang, kembali ke sektornya dengan selamat," tegas Slamet di Kantor Daker Makkah, Jumat28 Agustus 2015 waktu setempat.
Hal senada diamini Kasi Perlindungan Jamaah, Jaetul Muchlis Basyir.
"Penempatan pos dibeberapa tempat terkait potensi kerawanan para jamaah yang baru datang dan umrah, lalu untuk yang tidak tahu jalan pulang. Ditambah lagi dengan kondisi fisik yang lelah," terang Muchlis.
Masjidil Haram akan sibuk kedatangan jemaah haji, dari Madinah ada 80 ribu Jemaah, ditambah jemaah yang masuk melalui Bandara King AbdulAziz, (KAA) Jeddah. Total jemaah yang akan berkumpul di Masjidil Haram sekitar 168.800 orang (155.200 jemaah regular dan 13.600 jemaah khusus).
(Mar/Tnt)